Madrasah Digital
Ketentuan Kirim Tulisan
Buat Akun
  • Berita
    • Rilis
    • Komunitas
    • Surat Pembaca
  • Gaya Hidup
    • Tips
    • Hobi
  • Wawasan
    • Analisis
    • Wacana
    • Tadarus Tokoh
    • Resensi
    • Bahasa
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
    • Esai Sastra
  • Ruang Madrasah
    • Materi Pelajaran
    • Online Learning
    • Ruang Konsultasi
Senin, Oktober 20, 2025
No Result
View All Result
  • Berita
    • Rilis
    • Komunitas
    • Surat Pembaca
  • Gaya Hidup
    • Tips
    • Hobi
  • Wawasan
    • Analisis
    • Wacana
    • Tadarus Tokoh
    • Resensi
    • Bahasa
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
    • Esai Sastra
  • Ruang Madrasah
    • Materi Pelajaran
    • Online Learning
    • Ruang Konsultasi
No Result
View All Result
Madrasah Digital
No Result
View All Result

Apa Kabar Wacana Pendidikan Karakter Di Indonesia?

Pendidikan berkarakter ini  untuk seluruh warga civitas akademika di lembaga pendidikan baik negeri maupun swasta. Bukan hanya lembaga pendidikan, keluarga dan lingkungan rumah pun harus ikut andil  dalam memahami pendidikan berkarakter.

admin by admin
Januari 12, 2021
in Opini
4 min read
0
Sumber: cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id

Sumber: cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id

653
SHARES
1k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

MADRASAHDIGITAL.CO – Oleh: Khansa Ativa, Alumni Kelas Kepenulisan PUNDI

Pendidikan merupakan proses menuju persiapan kedewasaan melalui pengetahuan dan pembelajaran. Pendidikan disalurkan melalui lembaga-lembaga pendidikan yang memiliki tujuan  utama yaitu untuk mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan secara stimulan dan seimbang. Pendidikan juga sebagai ranah untuk mengembangkan skill atau potensi yang dimiliki peserta didik. Kemudian, menjadi  salah satu tempat terciptanya karakter yang budi pekerti,bernilai dan bermoral. Namun sangat disayangkan, sistem pendidikan di Indonesia sangat lemah dalam pembentukkan karakter dan pengembangan ketrampilan yang ada hanyalah berfokus kepada pengembangan pengetahuan saja.

Peraih Kertas nilai

Persaingan di lembaga pendidikan terutama di sekolah (SMP-SMA) sangat menonjol. Nilai bagus dan menjadi juara adalah suatu kebanggaan dan kemenangan secara mutlak. Dekat dengan sang guru, disukai dan ditunggu kehadirannya merupakan suatu prestasi yang sangat membanggakan Berbagai perlombaan akademisi sering diikuti misalnya olimpiade,  cerdas cermat dan lomba debat merupakan hobby dari sang juara Sudah hal sewajarnya, jika segolongan ini menjadi peserta didik pilihan yang sangat diemaskan oleh sang guru. Selain membanggakan nama pribadi dan orang tua mereka juga membawa nama baik pada institutnya.

Muncul sebuah pertanyaan, ketika sang peraihi kertas nilai ini langsung diterjunkan kedalam problematika lingkungan masyrakat, bagaimana reaksi mereka?

Realita yang terjadi yaitu sebagian besar mereka memiliki kelebihan dalam kecerdasan otak tetapi kurang dalam kecerdasaan emosi. Semisalnya anak juara kelas cenderung lebih kuper dan suka menyendiri, atau kemarahan dalam diri sering dirasakan ketika melihat saingannya justru lebih unggul dari pada dirinya.

Sistem Kerja Rodi

Pendidikan Indonesia memiliki mata pelajaran yang beraneka ragam dan mengharuskan peserta didik menguasai  mata pelajaran yang sudah disediakan. Menurut  Masnur Muslich (2014: Hal 22) bahwasanya seluruh mata pelajaran yang disediakan di rancang sangat sulit sehingga hanya dapat diikuti oleh 10- 15% siswa terpandai dan memiliki IQ diatas 115.

Sistem kerja rodi yang dikatakan yaitu peserta didik yang memiliki IQ yang sudah tertera diatas  harus dipaksa untuk menguasai mata pelajaran tersebut. Hal ini membuat peserta didik cenderung menjadi  malas ketika dipaksa untuk memahami hal- hal yang tidak sesuai dengan kapasitas mereka. Padahal, tidak ada peningkatan IQ kepada seseorang  jika diberikan pengetahuan yang berlebih justru membuat  daya tarik mereka terhadap belajar menurun.

Selain mata pelajaran yang harus dikuasai, adanya kewajiban untuk membeli buku-buku  dari sekolah. Tebal dari buku-buku sekolah sangat membuat kepala pusing dengan kemungkinan kualitas pada buku tidak sesuai dengan kuantitas kertasnya sehingga membuat peserta didik begitu frustasi. Menurut Rhenald Kasali (2017:260)  tidak banyak guru yang menyadari bahwa 80 % isi sebuah buku hanya 20 % inti dari buku teresbut. Akibat ketidaktahuan ini jelas sangat fatal karna anak dijejalkan semua materi yang bersumber pada suatu buku.  Mata pelajaran yang sangat rumit dan banyak membuat peserta didik menjadi tidak mengerti manfaat dari pembelajaran yang didapatkannya.

Tidak dapat dipungkiri, Indonesia tidak dapat berkembang pesat karna sudah berpuluh–puluh tahun energi bangsa Indoneisa terbuang sia-sia untuk menciptakan manusia yang ber IPTEK dengan membebankan kurikulum yang sangat berat.

Budak nilai

“Nilai itu memang tidak prioritas tetapi penting”  kalimat ini sudah tak asing di telinga. Hal ini dibenarkan, nilai itu sangat penting tetapi yang menjadi suatu permasalahan ketika seseorang memaksakan diri untuk memiliki nilai yang sempurna sampai harus mengorbankan waktu dan kesehatan.  Kejadian miris terjadi pada orang tua, seharusnya mereka menjadi sosok pendukung ketika anak belajar tetapi berubah menjadi sosok pemaksa agar anak memiliki  nilai perfect. Terlebih ketika menjelang ulangan atau ujian, mereka tidak ragu-ragu mengeluarkan dana sebanyak mungkin untuk memasukkan anaknya pada bimbel atau les-les persiapan menjelang ujian. Orangtua yang berambisi agar anaknya terlihat berprestasi  demi menjaga nama baik semata sampai harus memaksa anak untuk selalu belajar.

Orientasi untuk belajar  pun menjadi berubah. Hal yang terjadi yaitu peserta didik belajar untuk meraih nilai yang tinggi. Dan hal-hal yang dilakukan untuk mendapatkan nilai tinggi, mendorong peserta didik memiliki karakter yang negative seperti mencontek, menjiplak, memplagiat tulisan orang bahkan pada jenjang perkuliahan kasus pembelian skripsi pun sering terjadi .

Benturnya karakter peserta didik

Penjelasan tersebut, hanya sedikit cuplikan dari sekian banyak permasalahan yang terjadi. Pembullian pun menjadi sebuah permasalahan yang sangat serius. Tak jarang pembulian datang dari pendidik sendiri, seperti membandingkan antara peserta didik yang pintar dan biasa saja serta menganggap remeh peserta didik. Selain itu, mengannggap suatu lembaga pendidikan dengan julukan yang tidak beretika. Contoh, anak SMK cenderung dijulukin anak yang tidak pintar dan nakal. Permasalahan ini membuat  emosi pada peserta didik yang belum matang membuncah, merasa tertekan dan ada rasa ketakutan sehingga timbullah karakter karakter negative pada seorang peserta didik.

Pembentukkan karakter dalam pendidikan

Pendidikan berkarakter menjadi sebuah keharusan dan kewajiban untuk di implemantasikan, bukan hanya sekedar wacana atau sebagai pajangan dalam Undang-undang saja. Reformasi pendidikan harus dimulai dari pendidikan berkarakter. Pendidikan berkarakter sangat urgent dimasa  saat ini dan akan datang, sehingga tidak adanya rasa  tertekan  dalam proses pembelajaran. Menurut pendapat Ki Supriyoko(2004:hal 419) menyatakan bahwa pendidikan adalah saran strategis  untuk meningkatkan kualitas manusia. Bertujuan untuk melahirkan insan cerdas dan berkarakter  kuat.

Untuk memahami pembentukkan karakter, maka perlu mengetahui terkait komponen-komponen karakter yang baik pada manusia. Dari sudut pandang Lickons (1992) karakter menekankan tiga hal yaitu, pengetahuan tentang moral, perasaan tentang moral, dan perbuatan moral. Sesuai dengan struktural yang ada didalam diri manusia yaitu jasad, ruh dan akal.

Berbicara mengenai karakter baik, banyak sosok yang pantas untuk dijadikan sebagai panutan dalam berkarakter.  Sosok yang peduli terhadap diri sendiri dan orang lain  yaitu nabi Muhammad SAW yang berada pada tingkat paling atas jika membahas mengenai karakter.  Pahlawan kemerdekaan dan pendiri bangsa Indonesia merupakan sosok yang bisa dijadikan  sebagai panutan. Bagaimana mereka memperjuangkan bangsa Indonesia agar bisa merdeka, dengan berbekal Ilmu, tanggung jawab, dan rasa cinta yang didalam hati terhadap negeri Indonesia.

Sasaran Pendidikan Karakter

Pendidikan berkarakter ini  untuk seluruh warga civitas akademika di lembaga pendidikan baik negeri maupun swasta. Bukan hanya lembaga pendidikan, keluarga dan lingkungan rumah pun harus ikut andil  dalam memahami pendidikan berkarakter. Mengambil kutipan dari pak Rhenal Kasal bahwa “Manusia hebat bukanlah yang memperoleh pelajaran yang tinggi, melainkan manusia berkarakter kuat, dapat dipercaya, mudah diterima, memiliki growth mindset,berjiwa terbuka dan pandai mengungkapkan isi pikirannya dengan baik”.

Tags: pendidikanPendidikan Indonesiapendidikan karakter
Share261Tweet163SendShare
Previous Post

Catatan Pelatihan Eksekutif DPM Psikologi Uhamka

Next Post

NU dan Muhammadiyah Jangan Mau Dipecah Belah

admin

admin

Related Posts

Nadiya Hasna, guru SDN 2 Sidosari, Lampung Selatan

Asas Trikon dalam Implementasi Pendidikan Nilai

by admin
Oktober 18, 2025
0
42

MADRASAHDIGITAL.CO- Oleh: Nadiya Hasna, guru SDN 2 Sidosari, Lampung Selatan Hari ini, krisis moral semakin nyata kemunculannya di sekitar kita. Fenomena...

Buku Sebagai Ancaman Kekuasaan

by admin
Oktober 3, 2025
0
536

Oleh: Salman A. Ridwan MADRASAHDIGITAL.CO- Salah satu bentuk kemunduran sebuah negara adalah ketika menganggap buku sebagai barang bukti kejahatan. Saat negara...

Parau Suara Ormas Keagamaan

by admin
September 30, 2025
0
106

Oleh: Muhammad Taufiq Firdaus (Ketua Umum DPD IMM DIY) Pembungkaman Masyarakat Sipil MADRASAHDIGITAL.CO Aksi demonstrasi yang meletup di berbagai daerah...

Pergeseran Paradigma: AI dan Anomali Intelektual

by admin
September 27, 2025
0
55

Oleh: Adram Qaisullah Tihurua (DPD IMM DKI Jakarta, Instruktur Nasional IMM) MADRASAHDIGITAL.CO- Sejarah peradaban manusia adalah sejarah pencarian makna dan...

Membumikan Sociopreneurship Sebagai Pemberdayaan Ekonomi Umat dalam Spirit Kuntowijoyo

by admin
September 20, 2025
0
56

Oleh: Gustama Fauzi Al-Fajar (Sekretaris Umum PK IMM FAI UMY) Realitas Struktur Sosial MADRASAHDIGITAL.CO- Gerakan ekonomi umat hari ini hidup dalam...

Makan Bergizi Gratis: Antara Janji Politik dan Vested Interest Yang Mengesampingkan Kesehatan

by admin
September 19, 2025
0
87

Oleh: Moch Wildan Makhrus (Kader Pemuda Muhammadiyah Lamongan) MADRASAHDIGITAL.CO Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dipromosikan sebagai intervensi sosial penting untuk memperbaiki...

Next Post
Muhammadiyah-NU

NU dan Muhammadiyah Jangan Mau Dipecah Belah

Rektor Uhamka. Istimewa

3 Pesan Penting Prof Gunawan kepada Wadek yang Baru Dilantik

Menyikapi Vaksin

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Jembatan Aktivisme dan Birokrasi
  • Revitalisasi Pendidikan: SMP Negeri 08 Lebong Jadi Contoh Sukses Program Kemendikdasmen RI
  • Asas Trikon dalam Implementasi Pendidikan Nilai
  • Pelantikan Forum BEM Se-Daerah Istimewa Yogyakarta (FBD DIY) Periode 2025/2026
  • IMM AR Fakhruddin Gelar Darul Arqam Madya 2025: Aktualisasi Ideologi sebagai Basis Gerakan Sosial IMM

Komentar Terbaru

  • Rin Hillary pada Kehilangan Diri Sendiri
  • Program latihan diet sehat pada Adil Gender: Bagaimana Realitas Masyarakat Kita?
  • admin pada Agar Perempuan Tidak Mudah Diremehkan
  • Agar Perempuan Tidak Mudah Diremehkan – Madrasah Digital pada Feminisme adalah Hal Yang Salah?
  • Cece Maoludin pada Hikmah Berbagi Sebungkus Biskuit

Arsip

  • Oktober 2025
  • September 2025
  • Agustus 2025
  • Juli 2025
  • Juni 2025
  • Mei 2025
  • April 2025
  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Januari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • September 2024
  • Agustus 2024
  • Juli 2024
  • Juni 2024
  • Mei 2024
  • April 2024
  • Maret 2024
  • Februari 2024
  • Januari 2024
  • Desember 2023
  • November 2023
  • Oktober 2023
  • September 2023
  • Agustus 2023
  • Juli 2023
  • Juni 2023
  • Mei 2023
  • April 2023
  • Maret 2023
  • Februari 2023
  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Januari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juli 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • September 2020
  • Agustus 2020
  • Juli 2020
  • Juni 2020
  • Mei 2020
  • April 2020
  • Maret 2020
  • Februari 2020
  • Januari 2020
  • Desember 2019
  • November 2019
  • Oktober 2019
  • September 2019
  • Agustus 2019
  • Juli 2019
  • Juni 2019
  • Mei 2019
  • April 2019
  • Maret 2019
  • Februari 2019
  • Januari 2019

Kategori

  • Analisis
  • Bahasa
  • Berita
  • Cerpen
  • Esai Sastra
  • Event
  • Gaya Hidup
  • Hobi
  • Kajian Islam
  • Komunitas
  • Materi Pelajaran
  • Opini
  • Pemikiran Tokoh
  • Puisi
  • Resensi
  • Rilis
  • Ruang Konsultasi
  • Ruang Madrasah
  • Sastra
  • Surat Pembaca
  • Tadarus Tokoh
  • Tips
  • Umum
  • Wacana
  • Wawasan

Meta

  • Masuk
  • Feed entri
  • Feed komentar
  • WordPress.org

Kategori

  • Analisis
  • Bahasa
  • Berita
  • Cerpen
  • Esai Sastra
  • Event
  • Gaya Hidup
  • Hobi
  • Kajian Islam
  • Komunitas
  • Materi Pelajaran
  • Opini
  • Pemikiran Tokoh
  • Puisi
  • Resensi
  • Rilis
  • Ruang Konsultasi
  • Ruang Madrasah
  • Sastra
  • Surat Pembaca
  • Tadarus Tokoh
  • Tips
  • Umum
  • Wacana
  • Wawasan

Sekretariat

MD Academy

Alamat
Kantor MD Grup, Meijing Lor, Ambarketawang, Kec. Gamping, Kab. Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55294

Telp
081385772458 (Saipul Haq)/0817123002 (Muhammad Fakhruddin)

E-mail
redaksimadrasah@gmail.com

  • Redaksi

© 2019 Madrasah Digital

No Result
View All Result
  • Masuk / Daftar
    • Tulis Postingan
    • Tulisan Saya
  • Berita
  • Wacana
  • Gaya Hidup
  • Komunitas
  • Opini
  • Sastra
  • Umum

© 2019 Madrasah Digital

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In