Oleh : Eggy Sherlinda
Identitas Buku
Judul: Genealogi Kaum Merah Pemikiran dan Gerakan
Pengarang: Makhrus Ahmadi ,Aminuddin Anwar
Penerbit: Rangkang education & MIM Indigenous School
Tahun Penerbit: 2014
Tebal Halaman: 278 halaman
SinopsisBuku
Buku ini merupakan bentuk kajian terhadap gen pemikiran kaum merah,yang Mengakar kuat dalam tubuh organisasi modernis-reformis Muhammadiyah. Penyebutan kaum merah dalam kajian buku ini lebih diorintasikan pada Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah yang memilikiidentitas “simbolmerah”sejak kelahirannya hingga kini. Kehadiran buku ini juga menjadi referensi dan renungan bersama dalam tubuh IMM.
Isi
BAB1:PENDAHULUAN
Hal yang paling menarik ditubuh IMM selama ini masih berkaitan dengan suksesi kepengurusan, bukan lagi kepemimpinan. Akibat beragamnya bentuk pemikiran dan gerakan IMM dapat dipandang sebagai bentuk sebab-akibat dari berkembangnya gerakan sosial,gerakan mahasiswa, problematika masyarakat dan pemikiranIslam kontemporer. Tiapkali menyebutkan“kaum merah” tak sedikit yang mengaitkan dengan sosialisme, komunisme, PKI- ataupun gerakan yang mengatasnamakan dirinya sebagai gerakan revolusioner. Sebenarnya simbol merah diartikan sebagai antikuasa ,dimana ia harus bekerja atas keadaan yang menindas, ketidak adilan atau ketidak setujuan (bentuk perlawanan dan keberanian),warna merah diidentik dengan warna universal, warna merah IMM pertanda gerakan IMM selalu berpihak kepada rakyat dan negara.
Mendorong terciptanya kebaikan dan kepedulian anta rmanusia, senantiasa akan diimbangi dengana danya perubahan social dalam masyarakat secara masif. Semangat teologi Al-Ma’un yang mendasari gerakan IMM,membangun kesadaran diri akan keberpihakan kepada kaum yang tertindas.Teologial-ma’un sebagai nilai filosofis gerakanIMM. IMM berkesan sebagai organisasi pragmatis (kejar jumlah program) karena kebijakan program yangberubah-ubah tiap periode kepemimpinan.
Hal yang paling mendasar dariorganisasi gerakan adalah kosistensi dan milintasi kader,dalam melakukan diaspora gerakan maupun mengevaluasi format yang telah dilaksanakan. Oleh karena itu keberadaan kader sebagai basis inti dari organisasi gerakan menjadi objek vital,yang senantiasa menentukan arah kehidupan gerakan organisasi tersebut.
Bab pertama buku ini menjelaskan mengenai konsep pandangan awal mengenai geneologi kaum merah.
BABII : PEMIKIRAN DAN GERAKAN MUHAMMADIYAH
Muhammadiyah didirikan Oleh KH Ahmad Dahlan pada tahun 1912 dilatar belakangi oleh dua faktor. Pertama, factor subjektif yakni pemahaman terhadap Al-Quran terutama QSAl-Imron:104,Al-Ma’un:1-5,An-Nisa’:83dan Muhammad:24. Kedua, faktor objektif (internal& eksternal). KH. Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah tidak bisa dipisahkan satu sama lain. PemikiranKH Ahmad Dahlanmerupakanelaborasipengetahuandanpemahamanantarateksdan konteks yang sedang dihadapi.
Inti pemikiran KHAhmad Dahlan dalam naskah penerbitan Hoofbestuur Taman
Pustaka tahun 1923:
– Bidang Ibadah, Pandangan KHAhmad Dahlan sama dengan ulama salaf
– Beragama itu beramal
– Dasar pokok hukum Islam Al-Quran dan sunnah
– Tindakan nyata adalah wujud konkret dari penerjemahan Al-Quran dan organisasi merupakan tindakan yang nyata tersebut.
– Lima jalan memahami Al-Quran
– Landasan orang suka dan bergembira
– Kunci persoalan peningkatan kualitas hidup dan kemajuan umat islam ialah pemahaman terhadap ilmu pengetahuan
– Pembinaan generasi muda (kader)
– Strategi menghadapi perubahan sosial
– Objek gerakan dakwah Muhammadiyah
Pemikiran KH Ahmad Dahlan menyangkut tiga hal: 1) fungsi akal dan kecerdasan 2) isi pokok ajaran Islam dan pendidikan Islam 3) strategi pengembangan Pendidikan Islam. Dalam beragama tidak hanya mengedepankan keyakinan yang imani, namun harus berwujud dalam tindakan, seperti dalam spirit surah Al-Ma’un yang kemudian diterjemahkan menjadi tiga pilar,yaitu healing (pelayanan kesehatan),schooling (pendidikan),dan feeding(pelayanan sosial).
Perjalanan dakwah Muhammadiyah sejak didirikannya hingga sekarang tetap Mengkonsentrasikan pada pengembangan pendidikan,kepedulian social dan kesehatan. Ditandai dengan adanya AUM yang berkembang dalam bidang tersebut. Oleh karena itu Muhammadiyah oleh kalangan ilmuwan barat dianggap sebagai gerakan “muslim modernis”. Gejolak pemikiran kaum muda di Indonesia kian berkembang secara signifikan yang ditandai dengan semakin luasnya
gagasan progesif yang kadang kala masih menjadi perdebatan diberbagai kalangan. Khususnya di kalangan tua yang tetap teguh,menutup diri dan enggan dengan adanya perubahan dalam hal apapun.
Bab kedua,menjelaskan mengenai genealogi dan gerakan Muhammadiyah Sebagai gerakan social keagamaan yang didirikan oleh KH.Ahmad Dahlan satu Abad yang lalu, selain menjelaskan mengenai aktivisme, prestasi dan gagasan Muhammadiyah serta gejolak pemikiran kaum muda Muhammadiyah.
BAB III:GENEALOGI PEMIKIRAN&GERAKAN IMM
Lahirnya IMM pad atanggal 14 Maret 1964/29 syawa l1384 H di Yogyakarta, seringkali dikaitkan dengan rencana dibubarkannya HMI oleh pemerintah Soekarno yang mendapat sokongan dari PKI. Sekalipun hal tersebut tidak pernah terbukti,meski dikait-kaitkan dengan buku karangan Farid Fathoni “Kelahiran yangDipersoalkan”,sehingga menyebabkan dinamika “ketakutan” dikalangan kaderIMM yang menganggap bahwa ada keretakan antara judul dan isi buku. Justru Farid Fathoni memberikan penegasan bahwa kelahiranI MM merupakan keharusan di Muhammadiyah yang merupakan kehendak sejarah.
Sebelum berdirinya IMM, keberadaan mahasiswa Muhammadiyah tergabung dengan ortom seperti Pemuda Muhammadiyah (PM) yang mengakomodir mahasiswa dan Nasyiatul Aisyiyah (NA) yang mengkomodir mahasiswi, maupun Hizbul Wathan (HW) yang bersifat kepemanduan. Pada Muktamar Pemuda Muhammadiyah 1di Palembang 1956, menetapkan untuk menghimpun pelajar dan mahasiswa Muhammadiyah. Kemudian diadakan konferensi Pimda se-Indonesia Pemuda Muhammadiyah di Surakarta , dan lahirlah IPM (Ikatan Pemuda Muhammadiyah) padatangga l18 juli 1961. Pasca berdirinya IPM PTM yang berkembang pesat maka mendorong Muhammadiyah untuk terbentuknya Organisasi Mahasiswa Muhammadiyah.
Pada tanggal 14 Maret 1964/ 29 syawa l1384 H dideklarasikan kelahiranIMM di Gedung Dwi Sata Warsa Yogyakarta, yang diikuti dengan penandatanganan enam penegasan IMM oleh Prof. Arif Ma’ruf, wakil ketua PP. Berdirinya IMM menyebabkan mahasiswa Muhammadiyah yang berada di HMI bergabung dengan IMM. Kelahiran IMM ditengah tekanan akan dibubarkannya HMI, menimbulkan beberapa asumsi yaitu ,pertama IMM lahir karena adanya kecelakaan sejarah karena ada pembubaran HMI, . Kedua, adanya superioritas sebagai kalangan yang masih meributkan tentang lahirnya IMM dan keterkaitan Pemuda Muhammadiyah dalam membidani lahirnyaIMM.
Maksud didirikannya IMM:
- Turut memelihara martabat dan membela kejayaan bangsa
- Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam
- Sebagai upaya penompang , melangsungkan dan meneruskan cita-cita pendirian Muhammadiyah
- Sebagai pelopor, pelangsung,dan penyempurnaan amal usaha Muhammadiyah
- Membina,meningkatkan dan memadukan Iman dan ilmu serta amal usaha dalam kehidupan bangsa, umat dan persyarikatan
PeriodeIMMdapatdilihatdalam empat fase:
1.Fase pembentukan dan konsolidasi
2.Fase tantangan, kebangkitan, dan peralihan
3.Fase pra-reformasi dan reformasi
4.Fase pasca reformasi
Nilai-nilai perjuangan IMM:
- IdentitasIMM
- IMM adalah organisasi kader yang bergerak dibidang keagamaan, kemasyarakatan,dan kemahasiswaan dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah
- Sebagai gerakan Muhammadiyah,makaIMM menetapkan gerakan dakwah ditengah-tengah masyarakat khususnya di kalangan mahasiswa
- Setiap anggota IMM harus mampu memadukan kemampuan ilmiah dan aqidahnya
- Setiap anggota harus tertib dalam ibadah,tekun dalam studi dan mengamalkan ilmunya untuk menyata laksanakan ketakwaan dan pengabdiannya kepadaAllahSWT
- Nila iDasar Ikatan (NDI)
- Pokok- pokok Pikiran IMM
- Empat sifat kader IMM
- Memiliki keyakinan dan sifat islami yang tinggi
- Memiliki wawasan dan kecakapan memimpin
- Memiliki wawasan yang kecendekiawanan
- Memiliki wawasan dan keterampilan berkomunikasi
- Prinsip Gerakan IMM
Deklarasi Solo (Kota Barat, Solo, 5Mei 1965: MuktamarIMM):
– IMM adalah gerakan mahasiswa Islam
– Keperibadian Muhammadiyah adalah landasan perjuangan IMM
– Fungsi IMM sebagai eksponen mahasiswa dalam Muhammadiyah
– IMM adalah organisasi mahasiswa yang sahd alam mengindahkan segala hukum,undang-undang, peraturan dan falsafah Negara yang berlaku
– Ilmu adalah amaliyah IMM dan amal adalah ilmiyah IMM
– Amal IMM diabadikan untuk kepentingan agama,nusa dan bangsa
Bab ketiga, menjelaskan mengenai berbagai hal yang dianggap fundamental dalam pemikiran dan gerakan IMM,mulai dari sejarah, manifestor dan keperibadian menjadi salah satu topic pembahasan.
BAB IV: REALITAS PEMIKIRAN & GERAKAN IMM
IMM adalah organisasi yang bergerak dalam bidang keagamaan, kemasyarakatan, dan kemahasiswaan dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah. Keberadaan IMM tidak lepas dari tubuh besar yang menaunginnya yaitu Muhammadiyah. Segala yang ada dalam Muhammadiyah harus benar-benar dimengerti, dipahami, dan digerakkan oleh IMM. Sebab dari sinilah embrio identitas IMM bersumber dan bermuara.
PosisiMuhammadiyah sebagaigerakan tengah,tidak ke kanan maupun ke kiri menyebabkanlebihlentukdalam menentukanpilihan,tanpaterjebakdalam pilihanyang ekstrim.Hendaknya sikap kaum moderat inilah yang bisa diambil oleh IMM secara kolektif agar keberadaan manfaat gerakan ini bisa dirasakan oleh semua kader dan umat manusia.
Trilogi merupakan hal yang sangat prinsip dan vital. Maka dari itu kewajiban setiap kader untuk dapat memahami menerjemahkan dan menggerakkan trilogy. Membawa pemahaman trilogy menjadi karakteristik gerakan lebih sulit dibanding dengan menjadikan trilogy menjadi karakter pribadi diri kader ikatan.Namun, tentunya tidak semua kader dapat melakaukan proses tersebut.
Sebagai gerakan intelektual yang sudah memasuki setengah abad,membutuhkan berbagai infrastruktur mulai dari tersedianyab erbagai wadah pengembangan intelektual, kader inti yang berfikir futuristic, kajian dan riset sebagai basis data, dan lain sebagainya, tentunya dalam mewujudkan hal ini harus ada respon positif dari segenap pimpinan dan kader IMM.
Bab keempat ini menjelaskan mengenai hasil temuan yang dilakukan dalam riset penulisan bukuini. Topik yang dibahas masih aspek yang cenderung menjadikan trilogi IMM sebagai bentuk pemhaman aplikatif yang dipahami oleh kader. Persoalan pemikiran, gerakan, perkaderan, espektasi kader terhdap IMM dalam menjalin gerakan menuju satu abad juga dibahas dalam bab ini.
BAB V: DARI TRILOGI NILAI MENUJU METODOLOGI GERAKAN
Gerakan IMM sebagai gerakan mahasiswa Islam dalam ortonom Muhammadiyah, memiliki perbedaan mendasar dari gerakan mahasiswa lainnya. Yakni,semua hal yang dilakukan IMM harus berlandaskan paham dan ajaran Muhammadiyah. Meski harus tetap disesuaikan dengan nuansa, kondisi, dan budaya intelektual masyarakat kampus yang menjadi basis gerakan tanpa kehilangan jati dirinya sebagai bagian penting dari Muhammadiyah. Keberadaan trilogy tidak saja dipahami sebgai “identitasagung” yang senantiasa melekat sebagi bentuk identitas,tapi juga melekat sebagai arena perjuangan.
Penyebutan terkait trilogy harus didahulukan dengan menyebut: pertama, religiusitas (keagamaan), karena keberadaan IMM sebagai gerakan mahasiswa Islam dan ortonom Muhammadiyah tentu saja sudah beragama Islam. Kedua, intelektualitas (kemahasiswaan),karena berkaitan dengan point kelima enam penegasan IMM “ilmu adalah amalaiyah IMM dan amal adalah ilmiyah IMM”. Ketiga, humanitas (kemasyarakatan) karena berkaitan dengan point keenam enam penegasan“amal IMM diabadikan untuk kepentingan agama,nusa,dan bangsa”.
Bab kelima,menjelaskan dan memberikan corak dan cara pandang trilogy IMM dari aspek yang selama ini dianggap nilai agung menjadi metodologi dari gerakan.
BABVI:KONSEPSI DAN POLA KERJA GEN PEMIKIRAN IMM
Gen adalah unit warisan untuk organisme hidup, yang dalam batasan modern,gen adalah suatu lokasi tertentu pada genum yang berhubungan dengan pewarisan sifat dan dapat dihubungkan sebagai fungsi regulator (pengendali), sasaran traskipsi dan fungsilainnya.Pemikiranadalahproses,perbuatan,dancaraberfikir.Genpemikiran IMM adalah asal muasal cara pandang yang kemudian menjadi dasar dalam melakukan pola gerakan dan menghasilkan sebuah keputusan yang objektif baik ditinjau dari segi konsep di organisator sampai dengan praksisnya.
Pentingnya gen pemikiran antar kader IMM:
– Menjawab disparitas pemahaman dan pemikiran antar kader
– Adanya pola pandang dan analisa yang sama ditingkat kader
– Jembatan yang memudahkan dalam proses perkaderan
– Jalan tengah untuk membentuk kader IMM
– Bentuk pengukuhan kembali identitas gerakanIMM
Gen pemikiran IMM dipengaruhi oleh dua faktor:
– Dari nilai,identitas,gerakan dan seluruh perangkat yang ada dalam tubuh Muhammadiyah
– Dari kader IMM yang secara kontributif menjadi patrona sepemikiran kader IMM generasi pertama sampai ketiga.
Fase gen pemikiran yaitu:
- Fase internalisasi: merupakan fase awal pengenalan dan pemahaman gen pemikiran,yang memposisikan kader sebgai objek dan subjek. Fase ini diarahkan untuk kader baru setelah selesai mengikuti perkaderan formal DAD dengan materi yang telah diarahkan pada hal yang bersifat fundamental.
- Fase motorik (implementasi): fase ini mengarahkan kader pada bentuk gerakan yangl lebih bersifat factual dan transformatif.
- Karakter IMM: fase ini mengarah pada diaspora kader ke dalam sektorvstartegis dari/ataujenjangkepemimpinanyangselanjutnyadalam IMM,dengantanpa menghilangkan identitas dirinya sebagai kader ikatan. Setidaknyap roduk kader IMM mempunyai kemampuan seperti paham konsep praksis,analisa tajam,pradigma satu arah.
Bab keenam menjelaskan mengenai keberadaan genpemikiran secara lebih spesifik dan juga menjelaskan mengenai bentuk pola kerja dari gen pemikiran.
Kelebihan Buku
Struktur buku yang sistematis memudahkan pembaca dalam memahami isi buku. Serta memberikan hal-hal yang baru untuk menentukan arahan tujuan terhadap IMM. Buku ini juga memberikan keuntungan kepada mereka yang baru terlibat dalam IMM untuk semakin mengenal identitas, pola gerakIMM, gen pemikiran IMM dan lain sebagainya.
Kekurangan Buku
Kekurangan buku ini terletak pada proses editing/penulisan yang kurang maksimal sehingga terkesan terburu-buru alam pembuatannya, karena terjadi banyak kesalahan kata serta beberapa kekurangjelasan terhadap gambar data hasil penelitian yang di sajikan dalam buku tersebut.
*Kader IMM FAI UMY angkatan 2019