MADRASAHDIGITAL.CO, Oleh: Lintang Dyah Ramadhani, Jurnalis Madrasah Digital
Pada tahun 2016, DreamWorks Animation merilis film terbaru mereka yang berjudul Trolls. Film ini dinilai sukses besar karena mendapatkan banyak ulasan positif dari para penikmatnya. Berkat kesuksesannya, film ini meraup laba senilai $346.000.000 dari $125.000.000 anggaran pembuatan film. Film Trolls sendiri memenangkan nominasi Academy Award dalam kategori Best Original Song yang berjudul “Can’t Stop The Feeling” yang ditulis Justin Timberlake, selaku pengisi suara salah satu tokoh.
Tim produksi membuat konsep film ini sematang mungkin, dengan tema happiness (kebahagiaan). Dalam sebuah interview di channel YouTube FilmIsNow Movie Bloopers & Extras, Mike Mitchell dan Walt Dohrn mengatakan “We really wanted to make a movie about happiness. Where does it come from? And what happens when you lose it? We think that was at the basis of its like how do we make a movie about happiness and how do we create happiness in the viewer. We also used that theme of happiness that informed the character design and inform the colors that we use in the movie and music.”
Bila diterjemahkan akan menjadi: “Kami sangat ingin membuat film tentang kebahagiaan. Dari mana kebahagiaan berasal? Apa yang terjadi bila kebahagiaan itu hilang? Kami berpikir itu adalah dasar bagaimana kami membuat film mengenai kebahagiaan dan bagaimana kami menciptakan kebahagiaan pada penonton. Kami menggunakan tema kebahagiaan ini melalui gambaran karakter dan warna yang kami gunakan dalam film dan musik. ”
Plot
Kalau berdasarkan judulnya saja, mungkin orang akan berpikir troll adalah makhluk yang tinggal di gunung, atau gua dengan rupa yang menyeramkan. Namun, setelah melihat teaser dan poster yang telah diunggah, orang-orang akan dikejutkan dengan fakta bahwa troll adalah makhluk yang sangat menggemaskan. Karakter trolls dalam film ini adalah makhluk paling bahagia di dunia, optimistis multi-warna dan berambut besar.
Mereka sangat suka menyanyi, menari, dan berpelukan. Satu-satunya ancaman bagi dunia mereka adalah Bergens, makhluk yang jauh lebih besar dan lebih jelek yang hanya bisa merasakan kebahagiaan saat mereka memakan Trolls. Cerita dimulai ketika para Bergen sedang melaksanakan pesta Trollstice, yaitu pesta di mana Bergen dapat menemukan kebahagiaan dengan memakan trolls.
Para trolls yang sedang dalam keadaan bahaya segera melarikan diri dari para Bergen yang mengincar mereka. Akhirnya, mereka bisa melarikan diri yang dipimpin oleh raja Peppy. Dua puluh tahun kemudian, Putri Poppy yang merupakan anak dari raja Peppy menjadi calon ratu. Ia tumbuh menjadi anak yang sangat hummble dan selalu bahagia. Hingga suatu saat, ia menyebabkan para Bergen menemukan tempat persembunyian Trolls dengan mengadakan pesta meriah 20 tahun terbebasnya mereka. Nah, hal itu menyebabkan beberapa Trolls ditangkap.
Pesan
Setiap harinya, para Trolls memliki jam tangan yang menunjukan waktu dan alarm di mana para Trolls dapat menari, bernyanyi dan berpelukan setiap 1 jam. Aktivitas ini dinilai dapat meredakan stress dengan cara mengekspresikan emosi lewat nada dan gerakan tubuh. Dilansir dari pijarpsikologi.com (19/12) menyebutkan pada saat berpelukan, tubuh mengeluarkan hormon oksitosin dalam kuantitas yang banyak. Hormon ini dapat meningkatkan perasaan dekat dengan orang lain. Saat hormon/oksitosin ini diproduksi dan menyebar dalam otak, neuron-neuron bekerja dengan maksimal yang kemudian memberikan sinyal untuk mempercayai orang lain. Inilah yang menyebabkan perasaan sedih berkurang saat kita menerima pelukan dari orang yang disayang.
Di samping itu, setiap makhluk berhak dan layak merasakan kebahagiaan. Nah, kalau ini valid, kan? Gak harus dengan mengambil kebahagiaan orang lain, seperti yang Bergen lakukan. Kebahagiaan pada dasarnya dimulai dari diri sendiri, lalu kebahagiaan itu tertular ke orang lain.
Kelebihan
Film ini sangat cocok ditonton bersama keluarga, loh. Sepanjang pemutaran film, para penonton akan dikejutkan dengan wujud trolls yang penuh warna. Masing-masing dari mereka memiliki karakter dan keunikannya sendiri. Illustrasi gambar beraneka bentuk bisa membangkitkan imajinasi bagi anak-anak dinilai menjadi faktor utama keberhasilan film ini. Selain itu, Suara aktor dalam mendubbing, memiliki chemistery yang tinggi dan larut dalam cerita. Iringan musik yang riang dan sangat enerjik menjadi daya tarik tersendiri bagi penonton. Duet maut antara Anna Kendrick dan Justin Timberlake memberikan kesan yang sangat membekas bagi para pendengar. Seketika, semua perhatian akan terfokus pada adegan dan lantunan lagu yang dinyanyikan. Bagian paling pentingnya adalah humor-humor segar yang ditebar sepanjang film.
Kelemahan
Walaupun filmnya sangat bagus, tapi ada kekurangannya, nih. Bagi kalangan tertentu, film ini sangat mudah ditebak. DreamWorks memang selalu menerbitkan film yang ringan dan mudah dimengerti. Hal ini, menjadi sedikit kurang nyaman bagi beberapa penonton. Akan tetapi, film-filmnya memang dikhususkan bagi anak-anak dan layak untuk ditonton bersama keluarga.
Penutup
Film Trolls menjadi salah satu film terbaik bagi penulis. Alur ceritanya mudah dimengerti. Amanat dalam filmpun tersampaikan dengan baik pada penonton. Pada 10 April 2020, DreamWorks Animation akan menayangkan sequel terbaru mereka yang berjudul Trolls World Tour. Namun, belum ada informasi lanjut mengenai penayangan sequel ini di bioskop terkait adanya pandemi Covid-19.
Judul: Trolls
Penulis: Jonathan Aibel, Glenn Berger
Sutradara: (Mike Mitchell, 2016)
Produser: Gina Shay
Produksi: DreamWorks Animation
Bahasa: Inggris
Durasi: 1 jam 33 menit
Pemeran: Anna Kendrick, Justin Timberlake, Zooey Daschanel, Rusell Brand, James Corden, Gwen Stefani
Tanggal rilis: 8 Oktober 2016 (BFI London Film Festival), 4 November 2016 (United States)
IMDb Rating: 6.5/10