MADRASAHDIGITAL.CO – Puisi-puisi oleh Irawan
Kata
Pada kata yang belum bermakna
teruslah berkata-kata
sampai hakikat menyapa
Pada kata yang tak tahu muaranya,
teruslah mencari, hingga
mutiara kata menjadi muara semesta.
Kopi
Di setiap buku yang telah kututup
dan di balik kopi yang usai kuseduh
selalu ada wacana baru dari harap lama yang kian redup
mulai merekonstruksi dan memberi arti dari tatanan kesatuan yang akan runtuh
Memang, memulai hal baru itu tidak mudah
Tapi akan lebih tak pantas jika mempertahankan hal yang salah
Jodoh
Aku mungkin memang bukan seseorang yang kamu impikan,
tapi bolehkah aku memimpikanmu untuk menjadi kenyataan?
Meskipun aku tahu, perihal jodoh itu adalah takdir Tuhan
tetapi berjodoh denganmu, itu adalah takdir yang kurindukan.
Tuhan
Padamu pemilik segala yang ada
dekaplah aku, saat aku lupa siapa aku
ketika mataku mulai terlena memandang keindahan ciptaanMu
ketika hatiku lebih mencintai ciptaanmu daripada diriMu
ketika seluruh raga ini lebih menuruti nafsu lalu mengebiri nuraniku
Saat itu terjadi,
aku lupa bahwa mataku ini, matamu
aku lupa bahwa hatiku ini, hatimu
aku lupa bahwa aku ini ciptaan terbaikmu.
Karena itu,
Dekaplah aku hingga aku merasa
tak ada yang lebih baik dari apa pun kecuali, cinta-Mu.
Aku Malu pada Tuhanku
Saat aku kau beri,
aku tak peduli
Saat aku kau dekati,
aku menjauhi
Saat aku kau sayang
aku menghindar
Jujur, aku malu Tuhan,
aku yang merasa punya kuasa lalu merasa tinggi hingga lupa pada asal diri.
Tuhan, berikan aku sayap malaikatmu agar aku dapat berusaha terbang tuk menemuimu.
Aku sudah muak dengan kefana-an yang berkelanjutan dan selalu berakhir penderitaan
Aku rindu keabadian, aku rindu kebahagiaan bersamamu, Tuhan.