MADRASAHDIGITAL.CO, Puisi-Puisi oleh Imam Budiman
Fasal-Fasal Ihwal Guru
[pembuka]
dari para guru aku bermula,
segenap cahaya pewaris Nabi
[satu]
Guru adalah sampan dengan kemudi cinta serta dayung cahaya
yang melarung tubuhku bertualang ke samudera pengetahuan;
ke huruf-huruf arkais yang tak kukenali, ke taman bunga
penuh rumusan, angka-angka, juga kiasan bahasa
[dua]
Guru adalah peletak batu pertama di alas kepalaku,
upaya dirinya menuntun–membaca aksara zaman
cahaya dalam pengabdian: teladan dan kata-kata
[tiga]
Guru adalah mata air yang mengalir dalam sukmaku,
nasihat yang terbit dari ketulusan dan keluhuran cinta
semoga Tuhan selalu menerangi jalanmu; kini dan kelak
[empat]
Guru adalah muara khidmat tak berselat,
tanpa kenal payah hingga parau bersuara
–menjauhkanku dari segala tuba kejahilan
[lima]
Guru adalah kompas di tengah belantara
yang mengarahkanku mencintai sungai,
lapisan tanah, susunan langit, hujan
: semua rahasia semesta raya
[enam]
Guru adalah desau angin yang merawat dedaunan
yang melahirkan matahari kecil di hati dan pikiran
: menjadikan akal budiku manusia
[penutup]
kepada para guru aku akhiri,
segenap cahaya pewaris Nabi
Ciputat, 2022
Mencari Kitab Suci dan Buku Puisi
memasuki paruh usia kesekian puluh satu–seusai menjadwalkan rencana kematian dan mengambil sebilasan air wudu. aku melompat dari kamar mandi menuju ruang tamu lalu mematut diri di muara cermin sembari berupaya menirukan suara kicau ibu saat mengaji dulu; nyanyi yang sungguh merdu, hujan menepi jinak di luar jendela kayu. malam ini, ibu mencegat lagu pengantar tidurku. sudah lama rupanya pelayar hijaiah dan pengayuh alfabet berseteru di kepalaku; bertukar halu tiada seperahu. “mana kitab suci, mana buku puisi,” gugat ibu.
Ciputat, 2022
Ataukah Agama, Tuan
apakah kami masih dapat menitipkan rasa percaya pada sosok bergamis, bersurban putih penuh sandiwara; suatu waktu menjajakan nur nabi yang mulia dalam ceramah tidak senonoh, dalam canda tentang janda dan persetubuhan, dalam botol-botol air mineral, dalam bubung asap rokok, dalam amplop-amplop para jemaat, dalam garis keturunan suci, sembari berzapin gembira tanpa tahu mana agama, mana budaya.
ataukah agama bagi tuan, memang alat paling mutakhir untuk mengelabui dan mendandani diri sendiri? ataukah agama hanya bagi orang-orang kaya yang berada di sekitar tuan, yang selalu melihat dunia dengan penuh kesenangan? bisakah tuan bimbing kami untuk beragama layaknya pula berbahasa; yakni dengan cara yang baik dan benar?
Ciputat, 2022
Sajak Pendek Leluhur Kambing Hago yang Diadopsi dari Tiga Riwayat Sahih Baginda Nabi Saw
/satu/
masuk hari ketiga pembuatan parit Khandaq
perbekalan habis, lapar telah sampai ke ubun.
Jabir mempunyai beberapa kerat gandum,
seekor anak kambing kurus akan dimasak.
Oh, hanya cukup untuk nabi seorang saja
serta pekerja dalam hitungan terbatas.
namun nabi mengajak semua pekerja
menyantap jamuan tak terkecuali,
semua turut makan kenyang.
/dua/
separuh perjalanan
Mekkah-Madinah
rombongan nabi singgah sebentang kemah
Qudaid beratap terik, musim sedang paceklik.
seekor kambing betina milik keluarga Ma’bad
tiada air susunya; tulang berbungkus daging.
nabi yang mulia memerah dan berdoa
air susu pun berlimpah; memenuhi bejana.
/tiga/
seekor bangkai anak kambing
teronggok di pojok pasar,
cacat telinganya.
dunia lebih rendah dari itu.
/penutup/
: arwah ketiga kambing itu pun
kini berkandang di layar ponsel.
Ciputat, 2022
Catatan: Satu: H.R. Bukhari dan Muslim; Dua: H.R. Hakim; Tiga: H.R. Muslim
Sebuah Doa untuk Kita
aku selalu yakin kekuatan doa, katamu
yang kuhaturkan kepada berlipat-lipat langit
kepada basah dedaunan seusai hujan kecil
kepada akar-akar pepohonan yang diamuk sepi
dan tentu saja kepada pemiliknya yang Mahasuci
: kita akan satu, dan suatu masa kita akan bertemu
aku selalu yakin dengan cara kerja doa
yang kaubacakan, meski tak pernah kudengar
aku selalu yakin bagaimana doa berfungsi
untuk kehidupan yang lupa kita maknai
aku selalu yakin bahwa doa dan keberserahan diri
akan membawa kita kepada jalan sunyi yang abadi
aku selalu yakin doa membentuk diri di keseharian
hingga kelak kita akan berjumpa dan dipertemukan
aku selalu yakin bahwa doa adalah modal utama
bila kelak tak memiliki apa-apa dari yang serba fana
pergilah kepada-Nya dan berdoalah untuk kita, pintamu
Ciputat, 2022
Biodata: Imam Budiman, kelahiran Samarinda, Kalimantan Timur. Kini, ia mengabdikan diri sebagai Pengajar di Pesantren Hadis Darus-Sunnah dan SMA Adzkia Daarut Tauhiid Jakarta. Buku kumpulan puisinya yang terbaru: Pelajaran Sederhana Mencintai Buku Fiksi (2021).
Redaktur Puisi: Ahmad Soleh
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.