MADRASAHDIGITAL.CO – Oleh: Muhamad Rakha Widyadhana
Jakarta merupakan Ibukota Indonesia yang padat penduduk, menghadapi masalah serius dalam hal polusi udara. Tingkat polusi yang tinggi telah menyebabkan lonjakan penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) dikalangan warga, saluran pernapasan bagian atas maupun bawah yang biasanya dapat menular dan menimbulkan berbagai spektrum penyakit berkisar dari penyakit tanpa gejala dan infeksi ringan hingga penyakit parah dan fatal. Hal ini tergantung pada patogen penyebab, faktor lingkungan, dan faktor inang. Penyakit dan patogen yang menularkan ISPA terus berkembang.
Rute penularan utama sebagian besar ISPA adalah droplet, kontaminasi tangan, dan aerosol menular. Contoh patogen penyebab ISPA antara lain rhinovirus, pneumococcus, virus pernapasan syncytial, virus parainfluenza, Covid-19, dan virus influenza (WHO, 2007).
Di sisi lain, faktor lingkungan seperti polutan udara, kelembapan, kebersihan, musim, dan suhu juga berperan. Jakarta memiliki tingkat polusi udara yang sangat tinggi, terutama karena lalu lintas yang padat, industri, dan pembakaran sampah yang tidak terkendali. Partikel-partikel berbahaya seperti PM2.5 (partikulat halus) dan gas polutan seperti nitrogen dioksida (NO2) dan ozon (O3) terus-menerus terhirup oleh penduduk Jakarta. Paparan jangka panjang terhadap polusi udara ini telah terbukti menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk meningkatnya kasus ISPA.
Ngabira Salama, Kepala Bidang Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, mengatakan angka tersebut disusun berdasarkan rata-rata kasus ISPA di rumah sakit dan puskesmas di Jakarta. “Warga DKI Jakarta terkena batuk, pilek, ISPA setiap bulannya rata-rata 100 ribu kasus dari 11 juta penduduk,” ujar Ngabila dalam keterangannya, dilansir dari Kompas.com, Jumat (11/8/2023).
Berdasarkan trennya, kasus ISPA tertinggi sepanjang paruh pertama 2023 terjadi pada Maret yang tercatat sebanyak 119.734 kasus. Kasus ISPA Ibu Kota sempat menurun pada periode April-Mei, tetapi kembali naik pada Juni 2023 yang terdapat 102.475 kasus. Sebelumnya, Dinkes DKI Jakarta mengatakan bahwa sejumlah masyarakat yang menderita ISPA diduga akibat buruknya kualitas udara di Jakarta.
Polusi udara yang tinggi di Jakarta memiliki dampak serius terhadap kesehatan masyarakat, terutama dalam hal penyakit ISPA. Partikel-partikel berbahaya dalam udara dapat masuk ke saluran pernapasan dan menyebabkan peradangan pada paru-paru dan saluran pernapasan. Hal ini mengakibatkan gejala seperti batuk, pilek, sesak napas, dan infeksi saluran pernapasan yang sering terjadi. Pada individu yang rentan, seperti anak-anak, orang tua, dan individu dengan kondisi medis yang sudah ada, polusi udara dapat memperburuk kondisi mereka dan menyebabkan komplikasi serius.
Menurut IQAir, DKI Jakarta menjadi kota dengan kualitas udara terburuk keempat di dunia pada Selasa (15/8/2023). Indeks kualitas udara di Jakarta menembus angka 157, yang termasuk dalam kategori kualitas udara tidak sehat. Untuk menghadapi krisis polusi udara dan melindungi warga Jakarta dari penyakit ISPA, tindakan perlu segera dilakukan.
Dilansir dari upk.kemkes.go.id Tips Pencegahan ISPA Akibat Polusi Udara. Berikut tips yang dapat membantu Anda menjaga kesehatan paru-paru dan sistem pernapasan Anda, serta mencegah ISPA yang mungkin timbul akibat polusi udara.
• Harap memakai masker saat keluar.
Membiasakan memakai masker saat berada di luar rumah merupakan langkah penting untuk melindungi diri dari polutan udara berbahaya. Masker yang tepat akan menyaring partikel berbahaya dan mengurangi risiko menghirup udara yang terkontaminasi.
• Olah Raga di Dalam Ruangan Olah raga merupakan bagian penting dari gaya hidup sehat, namun berolahraga di luar ruangan ketika tingkat polusi udara tinggi dapat membahayakan kesehatan Anda. Pertimbangkan untuk berolahraga di dalam ruangan, seperti di gym, atau dengan mengikuti program olahraga di rumah.
• Pastikan tubuh Anda terhidrasi dengan baik dengan meminum 2 liter air setiap hari.
Air tidak hanya diperlukan untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi, tetapi juga membantu menjaga kelembapan saluran udara. Minum setidaknya 2 liter air setiap hari melindungi selaput lendir saluran pernapasan dan menjaga fungsinya.
• Hindari kontak langsung dengan siapa pun yang menunjukkan gejala infeksi saluran pernapasan akut. Salah satu jalur penularan infeksi saluran pernapasan akut yang paling umum adalah kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. Jika melihat seseorang menunjukkan gejala infeksi saluran pernafasan akut seperti batuk atau pilek, usahakan menjaga jarak aman dan hindari kontak fisik langsung.
• Mandi setelah bepergian Setelah menghabiskan waktu di luar ruangan, partikel polutan udara dapat mengenai kulit dan pakaian Anda. Mandi setelah bepergian dapat membantu menghilangkan partikel-partikel ini dan mengurangi risiko paparan polutan dalam jangka panjang.
• Manfaatkan manfaat alat pembersih udara.
Investasikan pada alat pembersih udara untuk rumah Anda. Pemurni udara yang efektif membantu menyaring partikel berbahaya dari udara dalam ruangan dan menjaga kualitas udara di lingkungan tempat tinggal Anda.
• Jaga pola makan, termasuk makan makanan seimbang dan bergizi.
Pola makan yang seimbang dan bergizi membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh Anda. Buah-buahan, sayuran, dan makanan yang kaya vitamin dan antioksidan dapat membantu melindungi tubuh Anda dari efek berbahaya polusi udara. • Cuci Tangan Sebelum Makan Kebersihan adalah kunci dalam mencegah penyebaran berbagai penyakit, termasuk ISPA. Pastikan Anda mencuci tangan secara menyeluruh sebelum makan guna menghindari transfer kuman dan virus dari tangan ke mulut Anda. Dengan menerapkan beberapa langkah bijak di atas, kita dapat melindungi diri kita dan orang-orang di sekitar dari risiko ISPA yang mungkin muncul akibat polusi udara. Kesehatan pernapasan yang baik adalah kunci untuk menjalani kehidupan yang sehat dan aktif, bahkan di tengah tantangan polusi udara yang ada. Ingatlah bahwa tindakan kecil yang diambil secara konsisten dapat memiliki dampak besar pada kesehatan dan kualitas hidup kita.
Selain tips di atas, penting juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya polusi udara dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk melindungi diri mereka sendiri. Tidak lepas dari itu fasilitas kesehatan di Jakarta harus dipersiapkan dengan baik untuk menangani kasus-kasus ISPA yang meningkat. Ini termasuk memastikan ketersediaan obat-obatan, peralatan medis, dan tenaga medis yang memadai untuk merawat pasien ISPA dengan baik.
Polusi udara di Jakarta merupakan masalah serius yang berdampak langsung pada kesehatan warga. Tingkat polusi yang tinggi telah menyebabkan lonjakan penyakit ISPA yang merugikan. Namun, dengan tindakan yang tepat dan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor kesehatan, kita dapat mengatasi masalah ini. Penting untuk mengurangi polusi udara, meningkatkan kesadaran masyarakat, dan mempersiapkan fasilitas kesehatan dengan baik. Dengan langkah-langkah ini, kita dapat melindungi kesehatan warga Jakarta dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat kedepanya.
Refrence:
Kementrian Kesehatan. Diakses pada 2024. 8 Langkah Bijak Terhindar dari Bahaya ISPA Akibat Polusi Udara.
Databoks. Diakses pada 2024. ISPA DKI Jakarta Capai 638 Ribu Kasus per Semester I 2023
Yuningsih, R. (2023). DAMPAK POLUSI UDARA DAN PENANGANANYA. Info singka, Vol. XV (No.17), hal. 22-23
Redaktur: Annisya Kurniasih