MADRASAHDIGITAL.CO-Yogyakarta, (27/02/2024). Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) Daerah Istimewa Yogyakarta, telah merilis tujuh poin tuntutan yang diungkapkan dalam Risalah Bumi Sriwijaya. Ini mencerminkan komitmen yang kuat untuk menyuarakan aspirasi dan kebutuhan mahasiswa Muhammadiyah di seluruh Indonesia menjelang Muktamar IMM ke-XX.
Risalah ini, tidak hanya menjadi sebuah manifestasi tuntutan, tetapi juga sebuah panggilan untuk memperkuat persatuan, moralitas, dan kemandirian organisasi.
Mari kita kupas lebih dalam esensi dari tujuh poin tuntutan ini.
1. Menjadi Suluh Persatuan: DPD IMM DIY menekankan pentingnya menjadi pilar persatuan di tengah gejolak sosial-politik yang kian memicu polarisasi. Di tengah riuh rendah opini yang bermacam-macam, IMM harus berkomitmen untuk menyuarakan suara persatuan yang memperkuat kebersamaan di Indonesia.
2. Menjadi Kompas Moral Kehidupan Bangsa: Risalah Bumi Sriwijaya juga menyoroti peran penting dalam menyebarkan pesan perdamaian, persatuan, dan toleransi. IMM harus berkomitmen untuk menjadi garda terdepan dalam menanamkan nilai-nilai moralitas yang kuat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
3. Mendorong Kolaborasi dan Elaborasi: IMM memiliki jaringan yang luas di berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Ini menjadi modal penting untuk mendorong kolaborasi yang erat antar anggota dan mengembangkan program-program yang berdampak positif bagi masyarakat.
4. Kemandirian dan Independensi Organisasi: Risalah ini juga menekankan pentingnya menjaga kemandirian dan independensi organisasi sebagai prasyarat dalam menjalankan misi dan visi IMM secara efektif. IMM harus bertekad untuk tidak terpengaruh oleh kepentingan eksternal yang mungkin dapat mengganggu integritas mereka.
5. Keterlibatan Politik dan Agenda Persatuan: DPD IMM DIY menggarisbawahi pentingnya keterlibatan politik yang cerdas, yang tetap menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kebangsaan. Mereka menolak politisasi yang memecah belah, dan lebih memilih menjadi agen persatuan di tengah dinamika politik yang rumit.
6. Perkuat Gerakan Berbasis Kerakyatan: Sebagai bentuk efektivitas dalam mempengaruhi masyarakat, IMM harus memperkuat gerakan berbasis kerakyatan yang mengakar dan memberdayakan masyarakat, menjadi suara bagi mereka yang tidak terdengar.
7. Keadaban dalam Berbangsa dan Bernegara: Berangkat dari beragam dinamika politik kebangsaan, IMM harus tetap mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan dalam setiap langkahnya, menjadikan keadaban sebagai prinsip utama dalam berbangsa dan bernegara.
Muhammad Taufiq Firdaus selaku Ketua DPD IMM DIY menyampaikan bahwa tujuh poin ini sebagai komitmen IMM DIY agar muktamar disesaki nafas intelektual.
“Muktamar sebagai agenda paripurna Ikatan, harus disesaki oleh nafas intelektual. Tanpa itu, Muktamar hanya seremonial dan riak-riak hampa semata. 7 poin ini diharapkan membawa muktamar dalam menghasilkan keputusan yang tepat, langkah strategis dalam menapaki masa depan IMM, dan melahirkan pemimpin yang mampu mengejewantahkan narasi besar Muktamar dalam bentuk kebijkan dan program strategis” ujarnya.
Risalah Bumi Sriwijaya, yang menguraikan tujuh poin tuntutan DPD IMM DIY untuk Muktamar IMM ke-20, menunjukkan komitmen dan semangat organisasi untuk terus berkontribusi dalam memajukan IMM serta mewujudkan visi dan misi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.
red. Saipul