MADRASAHDIGITAL.CO, DEPOK – MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) Bahasa Sunda SMP/MTs Kota Depok pada Senin, 15 Februari 2021, telah melakukan pergantian kepengurusannya yang dalam kesempatan ini fokus pada pergantian ketua MGMP. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada kesempatan pertemuan rutin bulanan MGMP.
Meskipun pertemuan dilakukan secara virtual, proses pergantian pengurus MGMP berjalan dengan lancar dan efektif. Hasil musyawarah tersebut terpilihlah Ketua MGMP Bahasa Sunda SMP/MTs Kota Depok pada tahun ini Nila Karyani, guru Bahasa Sunda SMPN 3 Depok.
Terpilihnya Nila Karyani sebagai Ketua MGMP adalah karena ia dinilai masagi (mumpuni) untuk bergerak dalam bidang ke-Sundaan. Hal tersebut diperkuat dengan sosok Nila dalam kiprahnya selama lebih dari 15 tahun menjadi anggota dan pengurus MGMP Bahasa Sunda SMP/MTs Kota Depok.
Ketua MGMP Bahasa Sunda, Nila Karyani, menyampaikan, bersyukur dan berterima kasih atas kepercayaan yang disematkan kepadanya. Dia mengatakan, dirinya bukan satu-satunya yang layak menjabat ketua MGMP Bahasa Sunda. “Masih banyak rekan guru yang bisa bekerja bahkan lebih baik dari pada saya,” ujarnya.
Dia menyampaikan terima kasih kepada Zainuddin yang sudah menjalankan tugas dan kewajiban sebagai Ketua MGMP Bahasa Sunda selama ini. “Selamat menjalankan tugas dan kewajiban yang tentu lebih besar lagi tanggung jawabnya sebagai Pengawas Bahasa Sunda,” ujar Nila yang juga penulis buku kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul “Gantina”.
Nila akan meneruskan perjuangan Bapak Zainuddin untuk mempertahankan dan semoga dapat membawa MGMP Bahasa Sunda SMP/MTs Kota Depok ke tahap yang lebih baik lagi. Namun, kata dia, tidak dapat melangkah dengan kokoh tanpa niat dan kekuatan yang sama dari rekan semua dalam menjalankan tugas kita sebagai pelestari budaya daerah dan saya perlu dukungan dari semua.
“Saya tidak pernah merencanakan menjadi apa, tapi saya selalu merencanakan apa yang harus saya kerjakan supaya menghasilkan hal positif bagi orang-orang di sekitar saya. Lalu ketika beberapa amanah dipercayakan kepada saya, itu bukan karena saya hebat, tapi itu pemberitahuan dari Allah bahwa saya bisa melakukan sesuatu yang baik,” pungkas Nila.
“Insyaa Allah, saya akan berusaha sesuai kemampuan melestarikan budaya daerah (Sunda khususnya), meskipun berada di wilayah tapal batas yang penduduknya multibudaya,” kata Nila yang pernah mendapat anugerah penghargaan “Hardjapamekas” tahun 2012.
Reporter: Suryadi, S.Pd