MADRASAHDIGITAL.CO, YOGYAKARTA – Apakah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research masih bisa dilakukan di PAUD pada masa pandemi Covid-19? Sebuah pertanyaan yang terlontar dari peserta diklat Kepala Sekolah dan Guru Paud Aisyiyah PWA Yogyakarta. Diklat yang dilakukan Tim LPPM UHAMKA yang terdiri atas Dr Asni MPd Kons dan Dr Siti Hajar SPd MPd ini beserta mitra produktif yaitu Kepala Sekolah dan Guru PAUD di PWA Aisyiyah Yogyakarta pada 30 Juni-5 Juli 2021.
Penelitian Tindakan Kelas adalah salah satu materi yang disampaikan untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi peserta didik. Banyak hal yang menarik untuk dikaji terkait dengan berbagai permasalahan yang dialami oleh guru PAUD dalam menyelenggarakan pembelajaran secara daring (tatap muka online) di masa pandemi Covid-19. Kegiatan Diklat ini dilaksanakan selama enam hari, yaitu tiga hari diklat secara daring dan hari tugas mandiri.
Dalam pelaksanaan diklat ditemukan data berbagai permasalahan yang dihadapi Guru PAUD selama masa pandemi covid 19. Berbagai permasalahan yang teridentifikasi oleh peserta diklat selama pembelajaran PAUD di masa pandemi Covid-19 sangatlah bervariatif. Perubahan proses berinteraksi sosial dari langsung menjadi tidak langsung. Konsep belajar sambil bermain yang belum sepenuhnya dipahami oleh orang tua sehingga terkesan guru hanya bermain-main saja menyebabkan kesalahpahaman orang tua dengan guru.
Berkurangnya minat orang tua menyekolahkan anaknya di PAUD karena merasa belajar di rumah sama saja orang tua yang mendampingi anak kenapa harus disekolahkan lagi. Keterbatasan media, metode, bahan ajar dan evaluasi proses dan hasil yang bisa mudah dipahami siswa oleh guru selama pembelajaran daring serta permasalahan yang lain.
Masa pandemi membawa banyak perubahan sekaligus memberikan dampak kurang maksimalnya perkembangan emosi, sosial, bahasa dan perilaku siswa PAUD dibandingkan sebelum pandemi. Namun berbagai kendala ini tentu saja bukan untuk dikeluhkan akan tetapi mencoba untuk bersama-sama mencari solusi permasalahan yang dihadapi.
Dari pertimbangan inilah maka Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bisa dilakukan pada masa pandemi covid 19. Proses perencanaan sistematis dan melalui kajian ilmiah inilah yang diharapkan guru mendapatkan solusi nyata dari setiap permasalahan yang dihadapi di kelas selama pembelajaran daring.
Pembelajaran daring yang menempatkan orang tua sebagai pendamping utama belajar siswa tentu harus dipertimbangkan khususnya untuk mendapatkan data tentang perkembangan anak. Tugas siswa yang banyak melibatkan orang tua dalam mengerjakan akan menyebabkan bias data, jika guru tidak mengantisipasi dengan memilih instrumen yang tepat serta menjabarkan hasil data secara spesifik.
Pemilihan instrumen yang tepat sangat dibutuhkan agar mampu mengklasifikasi data diri siswa dan data pendukung, informasi atau keterlibatan peran orang tua. Data pendukung ini bisa kita gunakan untuk melakukan kroscek kebenaran data diri siswa. Keterbatasan interaksi yang dilakukan guru di masa pandemi Covid-19, di mana setiap perkembangan siswa hanya bisa dilihat melalui video call, rekaman video dari orang tua, informasi dari orang tua, atau melalui pertemuan virtual yang didampingi orang tua, menuntut guru mampu menafsirkan data secara tepat dan akurat.
Hasil asesmen awal sebagai studi pendahuluan pada latar belakang PTK menjadi bagian yang penting. Alasan penting karena guru menemukan permasalahan nyata yang dihadapi di kelas, sebelum guru memilih dan menentukan tindakan tepat untuk mengatasi permasalahan selama pembelajaran daring.
Dari sinilah bisa kita ketahui bahwa pada masa pandemi Covid-19 justru memberikan kesempatan yang terbuka pada guru PAUD untuk berperan dalam meningkatkan mutu pendidikan sekaligus berkreativitas menemukan berbagai pendekatan, variasi metode, strategi pembelajaran, media, memodifikasi bahan ajar, serta merancang evaluasi yang tepat untuk menilai perkembangan siswa PAUD melalui Penelitian Tindakan Kelas dengan memaksimalkan lingkungan rumah (keluarga) yang ada di sekitar siswa.