MADRASAHDIGITAL.CO – JAKARTA, Pandemi Covid-19 alias virus corona memang berdampak pada berbagai aspek kehidupan. Tak terkecuali salah satunya adalah dalam dunia kebahasaan. Di antaranya muncul istilah-istilah baru seputar persebaran virus corona yang sebelumnya tidak kita tahu.
Obrolan tentang kebahasaan ini dikupas oleh Abdul Latif atau Kang Latif dalam diskusi Nge-Gasss Bareng yang digelar lewat siaran langsung Instagram di akun @ahm_soleh. Dalam diskusi bertajuk “Nginggris aja terus… menguak fenomena bahasa di masa pandemi corona” ini Kang Latif yang juga merupakan dosen bahasa Indonesia di kampus UHAMKA memberikan penjelasan menarik tentang hakikat bahasa. Dia juga membahas sejarah bahasa Indonesia sampai pada fenomena kebahasaan mutakhir.
“Bahasa adalah jati diri suatu bangsa. Dari bahasa itulah setiap orang dapat dikenali identitasnya,” kata Kang Latif dalam diskusi virtual tersebut.
Latif juga menyebutkan bahwa pembakuan suatu bahasa penting untuk dilakukan. Sebab, hal itu untuk mempermudah pengguna bahasa untuk menangkap makna yang seragam. “Agar tidak menimbulkan makna yang berbeda, maka itulah dibakukan,” ujarnya.
Terkait penggunaan bahasa asing dalam forum-forum resmi dan pidato kenegaraan, Latif berpendapat hal tersebut sebenarnya tidak boleh. Sebab, kembali ke masalah identitas, hal tersebut bisa mengaburkan identitas bahasa suatu bangsa. “Fenomena ini dikenal dengan bilingual, penguasaan dua bahasa,” katanya.
Ahmad Soleh, penggagas diskusi ini, beranggapan bahwa dalam kondisi semacam ini banyak hal bermanfaat yang bisa kita lakukan. Salah satunya adalah mencoba mengambil hikmahnya. “Dalam hal bahasa, kita bisa mengambil hikmah bahwa Covid ini memberikan kosakata-kosakata baru bagi kita,” kata pemilik akun Instagram @ahm_soleh ini.