MADRASAHDIGITAL.CO, JAKARTA – Sebanyak 219 calon guru penggerak mengikuti kegiatan Pendampingan Kelompok/Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar Pendidikan Guru Penggerak angkatan 9 Kota Jakarta Timur. Kegiatan yang digelar di SMP Tarakanita Jakarta pada Jumat dan Sabtu, 26-27 April 2024.
Terbagi dalam 39 stan, beragam inovasi dan praktik baik ditampilkan pada loka 7 ini. Program Guru Penggerak Angkatan 9 yang telah dibuka secara resmi oleh Mendikbudristek berakhir pada kegiatan Panen Raya ini.
Turut hadir Kabag Umum BBGP DIY Hari Suryanto, S.Ip., M. Kasudindik Wilayah 2 Kota Jakarta Timur Yanto, serta Kasi SMK Kursus dan Pelatihan Sudindik Wilayah I Kota Administrasi Jakarta Timur Anas Rosich serta para peserta sebanyak 545 orang yang terdiri atas Perwakilan Dinas, Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, Komunitas Praktisi, BPMP DKIJakarta, Fasilitator, Pengajar Praktik, dan Calon Guru Penggerak.
Kabag Umum BBGP DIY Hari Suryanto menyampaikan bahwa implementasi Kurikulum Merdeka salah satunya adalah mempersiapkan guru-guru untuk bergerak. “Kenapa ada Guru Penggerak? Karena Guru adalah aktor utama pembelajar,” katanya.
Lebih lanjut, Kabag Umum BBGP DIY menyampaikan bahwa kegiatan Panen Raya ini untuk menunjukkan indikator keberhasilan sampai sejauh mana daya tangkap guru penggerak memaknai semua materi yang diajarkan pengajar. Guru penggerak secara signifikan harus memberi dampak pada lingkungannya untuk terus meningkatkan mutu pendidikan.
Ada geliat literasi yang terasa kuat pada kegiatan ini, salah satunya adalah banyak ditemukan hasil karya literas berbentuk buku di berbagai stan pada kegiatan tersebut, mulai dari buku fiksi dan buku nonfiksi karya calon guru penggerak dan siswa yang tergerakan untuk berkarya.
Dari berbagai hasil karya berupa program dan aksi nyata yang dipamerkan oleh para guru penggerak ada banyak rilisan buku karya para guru penggerak serta karya siswa yang telah digerakkan, salah satunya ialah buku Belajar Merdeka karya CGP kelompok 9.98 yang beranggotakan Agung T. Prawoto, Asteti Lismawati, Dwi Arsawidanti, Nur Rizka Utami, dan Yuni Lestari yang ditemui di stan bertema daerah Toli-toli (totalitas literasi, total inspirasi) Sulawesi Tengah. Buku Belajar Merdeka merupakan buku nonfiksi dari berbagai buku fiksi lainnya yang berupa antologi puisi dan cerpen ysng dipamerkan saat panen raya.
Buku Belajar Merdeka berisi narasi kegiatan pembelajaran berdiferensiasi yang telah dipraktikkan oleh para calon guru penggerak dengan fasilitator Anna Mulyana serta Pengajar Praktik Giasti Marctalova.