Madrasah Digital
Ketentuan Kirim Tulisan
Buat Akun
  • Berita
    • Rilis
    • Komunitas
    • Surat Pembaca
  • Gaya Hidup
    • Tips
    • Hobi
  • Wawasan
    • Analisis
    • Wacana
    • Tadarus Tokoh
    • Resensi
    • Bahasa
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
    • Esai Sastra
  • Ruang Madrasah
    • Materi Pelajaran
    • Online Learning
    • Ruang Konsultasi
Rabu, Oktober 8, 2025
No Result
View All Result
  • Berita
    • Rilis
    • Komunitas
    • Surat Pembaca
  • Gaya Hidup
    • Tips
    • Hobi
  • Wawasan
    • Analisis
    • Wacana
    • Tadarus Tokoh
    • Resensi
    • Bahasa
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
    • Esai Sastra
  • Ruang Madrasah
    • Materi Pelajaran
    • Online Learning
    • Ruang Konsultasi
No Result
View All Result
Madrasah Digital
No Result
View All Result

Dakwah Kampus: Wadah Ibadah Ritual atau Sosial?

admin by admin
Oktober 10, 2022
in Opini
7 min read
0
dakwah kampus ibadah ritual sosial manusia wadah
193
SHARES
301
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

 

MADRASAHDIGITAL.CO- Oleh : Muhammad Hafizh Renaldi (Peserta Pelatihan Nasional Mubaligh Muda Muhammadiyah Ke – 13)

Selayang Pandang Dakwah Kampus

Saat ini kampus dikenal sebagai wadah mahasiswa dan mahasiswi yang punya kemauan keras untuk maju secara pikiran, jasmani serta rohani. Kampus yang mempunyai basis keislaman sekiranya mampu menghadirkan keseimbangan pada mahasiswanya dalam ilmu, iman dan teknologi. Ketiga hal ini merupakan satu senjata yang bisa digunakan sebagai alat perang dalam mengalahkan kemerosotan yang terjadi dalam universitas. Kemerosotan yang sangat menjadi perhatian akhir-akhir ini diantaranya adalah kemerosotan moral dan lunturnya nilai–nilai kemanusiaan.

Melihat hal tersebut, diarasa berbagai elemen yang terkait dengan dakwah kampus  sudah harus mampu untuk sadar akan hal ini. Sebab, salah satu tema yang cukup penting dalam ajaran islam yakni terkait persoalan kemanusiaan, sebagaimana yang tertuang dalam Al – Qur’an. Selain itu agama kita sangat menjunjung nilai-nilai kemanusiaan ini. 

Mahasiswa dan civitas akademika yang tergabung dalam dakwah kampus yang mempunyai idealitas, intelektualitas dan profesionalitas yang tinggi dirasa sangat mampu untuk membangun satu gagasan serta pondasi dakwah dalam rangka menyeru kepada jalan agama Allah dan mampu untuk menghancurkan jahiliyah dengan segala bentuk, jahil pola pikir maupun moral.

Dakwah kampus merupakan implementasi dakwah Ilallah di lingkup Perguruan Tinggi. Dimaksudkan untuk menyeru kalangan akademisi ke jalan Islam dengan memanfaatkan berbagai sarana formal/informal yang ada di kampus. Dalam hal ini merupakan satu jalan panjang yang tak terkira hingga ke surganya kelak. Sementara sebagai seorang akademisi yang ada di kampus merupakan sebuah creative-minority. Maksudnya komunitas kecil yang terdiri dari Sebagian orang yang beruntung untuk menikmati Pendidikan tinggi di universitas. Maka dari itu berdakwah di ranah universitas sama dengan mengajak satu komunitas yang mempunyai kepekaan tinggi terhadap kondisi sosial.

Realita Objektif Dakwah Kampus

Memasuki suatu masa yang kita sangat dekat dengan teknologi saat ini tentu menjadi subjek dakwah bukan hal yang mudah. Mengutip pernyataan dari Imam Syafi’I, ketika beliau pernah ditanya oleh seseorang: ‘’Mana yang lebih hebat bagi seseorang, antara dikokohkan atau diberi ujian‘’. Lalu beliau menjawab. ‘’Ia tidak di kokohkan sebelum diberi ujian‘’. Begitu juga dalam halnya dakwah kampus, ia tidak akan kokoh sebelum melewati berbagai ujian dan permasalahan. 

Permasalahan umum yang biasa terjadi dalam dakwah kampus diantaranya pandangan dakwah kampus yang masih cenderung tradisional-konservatif. Selain itu terdapat simplikasi fungsi agama dan terdapat privasi dalam beragama di lingkup kampus. Permasalahan lainnya yang biasa muncul di lingkup dakwah kampus adalah ketika pandangan orang-orang yang menganggap bahwa agama merupakan hanya urusan individu yang sangat sakral  yang ada di ruang-ruang masjid, forum-forum pengajian dan pada momentum hari besar agama. Mirisnya Sebagian dari aktivis dakwah kampus mengukur tingkat keberhasilan dakwahnya melalui kuantitas jama’ah yang hadir dan mampunya organisasi dakwah kampus menghadirkan pembicara besar dalam suatu kajian. 

Tidak salah jika beberapa hal tadi kita jadikan tolak ukur. Akan tetapi ketika kita berbicara perihal dakwah maka ini merupakan satu hal yang sangat kompleks. Sebagaimana islam ketika diturunkan di muka bumi bukanlah ketika kondisi masyarakat stabil pada waktu itu. Islam hadir pertama kali ketika adanya ketidakstabilan sosial, politik, ekonomi dan budaya masyarakat arab pada waktu itu. Islam merupakan agama yang mempunyai semangat revolusioner dalam membangun tatanan masyarakat yang adil, egaliter dan demokratis.

Maka dari itu untuk menyelesaikannya, kita harus memahami lebih dalam terkait pekerjaan rumah kita untuk menata kembali sistem dakwah kampus. Disini, setidaknya ada beberapa hal yang perlu kita lakukan, seperti perubahan sistem pengetahuan, pemetaan sebab dan akibat problematika dakwah, dan tercapainya dakwah kampus yang moderat. 

Menata Ulang Sistem Dakwah Kampus

Dakwah kampus saat ini sudah harus mampu mempunyai sistem yang terpadu dengan mengintegrasikan aspek formal dan non-formal yang ada di kampus. Sistem dakwah kampus sudah harus mampu menjadi satu kekuatan besar bagi umat muslim dalam mewujudkan misi rahmatan lil alamin bukan rahmatan lil muslimin. Berkaca dari salah satu organisasi dakwah terbesar yang ada di indonesia, yakni Muhammadiyah. Kekuatannya mampu untuk mengantarkan bangsa ini sebagai bangsa yang berdaulat dan merdeka.

Dalam mendirikan Muhammadiyah KH. Ahmad Dahlan memulai dengan mengisi kecerdasan dan pemerataan kondisi sosial umat melalui gerakan amal, seperti mendirikan Lembaga Pendidikan, panti asuhan,Lembaga Kesehatan yang hingga kini kita kenal sebagai Amal Usaha Muhammadiyah (AUM). 

Berkaca dari gagasan KH. Ahmad Dahlan dalam mendirikan Muhammadiyah dan menjadikannya sebagai organisasi dakwah yang besar hingga saat ini. Dakwah kampus juga harus mampu untuk menata ulang dan memiliki satu visi besar hingga menjadi sebuah sistem yang terstruktur dan sistematis sehingga tercapainya Islam rahmatan lil alamin.

Dakwah Kampus Sebagai Wadah Ibadah Sosial

Dakwah kampus terkadang memandang ibadah hanya dalam aspek ritual semata dan memiliki dimensi hubungan manusia dengan tuhan. Hal ini menyebabkan gerakan ini statis dan kurang responsif terhadap beberapa persoalan kemanusiaan yang terjadi di sekitar kita. Ibadah ritual yang dipraktikkan dalam dakwah kampus harus mampu menjadi suatu sarana dalam Pendidikan kepekaan sosial sekaligus untuk menjadikan umat terbaik dalam kehidupan bermasyarakat.

Maka dari itu melihat berbagai problematika dan bagaimana seharusnya kita memiliki pandangan terhadap dakwah kampus, sekurang-kurangnya ada tiga hal yang kita perlu perhatikan agar dakwah kampus menjadi satu wadah ibadah sosial yang besar. 

  • Perubahan Sistem Pengetahuan 

Perubahan sistem pengetahuan ini terkait dengan bagaimana seharusnya hakikat pergerakan islam. Organisasi dakwah yang ada di kampus pada saat ini mengklaim dirinya sebagai organisasi yang memiliki tujuan amar ma’ruf nahi munkar. Namun dalam praktiknya beberapa organisasi dakwah kampus hanya menyelenggarakan kegiatan amar ma’ruf belum sampai kepada nahi munkar. Contoh kecil amar ma’ruf dalam praktiknya  saat ini, dakwah kampus hanya mencoba untuk mengorganisasikan kegiatan-kegiatan keagamaan yang ada di masjid dan tempat kajian lainnya. Akan tetapi ketika menuju kepada nahi munkar yang mungkin muncul di kepala kita mungkin adalah yang berkaitan dengan moral seperti judi, miras, narkoba dan prostitusi. Padahal sebelum itu ada beberapa nahi munkar yang memang dirasa dekat dengan kita di lingkungan kampus. Seperti kesenjangan sosial yang ada di kampus saat ini. Lebih lanjut dalam suatu hadits dikatakan bahwa kekafiran itu lebih rendah satu tingkat di bawah penindasan dan ketidakadilan.

Contoh kecil, organisasi kampus setidaknya mempunyai satu langkah konkrit terkait advokasi terhadap mahasiswa/i yang masih memikirkan bagaimana cara membayar SPP di awal semester, dalam hal lain organisasi dakwah kampus setidaknya dapat melakukan advokasi terhadap Sebagian mahasiswa dan mahasiswi yang rela “mengorbankan” apa yang dia miliki demi untuk bertahan hidup. 

Maka dengan seperti ini kita bisa merubah cara pandang kita bagaimana seharusnya etika dalam berdakwah. Prof. Dr. Kuntowijoyo dalam bukunya Muslim Tanpa Masjid mengatakan bahwa para nabi ketika berdakwah, selain memperbaiki akhlak, juga selalu berpihak secara konkret pada lapisan lemah dan tertindas dari masyarakat.

  • Pemetaan Sebab dan Akibat Problematika Umat

Berbagai problematika yang menimpa umat secara umum dan objek dakwah kampus secara khusus sekiranya harus dipetakan secara baik. Pemetaan disini haruslah berdasar kepada hasil riset dan analisa yang tepat agar penyelesaian permasalahan disini tepat sasaran. Salah satu contohnya yakni problematika ekonomi umat, dengan studi kasus kemiskinan kota. Organisasi dakwah kampus harus mampu menganalisis masalah ini dalam konteks komunal bukan personal. 

Bisa kita bayangkan jika masalah kemiskinan yang ada sekarang kita lihat dalam konteks personal maka tentu arahnya kepada kurangnya etos kerja, tidak disiplin, boros dan lain – lain. Namun jika masalah kemiskinan ini kita kontekskan secara komunal tentu berbagai alasan diatas tidak tepat jika kita jadikan sebagai satu – satunya sebab dari kemiskinan. Ada banyak hal lain yang bisa menjadi sebab dari kemiskinan umat jika dilihat dari konteks komunal. Sistem dan kebijakan yang timpang dirasa timpang bahkan lebih memberikan peluang terjadinya kemiskinan umat.

Maka, jika fenomena kemiskinan ini dilihat secara komunal pasti akan berujung pada ranah agama. Ini dikarenakan kita dituntut untuk berpihak dalam menjawab perihal ketidakadilan dan ketimpangan sosial yang ada dan disini organisasi dakwah kampus harus mampu mengambil langkah strategis untuk mengatasi berbagai problematika yang menimpa umat.

  • Moderasi Dakwah Kampus

“Demikian Kami jadikan kamu ummatan wasathan (umat pertengahan) supaya kamu menjadi saksi atas perbuatan manusia dan agar Rasul (Muhammad SAW) menjadi saksi atas perbuatan kamu…” (QS. Al-Baqarah (2): 143). 

Makna ummatan wasathan disini dapat diartikan dengan umat Islam sebagai umat terbaik, umat pilihan, umat yang adil dan umat yang seimbang kehidupannya. Namun menjadi seimbang dalam kehidupan bukan merupakan satu hal yang mudah sebab ia harus menyatukan dua hal yang berbeda. 

Prof. Haedar Nashir selaku ketua umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengatakan bahwa “Pemersatu layaknya sebagai jembatan yang menghubungkan dua tempat dan beresiko untuk sering di injak-injak, jika tidak kuat maka akan roboh. Tetapi tetaplah berusaha menjadi jembatan, Insya Allah besar pahalanya, dan nanti Allah akan ganti dengan berkah yang menjadi besar”.

Seperti itu juga jalan dakwah ini. Dakwah harus memiliki kelenturan agar tidak patah dan organisasi dakwah kampus harus mampu untuk menempatkan dirinya sebagai satu gerakan yang yang moderat, ummatan washatan atau umat tengahan. Organisasi dakwah kampus harus bertugas sebagai wasit kehidupan, baik dalam lingkup universitas hingga lingkup kebangsaan. Organisasi dakwah kampus juga harus tampil sebagai saksi kebenaran dan keindahan islam di muka bumi.

Maka berbagai upaya ini harus diiringi dengan kontekstualisasi yang jelas dan lugas. Kegiatan yang dibangun oleh dakwah kampus tidak boleh hanya terjebak dalm formalitas namun harus mampu mengarah kepada kemajuan dan progresivitas

Catatan akhir dari penulis 

Agama islam merupakan agama dakwah, yang artinya setiap umat islam mempunyai tanggung jawab untuk melakukan aktivitas dakwah. Maju mundurnya umat islam , bergantung pada kegiatan dakwah yang dilakukannya. Dakwah harus  dipandang sebagai wujud aktualisasi iman yang termanifestasi dalam suatu sistem kegiatan manusia di bidang kemasyarakatan. Dakwah harus ditampilkan secara aktual, faktual, dan kontekstual. Dakwah harus hadir untuk memecahkan masalah yang terjadi sekarang dan saat ini di tengah masyarakat

Dakwah harus bersifat universal dengan menjadikan semua manusia menjadi objek tanpa mengenal perbedaan dan batas ruang serta waktu dan dakwah harus disesuaikan dengan dinamika zaman dan kehidupan manusia. yang kemudian mampu untuk mengantarkan islam mempunyai orientasi ke depan dan mampu mengelola dan menjawab berbagai persoalan seluruh umat manusia.

billahi fii sabililhaq, fashtabiqul khairat

Red: Saipul Haq

Tags: dakwahkampusritualsosial
Share77Tweet48SendShare
Previous Post

Meneropong Nabi Muhammad SAW Sebagai Manusia Biasa

Next Post

Tantangan Dakwah IMM Menghadapi era Society 5.0

admin

admin

Related Posts

Buku Sebagai Ancaman Kekuasaan

by admin
Oktober 3, 2025
0
431

Oleh: Salman A. Ridwan MADRASAHDIGITAL.CO- Salah satu bentuk kemunduran sebuah negara adalah ketika menganggap buku sebagai barang bukti kejahatan. Saat negara...

Parau Suara Ormas Keagamaan

by admin
September 30, 2025
0
98

Oleh: Muhammad Taufiq Firdaus (Ketua Umum DPD IMM DIY) Pembungkaman Masyarakat Sipil MADRASAHDIGITAL.CO Aksi demonstrasi yang meletup di berbagai daerah...

Pergeseran Paradigma: AI dan Anomali Intelektual

by admin
September 27, 2025
0
51

Oleh: Adram Qaisullah Tihurua (DPD IMM DKI Jakarta, Instruktur Nasional IMM) MADRASAHDIGITAL.CO- Sejarah peradaban manusia adalah sejarah pencarian makna dan...

Membumikan Sociopreneurship Sebagai Pemberdayaan Ekonomi Umat dalam Spirit Kuntowijoyo

by admin
September 20, 2025
0
47

Oleh: Gustama Fauzi Al-Fajar (Sekretaris Umum PK IMM FAI UMY) Realitas Struktur Sosial MADRASAHDIGITAL.CO- Gerakan ekonomi umat hari ini hidup dalam...

Makan Bergizi Gratis: Antara Janji Politik dan Vested Interest Yang Mengesampingkan Kesehatan

by admin
September 19, 2025
0
84

Oleh: Moch Wildan Makhrus (Kader Pemuda Muhammadiyah Lamongan) MADRASAHDIGITAL.CO Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dipromosikan sebagai intervensi sosial penting untuk memperbaiki...

Banalitas Kejahatan dan Pertanggungjawaban Atasan

by admin
September 19, 2025
0
577

Oleh: Salman A Ridwan, Guru Sejarah Sekolah Swasta di Jakarta/Alumni IMM UHAMKA MADRASAHDIGITAL.CO Hasil putusan Komisi Kode Etik Profesi (KKEP)...

Next Post
Tantangan Dakwah IMM Menghadapi era Society 5.0

Tantangan Dakwah IMM Menghadapi era Society 5.0

Risalah Jum'at: Kajian Tafsir Aqidah, Ayat Tentang Ketuhanan

Cerpen : Perempuan yang Disebut Sial Itu Memberikan Anaknya Kepada Tallu Ana'

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Instruktur Dasar PC IMM AR Fakhruddin Resmi Dilantik: Meneguhkan Komitmen Kaderisasi Berkelanjutan
  • Meneguhkan Nilai Ikatan di Tengah Perubahan: IMM FAI UMY Gelar Temu Sapa Alumni
  • Mahasiswa UMY Desak Kampus Bertindak Tegas atas Kasus Kekerasan
  • Aksi Anti Kekerasan UMY: Suarakan Kepedulian, Ciptakan Kampus Aman!
  • Menteng Institute Kolaborasi dengan Daunnet Media Buka Daunnet Campus Tour 2025 di Universitas Muhammadiyah Jakarta: “Creativity Meets AI”

Komentar Terbaru

  • Rin Hillary pada Kehilangan Diri Sendiri
  • Program latihan diet sehat pada Adil Gender: Bagaimana Realitas Masyarakat Kita?
  • admin pada Agar Perempuan Tidak Mudah Diremehkan
  • Agar Perempuan Tidak Mudah Diremehkan – Madrasah Digital pada Feminisme adalah Hal Yang Salah?
  • Cece Maoludin pada Hikmah Berbagi Sebungkus Biskuit

Arsip

  • Oktober 2025
  • September 2025
  • Agustus 2025
  • Juli 2025
  • Juni 2025
  • Mei 2025
  • April 2025
  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Januari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • September 2024
  • Agustus 2024
  • Juli 2024
  • Juni 2024
  • Mei 2024
  • April 2024
  • Maret 2024
  • Februari 2024
  • Januari 2024
  • Desember 2023
  • November 2023
  • Oktober 2023
  • September 2023
  • Agustus 2023
  • Juli 2023
  • Juni 2023
  • Mei 2023
  • April 2023
  • Maret 2023
  • Februari 2023
  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Januari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juli 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • September 2020
  • Agustus 2020
  • Juli 2020
  • Juni 2020
  • Mei 2020
  • April 2020
  • Maret 2020
  • Februari 2020
  • Januari 2020
  • Desember 2019
  • November 2019
  • Oktober 2019
  • September 2019
  • Agustus 2019
  • Juli 2019
  • Juni 2019
  • Mei 2019
  • April 2019
  • Maret 2019
  • Februari 2019
  • Januari 2019

Kategori

  • Analisis
  • Bahasa
  • Berita
  • Cerpen
  • Esai Sastra
  • Event
  • Gaya Hidup
  • Hobi
  • Kajian Islam
  • Komunitas
  • Materi Pelajaran
  • Opini
  • Pemikiran Tokoh
  • Puisi
  • Resensi
  • Rilis
  • Ruang Konsultasi
  • Ruang Madrasah
  • Sastra
  • Surat Pembaca
  • Tadarus Tokoh
  • Tips
  • Umum
  • Wacana
  • Wawasan

Meta

  • Masuk
  • Feed entri
  • Feed komentar
  • WordPress.org

Kategori

  • Analisis
  • Bahasa
  • Berita
  • Cerpen
  • Esai Sastra
  • Event
  • Gaya Hidup
  • Hobi
  • Kajian Islam
  • Komunitas
  • Materi Pelajaran
  • Opini
  • Pemikiran Tokoh
  • Puisi
  • Resensi
  • Rilis
  • Ruang Konsultasi
  • Ruang Madrasah
  • Sastra
  • Surat Pembaca
  • Tadarus Tokoh
  • Tips
  • Umum
  • Wacana
  • Wawasan

Sekretariat

MD Academy

Alamat
Kantor MD Grup, Meijing Lor, Ambarketawang, Kec. Gamping, Kab. Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55294

Telp
081385772458 (Saipul Haq)/0817123002 (Muhammad Fakhruddin)

E-mail
redaksimadrasah@gmail.com

  • Redaksi

© 2019 Madrasah Digital

No Result
View All Result
  • Masuk / Daftar
    • Tulis Postingan
    • Tulisan Saya
  • Berita
  • Wacana
  • Gaya Hidup
  • Komunitas
  • Opini
  • Sastra
  • Umum

© 2019 Madrasah Digital

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In