MADRASAHDIGITAL.CO – Oleh: Annisya Kurniasih
Banyak orang menganggap kata “minimalisme” sama dengan “kosong” tentu tidak menarik karena berkaitan dengan rasa kehilangn, kehampaan, dan kesunyian. Namun, kita bisa melihat “kosong” dari sudut pandang berbeda, bayangkan makna kosong secara apa adanya dan buang kesan lain sehingga bisa buat melihat “ruang”. Ruang dimaksud adalah ruang di dalam lemari, ruang untuk berpikir, ruang di garasi, ruang dijadwal, ruang untuk bermain, berkarya, bersenang-senang dengan keluarga.
Konsep hidup minimalis terletak pada prinsip kebutuhan dasar. Dalam gaya hidup minimalis, nilai guna sebuah barang menjadi pertimbangan pertama. Baik saat kamu menyisihkan barang-barang lama, maupun saat akan membeli. Menerapkan konsep minimalis berarti kitalah yang mengendalikan barang-barang yang kita miliki. Kita yang menentukan ruang, fungsi, dan potensi rumah kita, kita menyatakan kebebasan dari kondisi yang serba berantakan.
Dengan metode streamline, salah satu metode dari sepuluh metode paling efektif untuk menghadirkan dan menjaga rumah kita tetap rapi. Streamline sendiri adalah mulai dari awal, buang, simpan atau berikan dengan alasan setiap barang dan menyimpan semua barang pada tempatnya dengan permukaan yang bersih dan ruangan yang terbatas, yaitu bisa dengan satu barang masuk dan satu barang keluar, juga mengurangi barang yang sekiranya kurang bermanfaat, perawatan barang harus setiap hari.
Ciri-ciri orang dengan pola pikir minimalisme adalah selalu decluttering. Membangun pola pikir minimalisme akan mengubah cara kita untuk mengambil keputusan tentang barang yang kita punya dan barang yang kita miliki.
Secara umu, ada tiga kategori barang, yaitu barang fungsional, barang dekoratif, an banarang emosional. Yang pertama yaitu barang fungsional, barang dalam kategori ini bersifat praktis, punya kegunaan, dan membantu menyelesaikan tugas-tugas. Ada barang yang penting untuk kelangsungan hidup, ada pula yang berfungsi untuk memudahkan hidup.
Kemudian ada barang dekoratif, barang dalam kategori ini bersifat indah dan tidak memiliki fungsi, tapi memuaskan kebutuhan dalam bentuk lain/ secara sederhana, barang ini dibeli karena enak dipandang. Adapun barang emosional, kategori dari barang ini adalah barang yang harus dipunyai baik karena fungsi maupun dari fisik keindahan barang.
Berapa kali sering mendengar bahwasannya ada ungkapan lebih banyak lebih baik, semua frase ini mengatakan bahwa semakin banyak barang, semakin bahagia. Padahal semakin banyak barang, semakin repot. Sedikit barang lebih merdeka, barang bisa menjadi jangkar, bisa menahan dan menghalangi dari minat atau bakat baru. Barang juga bisa menghalangi hubungan, karir, dan waktu bersama keluarga, menedot energi, dan semangat petualang.
Menerapkan hidup minimalis berarti melawan keinginan untuk menghadirkan tiruan dunia luar. Setelah kebutuhan dasar dipenuhi, kebahagiaan tidak lagi ditentukan oleh banyaknya barang yang dimiliki. Hiduplah sederhana agar orang lain dapat hidup, saat mengurangi konsumsi untuk menyelamatkan dunia, rumah pun menjadi tetap bersih, menenangkan, dan bebas dari kesemrawutan.
Cara hidup minimalis membawa kemerdekaan, merdeka dari hutang, dari kondisi berantakan rumah, dan dari kompetisi. Setiap barang berlebih yang dihapuskan dalam hidup, sama dengan mengangkat beban dalam Pundak. Manfaat gaya hidup minimalis yaitu lebih sehat secara finansial, hemat waktu dan energi, mengurangi stress, menambah space untuk hal penting, berkesempatan untuk berbagi dengan sesame.
Terapkan prinsi mengganti, bukan menambah. Boleh saja beli barang baru, apalagi kalau memang penting dan butuh. Tapi jangan sampai berlebihan dan menyebabkan penumpukan. Hidup minimalis bukan berarti pelit, bukan berarti tidak bisa membeli apa yang disukai. Gaya hidup ini tidak ada kaitannya dengan mahal atau murah. Simpan apa yang diyakini penting dan buang apa yang tidak dibutuhkan.
Minimalisme adalah gaya hidup yang berfokus untuk meminimalkan gangguan yang bisa menghalangi untuk melakukan hal-hal yang sebenarnya penting. Cara hidup minimalis membawa hidup menjadi lebih sederhana karena dengan hidup minimalis bisa mengurangi beban dipundak. Tidak hanya itu, dengan hidup minimalis juga bisa mendapatkan waktu dan energi baru untuk mewujudkan hal-hal lain.
Redaktur: AK