MADRASAHDIGITAL.CO, JOGJA– Tugu, 14 Oktober 2021. Telah digelar Aksi Kamisan memperingati aksi yang ke-700. Mengusung tema “700 Aksi Kamisan: Terus Berdiri Meski Tak Didengar Negara”, tepat pada pukul 16.45 aksi diam mulai berlangsung.
Aksi ini dihadiri oleh lembaga swadaya masyarakat Social Movement Institute, Kontras dan turut terlibat para mahasiswa dari berbagai kampus.
Sebagaimana biasanya Aksi Diam Kamisan berdiri dengan sederet tuntutan membentang di setiap sisi persimpangan Tugu Jogja. Massa aksi berdiri tanpa berucap sepatah kata dengan sebongkah harap agar kasus pelanggaran HAM yang telah lalu akan diungkap.
Aksi Kamisan Jogja tidak semata-mata hanya untuk menuntut pemerintah dalam penegakkan keadilan terkhusus dalam pelanggaran HAM, melainkan bentuk edukasi mengenai kesadaran pelanggaran HAM yang dilakukan oleh pemerintah.
“acara kamisan (Aksi Kamisan) ini kita tidak hanya menuntut, menuntut, dan menuntut. Kami menyadarkan pada masyarakat sekitar…” ujar Anas Masruro salah seorang mahasiswa UNISA.
Adapun yang menanggapi bahwa Aksi Kamisan merupakan perjuangan penegakkan keadilan dari pelanggaran HAM yang sampai hari ini belum menemukan titik terang, sebagaimana yang diucapkan oleh Yakub salah satu massa aksi pada Aksi Kamisan kali ini.
Sekitar puluhan orang dengan payung dan spanduk tuntutan membentang di setiap sisi jalan. Tepat pada saat itu juga kondisi lalu lintas di perempatan Tugu Jogja ramai lancar.
Aksi Kamisan usai pada pukul 17.28. Aksi kamisan kali ini ditutup dengan pembacaan tuntutan “kami, Aksi Kamisan Jogja menuntut Jokowi untuk; adili pelaku pelanggaran HAM. Jika tak mampu mundur saja!”
(Diliput oleh Hzb dan Rcn)
Redaktur: Amin Azis