MADRASAHDIGITAL.CO – Puisi oleh Ahmad Soleh*
SEPENGGAL CATATAN HARIAN
Di saat-saat sulit dan terjepit
kumelihat bangsaku kian morat-marit
kepala-kepala diperdagangkan
alam raya diterpa pembangunan
seekor komodo melawan mastodon
seperti seorang jelata
tertatih di ketiak para pemodal
yang bisa beli segala
investasi makin gila
memerkosa bumi kita
di sepenggal catatan harian ini
gundah tak lekas terhenti
meski mikrofon telah mati.
MIKROFON DEMOKRASI
Matinya akal dan nurani
saat memimpin sebuah majelis penuh basa-basi
bersuara pun dibatasi
sebab mikrofon telah mati
ketika mikrofon demokrasi mati
alarm tanda bahaya menyala
segera tiba sekelompok srigala
berjubah paling Indonesia
bila mikrofon demokrasi dimatikan
artinya kita harus menyalakan megafon
dengung protes kebenaran mesti
terus-terusan disiarkan
dengan bahasa ringkasnya
lawan!
*Ahmad Soleh, pria kelahiran Cirebon, 24 Februari. Menerbitkan beberapa buku kumpulan puisi, buku puisi terbarunya Memutus Wabah Pilu Menyemai Benih Rindu (Diva Press, 2020). Selain menulis puisi, ia juga gemar menulis esai.