Madrasah Digital
Ketentuan Kirim Tulisan
Buat Akun
  • Berita
    • Rilis
    • Komunitas
    • Surat Pembaca
  • Gaya Hidup
    • Tips
    • Hobi
    • Life Hack
  • Wawasan
    • Analisis
    • Wacana
    • Tadarus Tokoh
    • Resensi
    • Bahasa
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
    • Esai Sastra
  • Ruang Madrasah
    • Materi Pelajaran
    • Online Learning
    • Ruang Konsultasi
Rabu, Agustus 17, 2022
No Result
View All Result
  • Berita
    • Rilis
    • Komunitas
    • Surat Pembaca
  • Gaya Hidup
    • Tips
    • Hobi
    • Life Hack
  • Wawasan
    • Analisis
    • Wacana
    • Tadarus Tokoh
    • Resensi
    • Bahasa
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
    • Esai Sastra
  • Ruang Madrasah
    • Materi Pelajaran
    • Online Learning
    • Ruang Konsultasi
No Result
View All Result
Madrasah Digital
No Result
View All Result
Home Wacana

Kehamilan dan Inspirasi Al-Qur’an

admin by admin
Mei 28, 2020
in Wacana
3 min read
0
Ilustrasi oleh Taufik/Madrasah Digital

Ilustrasi oleh Taufik/Madrasah Digital

50
SHARES
78
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Ayi Yunus Rusyana*

MADRASAHDIGITAL.CO – Bagi saya, salah satu inspirasi dahsyat dari Al-Qur’an, terjadi 11 tahun yang lalu. Saat itu saya seperti langsung mengalami nuzulul Qur’an. Ceritanya, pada 2009, saya mengalami kegalauan level tinggi. Bukan masalah materi atau pekerjaan, melainkan buah hati yang tak kunjung hadir ke dunia. Padahal, enam tahun sudah kami menikah.

Selama itu, saya selalu bersabar dan berdoa. Satu-satunya obat mujarab penenang pikiran adalah berbaik sangka. Waktu itu, saya suka berpikir mungkin belum waktunya punya anak, nanti juga Allah akan memberikannya di waktu yang tepat. Kadang saya juga suka merenung, barangkali ini cara Allah menguji keimanan dan kesabaran kami. Nabi Ibrahim saja yang sangat sholeh, konon penantiannya, lebih dari 80 tahun. Apalagi saya, yang level kesolehannya masih cetek. Kata orang: “Tenang saja, semua akan indah pada waktunya!”

Berpikir positif seperti itu selalu menentramkan batin. Tapi tidak bisa diingkari jika hati ini sering juga merasa hampa dan gelisah. Satu persatu saudara, kerabat dan handai tolan, meski menikah belakangan, hamil dan melahirkan. Akibatnya, doa-doa yang terucap terkadang diakhiri gugatan tak tahu diri. “Ya Allah, ibadahku sudah cukup, juga amal shaleh-ku, aku mohon keadilan-Mu!” atau yang lebih satir ketika berdoa “Ya Allah kami menikah dengan sah dan selalu beribadah, tapi kenapa belum juga diberi keturunan, padahal orang lain terlihat tidak rajin beribadah, bahkan ada yang hamil sebelum nikah!”

Tibalah suatu hari ketika saya membaca al-Qur’an surat al-Baqarah [2] ayat 158: “Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah bagian dari syiar-syiar (simbol) Allah…”. Ayat ini sebenarnya tentang ibadah Haji. Namun, pertanyaannya adalah mengapa ayat tentang haji ini terletak setelah ayat tentang sabar? Pasti ada relevansi yang erat di antara keduanya, jika menggunakan Ilmu Munasabah, di dalam ‘Ulumul Qur’an.

Memang jika dibaca, tiga ayat sebelumnya berkenaan dengan sikap shabar. “Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar (155). (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka berkata: sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami Kembali (156). Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk” (157).

Kembali ke ayat 158. Shafa dan Marwah, tentunya umat Islam pernah dengar, adalah dua bukit terletak di Mekah sekitar 300 meter dari Masjidil Haram (kini menjadi bagian dari masjid), yang memiliki nilai historis yang sangat tinggi. Umat Islam yang berhaji pasti akan melakukan ritual lari-lari kecil sebanyak tujuh kali antara Shafa dan Marwah. Jarak antar keduanya sekitar 450 meter. Ritual ini dikenal dengan nama Sa’i; secara harfiah artinya berusaha. Ya, ritual ini memiliki hubungan erat dengan perjuangan Siti Hajar, isteri Nabi Ibrahim. Saat itu, Ismail, bayinya, menangis tak henti karena kehausan. Lalu Siti Hajar berusaha sekuat tenaga mencari air, bolak-balik antara bukit Safa dan Marwah. Allah tidak sekaligus menurunkan mukjizatnya, melainkan membiarkan Siti Hajar merasa galau dan gelisah dalam ikhtiarnya. Tiba-tiba saja, air keluar deras dari dalam tanah di dekat bayi Ismail. Inilah air suci yang hingga kini mengalir tanpa henti: air zamzam.

Dari peristiwa itu, Al-Qur’an sedang mengajarkan supaya kita tidak terjebak pada sikap pasrah tumarima tanpa mau berikhtiyar (dalam aliran teologi, sikap ini bagian dari doktrin aliran Jabbariyyah). Sabar tidak sama dengan pasif, melainkan berdoa lalu berusaha, seperti yang ditunjukkan Siti Hajar. Dia tahu, sang suami telah menempatkannya bersama Ismail di sebuah lembah gersang tanpa ada tanaman yang tumbuh disekitarnya. Tetapi, Siti Hajar tidak mau menyerah. Dia berusaha sekuat tenaga dan mengerahkan seluruh kekuatannya untuk mencari air demi menghilangkan dahaga sang buah hati.

Saya merasa tersentak. Hidayah Al-Qur’an tentang sabar, ternyata baru dipahami belum terimplementasi. Dalam menghadapi masalah kehamilan, dikira saya sudah bersabar dengan mantap. Tapi ternyata itu keliru. Sabar bukan hanya berdoa tanpa aksi. Berusaha dan focus menyelesaikan masalah menjadi point penting dari esensi sabar. Bukan menunggu ijabah dengan pasrah.

Sebenarnya kami bukannya tak melakukan ikhtiar. Tapi yang periksa ke dokter kandungan, biasanya hanya isteri. Saya Cuma mengantar saja. Tak ada ikhtiar medis yang saya lakukan, untuk diri sendiri. Padahal, secara medis, penyebab infertilitas bisa dari isteri, bisa juga dari suami, atau keduanya. Informasi ini sudah sejak lama saya ketahui. Tapi karena konsep sabar yang keliru, dominasi budaya patriarkhi, ego yang tinggi serta rasa takut, suami biasanya enggan periksa ke dokter.

Akhirnya, terinspirasi konsep sabar dari Al-Qur’an tersebut, saya bertekad untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah ini. Bukan sekedar berdoa, lalu pasrah atau menghindar dari masalah. Seorang dokter spesialis andrology di sebuah rumah sakit di Bandung pun saya kunjungi. Hasilnya, meski prosesnya tidak semudah membalikkan telapak tangan, pada 2011, alhamdulillah isteri saya hamil dan melahirkan. Bagaimana rasa bahagia itu datang, agak susah untuk diceritakan.

Oh ya, di dalam Al-Qur’an, ada dua kata kunci yang penting tentang sabar: Shafa dan Marwah. Shafa bermakna kesucian atau kebersihan. Maka, doa dan ikhtiar sebaiknya dilakukan dalam kondisi hati yang suci dan bersih karena Allah semata. Tidak usah kita menuntut keadilan, berburuk sangka, dan menjadikan amal2 kita untuk modal bernegosiasi dengan Tuhan. Toh kita hanya makhluk-Nya, yang tak punya hak untuk mengusulkan takdir. Menyerahkan diri secara total hanya kepada Allah, tanpa berpikir hasil, jauh lebih baik. Dengan kesucian hati, insya Allah kita akan mendapatkan kunci satunya lagi, yaitu kepuasan hati (Marwah).

*Dosen UIN Sunan Gunung Djati

Tags: alqurankehamilan
Share20Tweet13SendShare

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe
Previous Post

Karel Kosik Sang Pembongkar Realitas

Next Post

Budaya Literasi dan Semangat Zaman

admin

admin

Related Posts

Politik Diskriminasi

Menghapus Awetnya Politik Diskriminasi

by admin
Agustus 9, 2022
0
35

MADRASAHDIGITAL.CO- Oleh: Nur Khafi Udin Film Bumi Manusia besutan Hanung Bramantyo membawa kita melihat kehidupan Nusantara pada akhir abad ke 18....

Sumber: Kisahhikmah.com

Diagnosa Penyakit Korupsi Dalam Tubuh Demokrasi Indonesia

by admin
Juli 26, 2022
0
62

MADRASAHDIGITAL.CO- Oleh: Rizal Firmansyah Putra Moka (Peserta Sekolah Antikorupsi) “Tidak semua orang yang korupsi itu koruptor, karena koruptor itu hanya...

Matinya Gerakan Intelektual IMM

by admin
Juli 10, 2022
0
535

MADRASAHDIGITAL.CO-Oleh: Muh. Akmal Ahsan (Ketua Umum DPD IMM DIY) Percakapan mengenai Intelektual di kalangan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dewasa ini memang...

Garuda Pancasila. Indonesia's Nastional Symbol

Autentisitas Pancasila Di Tengah Kemelut Benturan Ideologi

by admin
Juni 12, 2022
0
108

MADRASAHDIGITAL.CO-  Oleh: Ahmad Baiduri, Kabid RPK IMM Fisipol UMY Era modern dalam perkembangannya telah mewarnai zaman dengan kemelut yang membahayakan suatu...

Fatamorgana Dunia

by admin
Juni 11, 2022
0
81

MADRASAHDIGITAL.CO, Oleh – Annisya Kurniasih Menurut KBBI fatamorgana adalah gejala optik yang tampak pada permukaan yang panas, yang kelihatan seperti...

Muhammadiyah

Ijtihad Politik Muhammadiyah dalam Merespons Isu-Isu Kebangsaan

by admin
April 30, 2022
0
173

MADRASAHDIGITAL.CO-OLEH : Ahsan Taqwim (Ketua Bidang Hikmah PK IMM Fisipol UMY) Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi Islam terbesar dan tertua...

Next Post

Budaya Literasi dan Semangat Zaman

Pelatihan Penyuntingan Media Massa PBSI FKIP UHAMKA

Prodi PBSI FKIP UHAMKA Latih Mahasiswa Menyunting Naskah Media Massa

Buya Ahmad Syafii Maarif

Pesan Buya Syafii Maarif untuk Generasi Muda

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Senior Juga Penyebab IMM Mati
  • Akar bawah dari korupsi
  • Meneropong Peran Perempuan dalam Memperjuangkan Pendidikan Di Kampung Gedong
  • Dosen FISIP Uhamka Adakan Pelatihan Menulis Esai, Kepada Angkatan Muda Muhammadiyah
  • Pendidikan Moral Bangsa Diatas Merdeka

Komentar Terbaru

  • Pg pada Dampak Politik Uang Buat Rakyat
  • Danang Tergalek pada Cerpen : Tak Jadi ke Nevşehir
  • Muhammad Putra Ramadhan pada Jack dan Seorang Teman Lugu
  • XerXes pada Kisah di Balik Senyum Indah Jofi
  • Esti P.J pada Cerpen: Luka yang Indah

Arsip

  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Januari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juli 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • September 2020
  • Agustus 2020
  • Juli 2020
  • Juni 2020
  • Mei 2020
  • April 2020
  • Maret 2020
  • Februari 2020
  • Januari 2020
  • Desember 2019
  • November 2019
  • Oktober 2019
  • September 2019
  • Agustus 2019
  • Juli 2019
  • Juni 2019
  • Mei 2019
  • April 2019
  • Maret 2019
  • Februari 2019
  • Januari 2019

Kategori

  • Analisis
  • Bahasa
  • Berita
  • Cerpen
  • Esai Sastra
  • Event
  • Gaya Hidup
  • Hobi
  • Komunitas
  • Life Hack
  • Materi Pelajaran
  • Opini
  • Pemikiran Tokoh
  • Puisi
  • Resensi
  • Rilis
  • Ruang Konsultasi
  • Ruang Madrasah
  • Sastra
  • Surat Pembaca
  • Tadarus Tokoh
  • Tips
  • Umum
  • Wacana
  • Wawasan

Meta

  • Masuk
  • Feed entri
  • Feed komentar
  • WordPress.org

Madrasah Digital

Madrasah Digital

Madrasah Digital

Kategori

  • Analisis
  • Bahasa
  • Berita
  • Cerpen
  • Esai Sastra
  • Event
  • Gaya Hidup
  • Hobi
  • Komunitas
  • Life Hack
  • Materi Pelajaran
  • Opini
  • Pemikiran Tokoh
  • Puisi
  • Resensi
  • Rilis
  • Ruang Konsultasi
  • Ruang Madrasah
  • Sastra
  • Surat Pembaca
  • Tadarus Tokoh
  • Tips
  • Umum
  • Wacana
  • Wawasan

Sekretariat

Learning Center Madrasah Digital

Alamat
Graha Inkud Lt. 6, Jln. Warung Buncit Raya No. 18-20, Jakarta Selatan, 12740.

Telp
0817123002/085717051886

E-mail
redaksimadrasah@gmail.com

  • Redaksi

© 2019 Madrasah Digital

No Result
View All Result
  • Masuk / Daftar
    • Tulis Postingan
    • Tulisan Saya
  • Berita
  • Wacana
  • Gaya Hidup
  • Komunitas
  • Opini
  • Sastra
  • Umum

© 2019 Madrasah Digital

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In