Puisi-Puisi Via Tania
MALAMKU JADI CELAKA
Malamku derita
Sampaiku sakit baka
Dibabat habis rayuan buruk pula
Mau tak mau harus menderita
Malam perih
Sampaiku sakit jerih
Mukaku jadi putih
Sampaiku merintih
Ini sia-sia
Malamku jadi celaka
Aku diikat penuh luka
Darahku ke mana-mana
Aku benci malam yang terluka
Darahku habis dihirup sampai lama
Semua terluka
Akibatnya malamku jadi celaka
Aku benci malam yang palsu
Semua akal ditipu
Tangan penuh peluru
Semua rencana buruk cepat melaju
-Dalam buku Pesona Puisi, 2017
SI MENOR
Tadi pagi aku di pendopo
Mendengar orang sampai rabit muncung
Ternyata ada si Menor
Yang belum ada merpaudnya
Para jantan seolah-olah mata keranjang
Sudah ada anak cucu
Tidak puas
Lincah dan genit berburu si Menor
Pun si Menor mencari geger
Tiap pagi pakai celana pendek
Siang rok mini
Malam daster bolong-bolong
Lagi-lagi berjantung pisang
Dengan keadaan sekitarnya
Si Menor Menor
Para mata keranjang ditimang alun asmaramu
-Dalam buku Pesona Puisi, 2017
LAKSANA MERETAK
Aku berlari lintang pukang
Mencarimu di ujung pandang
Jerjak telah usang
Kelopak cinta terikat pada tambang
Dan kau seperti bergelombang
Tertumpuk batu karang
Aku terengah-engah
Bak cinta sudah tak megah
Rembulan hanya setengah
Langit ikut merekah
Dengan cahaya setengah
Nadi telah dimakan jeruji
Deras darah mengalir tanpa henti
Cinta berujung tuli
Habis dimakan angin naluri
Terumbu karang telah kau isi
Berlumur gejolak yang tak bertepi
Sekarang tinggal menunggu hari, kapan kau mati?
-Dalam buku puisi Jejak Pena Beraksara, 2018
NONA MODIS
Nona modis serba serbi
Bibir tipis pinggul langsing
Rambut terurai badan berlekuk
Suara mendesah mata tertutup
Modal seksi, tapi
Bermisai paku cokelat, berkayau pedih
Nona modis semata-mata miris
Setengah gilap-gemilap
Setengah piromania
Modal seksi, tapi
Tergelincir gedung muram bertepi
-Dalam buku puisi Jejak Pena Beraksara, 2018
PUJANGGA SURGALOKA
Harum mewangi di celah bunyi murai
Alang-alang ikut bergoyang di bawah lekuk bibir pujangga
Sungai mengalir bak rindu di ujung jarak
Igauan dara membasahi beranda bertenun aksara
Bilah kemudi mengantarkan romansa di selat asmaraloka
Untukmu pujangga, berhias lentera dan semerbak kembang
Adalah safir surgaloka
Nyanyian syair bergelora di ujung pandang
-Dalam buku puisi Jejak Pena Beraksara, 2018
Via Tania. Penyair, penulis buku puisi Jejak Pena Beraksara dan Pesona Puisi, mahasiswa PBSI FKIP UHAMKA.