Madrasah Digital
Ketentuan Kirim Tulisan
Buat Akun
  • Berita
    • Rilis
    • Komunitas
    • Surat Pembaca
  • Gaya Hidup
    • Tips
    • Hobi
  • Wawasan
    • Analisis
    • Wacana
    • Tadarus Tokoh
    • Resensi
    • Bahasa
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
    • Esai Sastra
  • Ruang Madrasah
    • Materi Pelajaran
    • Online Learning
    • Ruang Konsultasi
Senin, Oktober 20, 2025
No Result
View All Result
  • Berita
    • Rilis
    • Komunitas
    • Surat Pembaca
  • Gaya Hidup
    • Tips
    • Hobi
  • Wawasan
    • Analisis
    • Wacana
    • Tadarus Tokoh
    • Resensi
    • Bahasa
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
    • Esai Sastra
  • Ruang Madrasah
    • Materi Pelajaran
    • Online Learning
    • Ruang Konsultasi
No Result
View All Result
Madrasah Digital
No Result
View All Result

Menjaga Nyala Api Gerakan IMM

admin by admin
Januari 9, 2021
in Opini
4 min read
0
Bendera IMM

Bendera IMM

425
SHARES
664
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

MADRASAHDIGITAL.CO – Oleh: Muh Taufiq Firdaus, Ketua Umum PC IMM AR Fakhruddin Kota Yogyakarta Periode 2019-2020

Sumpah kader pelopor-progresif: Kader pelopor-progresif IMM mengikrarkan: Mengaku berbangsa satu; bangsa yang mencita-citakan keadilan. Mengaku berbahasa satu; bahasa kebenaran; Mengaku bertanah; Tanah air tanpa penindasan

(Deklarasi Kota Malang – Manifesto Kader Progresif, 2002)

 

Selayang Pandang

Sebagai salah satu organisasi otonom (ortom) dari Persyarikatan Muhammadiyah dan bagian dari gerakan mahasiswa, kelahiran Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah tidaklah lahir tanpa sandaran, kelahiran IMM bukanlah lahir dalam kondisi kebetulan (an historical accident), melainkan kelahiran IMM tidak lain merupakan keharusan sejarah (an historical necesety) dan kehendak pribadi dari Muhammadiyah yang selalu mengalami transformasi diri dalam tubuh persyarikatan tak terkecuali melihat potensi—(Intelektual-aktivis)—mahasiswa/kader muda muhammadiyah yang mampu menopang cita cita luhur dari Muhammadiyah.

Tentu ini menjadi salah satu upaya Muhammadiyah dalam aktivitas dakwah dan perjuangannya, sehingga dalam setiap lintasan zaman, Muhammadiyah akan tetap eksis dan mampu menghendaki perubahan dan tak luput akan kontribusinya dalam memberikan solusi alternatif yang mengusung dakwah mencerahkan.

Sejak kelahiran IMM pada 1964 hingga tahun 2021, satu hal yang patut dicatat adalah IMM tidak pernah absen dalam agenda perkaderan (internal) dan agenda transformasi sosial (eksternal) hal ini sesuai dengan tujuan IMM itu sendiri. Keterlibatan IMM dalam setiap masa, tentu didukung dengan beberapa faktor yang melatarbelakangi agenda IMM, sehingga agenda tersebut dapat terus berlanjut.

Pertama; faktor dari Muhammadiyah, sebagai organisasi induk, Muhammadiyah selalu hadir untuk mendorong kader kader IMM untuk tampil sebagai pelopor agenda transformasi sosial. Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi terbesar di Indonesia yang telah tersebar di seluruh Indonesia, tentu harus dilihat sebagai keuntungan buat IMM yang dalam setiap agendanya membawa identitas Muhammadiyah.

Kedua; Dalam bangunan organisasi IMM. Struktur organisasi IMM telah sangat rapih dan sistematis dimulai dari tingkatan, nasional, daerah, cabang dan komisariat sehingga sangat dimungkinkan IMM untuk terlibat dalam agenda perubahan sosial di setiap ruang lingkup kepemimpinannya. Belum lagi ketika melihat kuantitas kader IMM yang telah tersebar luas di kampus perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM) atau perguruan tinggi negeri/swasta (PTN/S) di seluruh Indonesia, tentu semakin menarik untuk ditunggu dan melihat tawaran progresif kader IMM sebagai aktualisasi nilai dari Muhammadiyah.

Meskipun demikian, Ahmad Fuad Fanani dalam Reimagining of Muhammadiyah selalu memberikan alarm buat kader Muhammadiyah/IMM agar tidak terlenah dengan “kemewahan” dan “kebesaran” yang didapatkan dari Muhammadiyah. Maka, faktor yang disebutkan di atas bisa berubah menjadi petanda buruk ketika kader Muhammadiyah tidak lagi mau berjuang dan hanya selalu mengagungkan “kemewahan” dari Muhammadiyah.

Menjaga Nalar Intelektual

Dalam sejarah perkembangan Muhammadiyah dan IMM, masing-masing keduanya mempunyai keterikatan kuat dengan Yogyakarta. Muhammadiyah dan IMM sama-sama dilahirkan dan deklarasikan di Yogyakarta oleh KH Ahmad Dahlan dan Djazman Alkindi dalam interval waktu berbeda. Muhammadiyah dicetuskan oleh KH Ahmad Dahlan pada tahun 1912, sedangkan IMM di deklarasikan pada 1964.

Bahkan di awal pendirian Muhammadiyah, menurut Najib Burhani dalam bukunya Muhammadiyah Jawa, aktivitas Muhammadiyah sangat dekat dengan tradisi Yogyakarta saat itu, hal ini disebabkan dari sosok para pendiri Muhammdiyah termasuk KH Ahmad Dahlan sendiri, menghabiskan waktu kecilnya hingga dewasa dalam lingkungan Keraton Hadiningrat termasuk keluarga besarnya.

Romantisme kelahiran dan sejarah Muhammadiyah dan IMM yang ada di Yogyakarta, membuat Yogyakarta menjadi salah satu kota yang istimewa dalam lembar sejarah Muhammadiyah dan IMM. Meskipun demikian, tidak menafikkan peran masing-masing daerah di seluruh Indonesia yang juga terlibat dalam perkembangan Muhammadiyah dan IMM hingga sekarang. Sebagiamana yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa dalam setiap level kepemimpinan, IMM dapat terlibat aktif mendorong agenda perubahan sosial di tengah masyarakat, demkian juga halnya di Yogyakarta yang dikenal sebagai kota pendidikan.

Yogyakarta dan IMM selain karena faktor historis kelahiran, keduanya juga dipertemukan dalam iklim intelektual. Yogyakarta dengan identitas kota pendidikan memberikan fasilitas dan akses intelektual yang bertebaran disetiap tempat di Yogyakarta, di antaranya; agenda literasi–membaca-menulis-diskusi, toko buku yang berlimpah hingga perguruan tinggi tersebar luas.

Hal ini membuat Yogyakarta disesaki oleh berbagai macam kelompok-komunitas-organisisasi yang mengusung gerakan intelektual, salah satunya IMM. IMM di Yogyakarta sangat dimungkinkan untuk melakukan agenda-agenda tersebut. Sesuai dengan nilai yang terkandung dalam salah satu Trilogi IMM; Intelektualitas.

Terkait dengan upaya membangun gerakan intelektual, Prof Abdul Munir Mulkhan pernah menyarankan bahwa agenda strategis yang dapat dilakukan IMM adalah dengan membangun gerakan intelektual yang dimilikinya. Paling tidak, menurutnya ada tiga agenda besar, yakni pengembangan pemikiran melaui berbagai kegiatan pengkajian dan dialog dalam berbarbagai bentuk; kedua, penelitian yang tetap harus terkait dengan pengembangan tradisi intelektual; ketiga, searah dengan moral dakwah dengan pengembangan pengabdian masyarakat melalui keterlibatan IMM yang tetap berakar pada paradigma intelektual.

Senapas dengan itu, Mohammad Hatta menjelaskan, aktivitas yang ditanggung oleh gerakan intelelektul. Menurutnya, gerakan intelektual memiliki tanggung jawab moral yang sangat besar terhadap setiap krisis yang terjadi di bangsa ini. Dengan demikian, IMM yang juga mengusung gerakan intelektual sudah barang tentu ikut bertanggung jawab terhadap setiap problematik dan konflik di Yogyakarta.

Dalam setiap problematik sosial yang terjadi di Yogyakarta, IMM harus menjawab dengan nalar intelektual. Konflik struktural yang kerap terjadi di Yogyakarta harus dapat dibaca dan dipetakan melalui nalar intelektual. Di sini peran nalar intelektual akan menjernihkan dan membuka tabir konflik tersebut secara terang benderang. Alhasil keputusan dan keberpihakan IMM berangkat dari kesadaran intelektualnya.

Maka, posisi intelektual dalam gerakan IMM sudah tentu menjadi sangat penting. Upaya untuk menyawab permasalahan sosial dengan nalar intelektual bukan suatu perkara mudah, jika IMM tidak sungguh-sungguh menciptakan tradisi intelektual dalam lingkungan organisasi. Untuk memperdalam nalar intelektual, IMM dapat memperluas dan membuat agenda intelektual seluas-luasnya untuk mengembangan basis intelektual semisal taman baca dan toko buku IMM.

Ruang diskusi kritis disemerakkan dan ruang tulis dibudayakan sebagai aktualisasi nalar intelektual kader yang semua itu terangkum dalam konsep perkaderan intelektual. IMM memerlukan gerakan intelektual sebagai basis yang dapat membantu IMM ikut aktif dalam agenda tranformasi sosial di manapun khususnya di Yogyakarta.

Teguhkan Independensi

Agar gerakan intelektual IMM tidak tergerus, sedapat mungkin IMM harus mengambil tapal batas yang jelas dalam suatu peristiwa. Tidak dapat diintervensi atau diinstruksikan oleh kelompok lain. Gerakan intelektual IMM harus murni dan tidak berafiliasi dengan kelompok manapun termasuk kepentingan politik dunawi. Julian benda selalu mengingatkan akan “pengkhianatan kaum intelektual” dan IMM sangat berpotensi rapuh dengan ini.

Maka, untuk melindungi nalar intelektual IMM dengan urusan yang lain, IMM harus terus merawat tradisi intektual dan tidak cepat puas tapi selalu melakukan transformasi diri. Salah satu tantangan IMM di Yogyakarta adalah Yogyakarta itu sendiri. Yogyakarta dengan kota pendidikan sudah menjadi karakter yang tidak dapat dipisahkan. Maka IMM harus terus menjadi gerakan intelektual untuk dapat terlibat di dalam problematik sosial di Yogyakarta. Yogyakarta dengan kota pendidikannya, IMM dengan gerakan intelektualnya.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Munir Mulkhan, Menggugat Muhammadiyah, Yogyakarta : Fajar Pustaka Baru , 2000)

Ahmad Fuad Fanani , Reimagining of Muhammadiyah, Yogyakarta: Suara Muhammadiyah, 2018

Ahmad Najib Burhani, Muhammadiyah Jawa, Yogyakarta: Suara Muhammadiyah, 2010

DPP IMM, Tri Kompetensi Dasar : Peneguhan Jatidiri Kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Jakarta, Bidang Keilmuan DPP IMM, 2007.

Mohammad Hatta, Tanggungjawab moral kaum intelegensia, Jakarta: LP3ES, 1984

Tags: immMuhammadiyah
Share170Tweet106SendShare
Previous Post

Kritis yang Rabun

Next Post

Hilangnya Jati Diri Demokrasi

admin

admin

Related Posts

Nadiya Hasna, guru SDN 2 Sidosari, Lampung Selatan

Asas Trikon dalam Implementasi Pendidikan Nilai

by admin
Oktober 18, 2025
0
42

MADRASAHDIGITAL.CO- Oleh: Nadiya Hasna, guru SDN 2 Sidosari, Lampung Selatan Hari ini, krisis moral semakin nyata kemunculannya di sekitar kita. Fenomena...

Buku Sebagai Ancaman Kekuasaan

by admin
Oktober 3, 2025
0
536

Oleh: Salman A. Ridwan MADRASAHDIGITAL.CO- Salah satu bentuk kemunduran sebuah negara adalah ketika menganggap buku sebagai barang bukti kejahatan. Saat negara...

Parau Suara Ormas Keagamaan

by admin
September 30, 2025
0
106

Oleh: Muhammad Taufiq Firdaus (Ketua Umum DPD IMM DIY) Pembungkaman Masyarakat Sipil MADRASAHDIGITAL.CO Aksi demonstrasi yang meletup di berbagai daerah...

Pergeseran Paradigma: AI dan Anomali Intelektual

by admin
September 27, 2025
0
55

Oleh: Adram Qaisullah Tihurua (DPD IMM DKI Jakarta, Instruktur Nasional IMM) MADRASAHDIGITAL.CO- Sejarah peradaban manusia adalah sejarah pencarian makna dan...

Membumikan Sociopreneurship Sebagai Pemberdayaan Ekonomi Umat dalam Spirit Kuntowijoyo

by admin
September 20, 2025
0
55

Oleh: Gustama Fauzi Al-Fajar (Sekretaris Umum PK IMM FAI UMY) Realitas Struktur Sosial MADRASAHDIGITAL.CO- Gerakan ekonomi umat hari ini hidup dalam...

Makan Bergizi Gratis: Antara Janji Politik dan Vested Interest Yang Mengesampingkan Kesehatan

by admin
September 19, 2025
0
87

Oleh: Moch Wildan Makhrus (Kader Pemuda Muhammadiyah Lamongan) MADRASAHDIGITAL.CO Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dipromosikan sebagai intervensi sosial penting untuk memperbaiki...

Next Post

Hilangnya Jati Diri Demokrasi

Saya Siap Gelorakan Pentingnya Pendidikan Politik untuk Pemuda Desa Slagi Jepara

Tuntaskan Damnas IMM Depok, Immawan Ihza Berpesan untuk Kader IMM Banjarmasin

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Jembatan Aktivisme dan Birokrasi
  • Revitalisasi Pendidikan: SMP Negeri 08 Lebong Jadi Contoh Sukses Program Kemendikdasmen RI
  • Asas Trikon dalam Implementasi Pendidikan Nilai
  • Pelantikan Forum BEM Se-Daerah Istimewa Yogyakarta (FBD DIY) Periode 2025/2026
  • IMM AR Fakhruddin Gelar Darul Arqam Madya 2025: Aktualisasi Ideologi sebagai Basis Gerakan Sosial IMM

Komentar Terbaru

  • Rin Hillary pada Kehilangan Diri Sendiri
  • Program latihan diet sehat pada Adil Gender: Bagaimana Realitas Masyarakat Kita?
  • admin pada Agar Perempuan Tidak Mudah Diremehkan
  • Agar Perempuan Tidak Mudah Diremehkan – Madrasah Digital pada Feminisme adalah Hal Yang Salah?
  • Cece Maoludin pada Hikmah Berbagi Sebungkus Biskuit

Arsip

  • Oktober 2025
  • September 2025
  • Agustus 2025
  • Juli 2025
  • Juni 2025
  • Mei 2025
  • April 2025
  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Januari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • September 2024
  • Agustus 2024
  • Juli 2024
  • Juni 2024
  • Mei 2024
  • April 2024
  • Maret 2024
  • Februari 2024
  • Januari 2024
  • Desember 2023
  • November 2023
  • Oktober 2023
  • September 2023
  • Agustus 2023
  • Juli 2023
  • Juni 2023
  • Mei 2023
  • April 2023
  • Maret 2023
  • Februari 2023
  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Januari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juli 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • September 2020
  • Agustus 2020
  • Juli 2020
  • Juni 2020
  • Mei 2020
  • April 2020
  • Maret 2020
  • Februari 2020
  • Januari 2020
  • Desember 2019
  • November 2019
  • Oktober 2019
  • September 2019
  • Agustus 2019
  • Juli 2019
  • Juni 2019
  • Mei 2019
  • April 2019
  • Maret 2019
  • Februari 2019
  • Januari 2019

Kategori

  • Analisis
  • Bahasa
  • Berita
  • Cerpen
  • Esai Sastra
  • Event
  • Gaya Hidup
  • Hobi
  • Kajian Islam
  • Komunitas
  • Materi Pelajaran
  • Opini
  • Pemikiran Tokoh
  • Puisi
  • Resensi
  • Rilis
  • Ruang Konsultasi
  • Ruang Madrasah
  • Sastra
  • Surat Pembaca
  • Tadarus Tokoh
  • Tips
  • Umum
  • Wacana
  • Wawasan

Meta

  • Masuk
  • Feed entri
  • Feed komentar
  • WordPress.org

Kategori

  • Analisis
  • Bahasa
  • Berita
  • Cerpen
  • Esai Sastra
  • Event
  • Gaya Hidup
  • Hobi
  • Kajian Islam
  • Komunitas
  • Materi Pelajaran
  • Opini
  • Pemikiran Tokoh
  • Puisi
  • Resensi
  • Rilis
  • Ruang Konsultasi
  • Ruang Madrasah
  • Sastra
  • Surat Pembaca
  • Tadarus Tokoh
  • Tips
  • Umum
  • Wacana
  • Wawasan

Sekretariat

MD Academy

Alamat
Kantor MD Grup, Meijing Lor, Ambarketawang, Kec. Gamping, Kab. Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55294

Telp
081385772458 (Saipul Haq)/0817123002 (Muhammad Fakhruddin)

E-mail
redaksimadrasah@gmail.com

  • Redaksi

© 2019 Madrasah Digital

No Result
View All Result
  • Masuk / Daftar
    • Tulis Postingan
    • Tulisan Saya
  • Berita
  • Wacana
  • Gaya Hidup
  • Komunitas
  • Opini
  • Sastra
  • Umum

© 2019 Madrasah Digital

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In