Madrasah Digital
Ketentuan Kirim Tulisan
Buat Akun
  • Berita
    • Rilis
    • Komunitas
    • Surat Pembaca
  • Gaya Hidup
    • Tips
    • Hobi
  • Wawasan
    • Analisis
    • Wacana
    • Tadarus Tokoh
    • Resensi
    • Bahasa
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
    • Esai Sastra
  • Ruang Madrasah
    • Materi Pelajaran
    • Online Learning
    • Ruang Konsultasi
Kamis, Oktober 9, 2025
No Result
View All Result
  • Berita
    • Rilis
    • Komunitas
    • Surat Pembaca
  • Gaya Hidup
    • Tips
    • Hobi
  • Wawasan
    • Analisis
    • Wacana
    • Tadarus Tokoh
    • Resensi
    • Bahasa
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
    • Esai Sastra
  • Ruang Madrasah
    • Materi Pelajaran
    • Online Learning
    • Ruang Konsultasi
No Result
View All Result
Madrasah Digital
No Result
View All Result

Lunturnya Budaya Lokal Pada Generasi Muda Indonesia

admin by admin
Februari 25, 2024
in Opini
3 min read
0
557
SHARES
870
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

MADRASAHDIGITAL.CO – Oleh : M. Aktsar Naf’an Kemalsyah

Indonesia merupakan negara yang terkenal akan berbagai kebudayaannya, hal inilah yang menjadi salah satu identitas Indonesia dalam kancah internasional. Hal ini dikarenakan terdapat banyaknya pulau-pulau yang ada di Indonesia, yang sekarang tercatat kurang lebih 17.504 pulau yang berada di negara kesatuan republik Indonesia menurut deputi kedaulatan maritim, kementrian koordinator bidang kemaritiman, yang dimana 16.056 pulau telah diresmikan namanya dalam PBB hingga juli 2017 (Yusuf, n.d.)

Budaya merupakan suatu warisan dari leluhur atau nenek moyang kita yang tidak ternilai harganya. Negara Indonesia disebut sebagai Negara maritim karena dikelilingi oleh banyak pulau, bahasa dan adat kebudayaan Indonesia sangat banyak dan beraneka ragam. Namun, kebudayaan Indonesia kini semakin luntur ditelan zaman. Semakin berkembangnya teknologi telah membuat budaya Indonesia banyak dilupakan dan ditinggalkan oleh kalangan remaja (Cahya, 2020).

Kebudayaan di Indonesia saat ini perlahan-lahan mulai terkikis karena adanya perkembangan zaman, yang kian hari kian meningkat. Secara tidak sadar hal tersebutlah yang dapat melahirkan kebudayaan-kebudayaan yang baru di dalam masyarakat. Indonesia sebagai negara yang memiliki berbagai macam kebudayaan secara perlahan sudah mulai terkontaminasi oleh kebudayaan-kebudayaan yang baru sehingga hal tersebut dapat melunturkan nilai-nilai dari kebudayaan lokal yang ada di Indonesia. Kebudayaan Indonesia dari zaman ke zaman akan selalu mengalami perubahan, perubahan ini terjadi karena faktor masyarakat yang memang menginginkan perubahan. Perubahan kebudayaan ini terjadi sangat pesat dikarenakan masuknya unsur-unsur globalisasi ke dalam kebudayaan Indonesia.

Hal ini dikarenakan generasi muda lebih menyukai kebudayaan dari luar negeri atau budaya asing dibandingkan dengan kebudayaan sendiri yaitu kebudayaan Indonesia. Namun generasi muda juga merupakan penggerak utama dalam pelestariaan budaya di Indonesia. Generasi muda mempunyai peran yang sangat penting untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan asli Indonesia agar tidak hilang atau punah (Kurnianto et al., 2020).

Kesadaran masyarakat untuk menjaga budaya lokal atau daerah saat ini terbilang masih sangat minim. Masyarakat lebih memilih budaya asing yang lebih praktis dan sesuai dengan perkembagan zaman ketimbang budaya lokal. Hal ini bukan berarti bahwa masyarakat tidak boleh mengadopsi budaya asing, akan tetapi banyak budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Seperti masuknya budaya asing yaitu budaya berpakaian yang lebih mini dan terbuka yang sering kita kenal dengan “ you can see “ dimana budaya asing ini tidak sesuai dengan budaya Indonesia yang menganut nilai sopan santun dan ditunjang dengan mayoritas penduduk Indonesia yang menganut agama Islam. Agama Islam sangat menjunjung tinggi cara berpakaian yang menutup aurat. Budaya lokal juga dapat diselaraskan dengan perkembangan zaman, selagi tidak meninggalkan ciri khas dari budaya aslinya.

Ada beberapa nilai-nilai kebudayaan yang mulai luntur yakni sikap gotong royong di masyarakat yang semula menjadi sikap hidup bangsa namun mulai terkikis atau luntur. Generasi muda menjadi salah satu unsur yang diharapkan mampu mempertahankan budaya lokal ditengah- tengah perkembangan globalisasi, namun kebudayaan local Indonesia semakin luntur oleh perkembangan zaman. Adapun contoh lain dari lunturnya kebudayaan local Indonesia adalah meninggalkan permaian daerah, generasi muda lebih memilih bermain handphone. Semakin berkembangnya teknologi telah membuat budaya lokal Indonesia banyak dilupakan dan ditinggal.

Kurangnya pembelajaran budaya merupakan salah satu penyebab dari memudarnya budaya lokal atau daerah bagi generasi muda. Oleh sebab itu, pembelajaran tentang budaya harus ditanamkan sejak dini atau sejak kecil. Namun sekarang ini banyak yang sudah tidak menganggapnya penting mempelajari budaya lokal Indonesia. Hal ini dibuktikan dalam setiap rencana pembagunan oleh pemerintah, pada bidang sosial budaya masih mendapatkan porsi yang sangat minim. Padahal melalui pembelajaran budaya lokal, kita dapat mengetahui pentingnya budaya lokal Indonesia dalam membagun suatu kebudayaan bangsa serta bagaimana cara untuk mengadaptasikan budaya lokal di tengah-tengah perkembangan zaman yaitu globalisasi ((sedyawati: 2006: 28) dalam (Nahak, 2019)).

Redaktur: Annisya Kurniasih

Share223Tweet139SendShare
Previous Post

DPD IMM DIY Persembahkan Buku untuk Muktamar 20 IMM

Next Post

Komunitas-D Gelar Diskusi Sebagai Upaya Atasi Gangguan Mental Pada Remaja

admin

admin

Related Posts

Buku Sebagai Ancaman Kekuasaan

by admin
Oktober 3, 2025
0
456

Oleh: Salman A. Ridwan MADRASAHDIGITAL.CO- Salah satu bentuk kemunduran sebuah negara adalah ketika menganggap buku sebagai barang bukti kejahatan. Saat negara...

Parau Suara Ormas Keagamaan

by admin
September 30, 2025
0
98

Oleh: Muhammad Taufiq Firdaus (Ketua Umum DPD IMM DIY) Pembungkaman Masyarakat Sipil MADRASAHDIGITAL.CO Aksi demonstrasi yang meletup di berbagai daerah...

Pergeseran Paradigma: AI dan Anomali Intelektual

by admin
September 27, 2025
0
51

Oleh: Adram Qaisullah Tihurua (DPD IMM DKI Jakarta, Instruktur Nasional IMM) MADRASAHDIGITAL.CO- Sejarah peradaban manusia adalah sejarah pencarian makna dan...

Membumikan Sociopreneurship Sebagai Pemberdayaan Ekonomi Umat dalam Spirit Kuntowijoyo

by admin
September 20, 2025
0
48

Oleh: Gustama Fauzi Al-Fajar (Sekretaris Umum PK IMM FAI UMY) Realitas Struktur Sosial MADRASAHDIGITAL.CO- Gerakan ekonomi umat hari ini hidup dalam...

Makan Bergizi Gratis: Antara Janji Politik dan Vested Interest Yang Mengesampingkan Kesehatan

by admin
September 19, 2025
0
84

Oleh: Moch Wildan Makhrus (Kader Pemuda Muhammadiyah Lamongan) MADRASAHDIGITAL.CO Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dipromosikan sebagai intervensi sosial penting untuk memperbaiki...

Banalitas Kejahatan dan Pertanggungjawaban Atasan

by admin
September 19, 2025
0
582

Oleh: Salman A Ridwan, Guru Sejarah Sekolah Swasta di Jakarta/Alumni IMM UHAMKA MADRASAHDIGITAL.CO Hasil putusan Komisi Kode Etik Profesi (KKEP)...

Next Post

Komunitas-D Gelar Diskusi Sebagai Upaya Atasi Gangguan Mental Pada Remaja

Pentingnya Memahami Institusi Sosial dan Pembentukan Kepribadian Dalam Keluarga

Perubahan Sosial di Era Kurikulum Merdeka Terhadap Pendidikan Sekolah Dasar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • MBKM IMM FAI UMY 2025: Menyalakan Asa Melalui Kreasi dan Refleksi Mahasiswa
  • Menggugah Maklumat Jogja: Demokrasi Tanpa Kekerasan, Budaya Sebagai Penopang
  • Instruktur Dasar PC IMM AR Fakhruddin Resmi Dilantik: Meneguhkan Komitmen Kaderisasi Berkelanjutan
  • Meneguhkan Nilai Ikatan di Tengah Perubahan: IMM FAI UMY Gelar Temu Sapa Alumni
  • Mahasiswa UMY Desak Kampus Bertindak Tegas atas Kasus Kekerasan

Komentar Terbaru

  • Rin Hillary pada Kehilangan Diri Sendiri
  • Program latihan diet sehat pada Adil Gender: Bagaimana Realitas Masyarakat Kita?
  • admin pada Agar Perempuan Tidak Mudah Diremehkan
  • Agar Perempuan Tidak Mudah Diremehkan – Madrasah Digital pada Feminisme adalah Hal Yang Salah?
  • Cece Maoludin pada Hikmah Berbagi Sebungkus Biskuit

Arsip

  • Oktober 2025
  • September 2025
  • Agustus 2025
  • Juli 2025
  • Juni 2025
  • Mei 2025
  • April 2025
  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Januari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • September 2024
  • Agustus 2024
  • Juli 2024
  • Juni 2024
  • Mei 2024
  • April 2024
  • Maret 2024
  • Februari 2024
  • Januari 2024
  • Desember 2023
  • November 2023
  • Oktober 2023
  • September 2023
  • Agustus 2023
  • Juli 2023
  • Juni 2023
  • Mei 2023
  • April 2023
  • Maret 2023
  • Februari 2023
  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Januari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juli 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • September 2020
  • Agustus 2020
  • Juli 2020
  • Juni 2020
  • Mei 2020
  • April 2020
  • Maret 2020
  • Februari 2020
  • Januari 2020
  • Desember 2019
  • November 2019
  • Oktober 2019
  • September 2019
  • Agustus 2019
  • Juli 2019
  • Juni 2019
  • Mei 2019
  • April 2019
  • Maret 2019
  • Februari 2019
  • Januari 2019

Kategori

  • Analisis
  • Bahasa
  • Berita
  • Cerpen
  • Esai Sastra
  • Event
  • Gaya Hidup
  • Hobi
  • Kajian Islam
  • Komunitas
  • Materi Pelajaran
  • Opini
  • Pemikiran Tokoh
  • Puisi
  • Resensi
  • Rilis
  • Ruang Konsultasi
  • Ruang Madrasah
  • Sastra
  • Surat Pembaca
  • Tadarus Tokoh
  • Tips
  • Umum
  • Wacana
  • Wawasan

Meta

  • Masuk
  • Feed entri
  • Feed komentar
  • WordPress.org

Kategori

  • Analisis
  • Bahasa
  • Berita
  • Cerpen
  • Esai Sastra
  • Event
  • Gaya Hidup
  • Hobi
  • Kajian Islam
  • Komunitas
  • Materi Pelajaran
  • Opini
  • Pemikiran Tokoh
  • Puisi
  • Resensi
  • Rilis
  • Ruang Konsultasi
  • Ruang Madrasah
  • Sastra
  • Surat Pembaca
  • Tadarus Tokoh
  • Tips
  • Umum
  • Wacana
  • Wawasan

Sekretariat

MD Academy

Alamat
Kantor MD Grup, Meijing Lor, Ambarketawang, Kec. Gamping, Kab. Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55294

Telp
081385772458 (Saipul Haq)/0817123002 (Muhammad Fakhruddin)

E-mail
redaksimadrasah@gmail.com

  • Redaksi

© 2019 Madrasah Digital

No Result
View All Result
  • Masuk / Daftar
    • Tulis Postingan
    • Tulisan Saya
  • Berita
  • Wacana
  • Gaya Hidup
  • Komunitas
  • Opini
  • Sastra
  • Umum

© 2019 Madrasah Digital

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In