Madrasah Digital
  • Berita
    • Rilis
    • Komunitas
    • Surat Pembaca
  • Gaya Hidup
    • Tips
    • Hobi
    • Life Hack
  • Wawasan
    • Analisis
    • Wacana
    • Tadarus Tokoh
    • Resensi
    • Bahasa
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
    • Esai Sastra
  • Ruang Madrasah
    • Materi Pelajaran
    • Online Learning
    • Ruang Konsultasi
Friday, February 26, 2021
Register
No Result
View All Result
  • Berita
    • Rilis
    • Komunitas
    • Surat Pembaca
  • Gaya Hidup
    • Tips
    • Hobi
    • Life Hack
  • Wawasan
    • Analisis
    • Wacana
    • Tadarus Tokoh
    • Resensi
    • Bahasa
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
    • Esai Sastra
  • Ruang Madrasah
    • Materi Pelajaran
    • Online Learning
    • Ruang Konsultasi
No Result
View All Result
Madrasah Digital
No Result
View All Result
Home Pemikiran Tokoh

Falsafah Pendidikan Islam Sayed Naquib Al-Attas

Raha Bistara by Raha Bistara
November 27, 2020
in Pemikiran Tokoh
4 min read
0
Seyed Naquib Al-Attas

Seyed Naquib Al-Attas

50
SHARES
168
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

MADRASAHDIGITAL.CO, Oleh: Raha Bistara

Bangkitnya gerakan modernis pada umat Islam bukanlah kebangkitan intelektual, spiritual dan kearifan, melainkan hanya menandai mulainya suatu perusakan kecendekiaan masa lampau, perusakan kepemimpinan intelektual dan ruhaniyahnya. Perusakan ini dilakukan secara menyeluruh dan sistematis sehingga menyisakan bagi kita suatu kebingungan kultural, intelektual, dan ruhaniah mereka (kaum modernis).

Baca Juga

Kuntowijoyo

Modernisasi Agama (1)

February 8, 2021
Lukman Harun

Lukman Harun: ‘Mari Berlomba dalam Kebaikan’

January 21, 2021
Harun Nasution

Pandangan Harun Nasution Seputar Teologi dan Filsafat

November 27, 2020

Gerakan modernis terjadi di semua lini dalam tubuh umat Islam, tidak terkecuali dalam dunia pendidikan Islam. Konsep pendidikan yang diusung oleh kaum modernis adalah konsep yang tidak mencerminkan pendidikan Islam. Dewasa ini, konsep pendidikan adalah satu di antara konsep-konsep kunci dalam kosa-kata dasar Islam. Konsep dasar pendidikan ini yang kita kenal dengan istilah tarbiyah.

Sebagai cendekiawan muslim kontemporer, Syed Naquib al-Attas merasa gusar dengan konsep pendidikan Islam yang dicanangkan oleh kaum modernis Islam. Baginya, konsep pendidikan yang digaungkan oleh kaum modernis sudah meninggalkan nilai-nilai intelektual, ruhaniyah, dan kearifan. Menurutnya, tarbiyah bukanlah konsep pendidikan yang pas bagi umat Islam, tapi konsep pendidikan ala Barat yang diterapkan di negara-negara Islam atau negara yang masyoritas penduduknya muslim.

Karier Intelektual Naquib al-Attas
Sebagai keluarga berdarah Sayyid, kakek buyut Naquib al-Attas bisa dilacak ribuan tahun ke belakang melalui silsisah Sayyid dalam keluarga Ba’alawi di Hadramaut. Naquib yang bernama lengkap Syed Muhammad Naquib ibn Ali ibn Muhsin al-Attas lahir di Bogor pada tanggal 5 September 1931 M. Pendidikan Naquib al-Attas sangat dipengaruhi oleh latar belakang keluarganya. Keluarga yang berada di Indonesia (Bogor) mempengaruhi Naquib dalam ilmu-ilmu keislaman. Sedangkan keluarga yang di Johor mempengaruhi dalam dunia sastra, bahasa dan kebudayaan Melayu.

Sayed Naquib al-Attas juga sebagai pakar yang menguasai berbagai disiplin keilmuwan seperti teologi, filsafat, metafisika, sejarah dan sastra. Selain itu, Naquib al-Attas juga sebagai penulis yang produktif yang telah memberikan kontribusi baru dalam disiplin keislaman dan peradaban Melayu. Sebagai penulis yang produktif banyak karya yang telah diguratkan ada sekitar 26 karya yang berbentuk monograf, baik dalam bahasa Inggris, Melayu yang telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa (Wan Moh Wan Daud, 2003:55). Salah satu karya yang menggebrak duni pendidikan adalah The Concept of Education in Isilam: A frame work for an Islamic Philosophy of Education.

Konsep Pendidikan dalam Islam

Istilah tarbiyah bukan istilah tepat dan bukan istilah yang benar untuk memaksudkan pendidikan dalam pengertian Islam. Karena setiap istilah selalu membawa gagasan yang benar tentang pendidikan dan segala yang terlibat dalam proses pendidikan. Maka sekarang, wajib bagi kita untuk bersifat kritis dan menguji istilah tarbiyah, jika perlu menggantikannya dengan istilah yang tepat dan benar sesuai dengan pendidikan Islam.

Tarbiyah dalam konotasinya yang sekarang merupakan istilah yang relatif baru, yang bisa dikatakan telah dibuat-buat oleh orang-orang yang mengaitkan dirinya dengan pemikiran modernis. Istilah tersebut digunakan untuk mengungkapkan makna pendidikan tanpa memperhatikan sifat yang sebenarnya. Adapaun dalam istilah latin educare dan education yang dalam bahasa Inggris educate dan education yang berarti di dalamnya terdapat proses menghasilkan dan mengembangkan yang mengacu terhadap segala sesuatu yang bersifat fisik dan material.

Konsepsi yang dituju melalui makna pendidikan dalam bahasa Latin di atas meliputi spesies hewan dan tidak dibatasi pada “hewan yang berakal”. Meskipun bisa diakui bahwa latihan-latihan intelektual dan moral telah tercakup ke dalam gagasan dasar pendidikan atau education. Hal tersebut tidak lantas inheren dalam istilah-istilah dasar itu sendiri dan merupakan suatu tambahan yang di kembangkan dari spekulasi filosfis tentang etika. Lagi pula latihan-latihan intelektual dan moral yang ditunjukan dalam pendidikan ini disesuaikan dengan latihan-latihan fisik dan material berkenaan dengan manusia sekuler.

Mereka yang membuat istilah tarbiyah untuk maksud pendidikan pada hakikatnya mencerminkan konsep Barat dalam dunia pendidikan. Meskipun para penganjur istilah tarbiyah terus membela tarbiyah dengan alasan istilah tersebut dikembangkan dalam al-Quran, padahal pengembangan itu didasarkan atas dugaan belaka (Syed Naquib al-Attas, 1984:65). Dengan hal ini mengungkapkan bahwa mereka tidak menyadari akan struktur semantik sistem konseptual al-Quran, mengingat secara semantik istilah tarbiyah tidak tepat dan tidak memadai untuk membawakan konsep pendidikan dalam pengertian Islam.

Pada hakikatnya pendidikan bertujuan untuk menjadikan manusia lebih baik, hal ini diwujudkan melalui konsep ta’dib. Dengan demikian peserta didik akan lebih beradab. Penonjolan kualitatif tarbiyah lebih mengedepankan rasa kasih-sayang (rahmah) dan bukannya pengetahuan (ilm). Sementara dalam kasus ta’dib pengetahuan lebih ditonjolkan dari pada kasih sayang.

Dalam struktur konseptulanya ta’dib sudah mencakup unsur pengetahuan (ilm), pengajaran (ta’lim) dan pengasuhan yang baik (tarbiyah). Karena itu, ta’dib adalah istilah yang paling tepat dan cermat untuk menunjukkan pendidikan dalam artian Islam.

Konsekuensi yang timbul akibat tidak dipakainya konsep ta’dib sebagai pendidikan dan proses pendidikan adalah hilangnya adab, yang berarti hilangnya keadilan yang pada gilirannya menimbulkan suatu kebingugan dan kesalahan dalam pengetahuan yang kesemuanya itu terjadi di kalangan umat muslim pada saat ini. Tetapi kiranya ketika konsep ta’dib diterapkan secara komprehensif dalam pendidikan nasional yang lebih mengedepankan pendidikan karakter. Maka apa yang selama ini menjadi penghambat tujuan pendidikan nasional akan teratasi.

Nilai yang terkandung dalam ta’dib yaitu keadilan (adl), nilai kebijaksaan (hikmah), dan nilai amal (amal). Ketiga nilai yang terkandung dalam nilai ta’dib adalah nilai terapan. Jika ketiga nilai ini diterapkan secara komprehensif dalam dunia pendidikan nasional, maka tujuan pendidikan nasional besar kemungkinan akan tercapai. Nilai-nilai yang terkandung dalam ta’dib sebenarnya sudah ada dalam budaya masyarakat yang mayoritas muslim atau negara yang berazazkan Islam. jadi, tidak ada keraguan lagi untuk menerapkan konsep ta’dib dalam dunia pendidikan nasional khususnya Indonesia (Albar Adetary Hasibuan, 2015: 99)

Selain itu tujuan pendidikan yang diinginkan oleh Naquib al-Attas adalah menjadikan manusia sebagai al-Insan al-Kamil (manusia sempurna). Karena pada dasarnya pendidikan Islam merupakan usaha untuk menggali potensi yang ada di dalam diri manusia secara seutuhnya baik lahir ataupun batin agar terbentuk pribadi muslim seutuhnya. Inilah salah satu tujuan pendidikan yakni membentuk manusia yang baik yaitu manusia yang selalu beribadah kepada Sang Maha Agung yakni Allah Swt dalam rangka pelaksanan fungsi sebagai khalifah di muka bumi.

Tags: NuqaidTokoh
Share20Tweet13SendShare
Previous Post

Peran Pemuda Melestarikan Seni dan Budaya Betawi

Next Post

Pandangan Harun Nasution Seputar Teologi dan Filsafat

Raha Bistara

Raha Bistara

Mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prodi Aqidah dan Filsafat Islam

Related Posts

Kuntowijoyo

Modernisasi Agama (1)

by admin
February 8, 2021
0

MADRASAHDIGITAL.CO, Oleh: Ahmad Soleh, Sekretaris DPP IMM Agama adalah salah satu bagian yang amat lekat dan tak bisa dilepaskan dengan...

Lukman Harun

Lukman Harun: ‘Mari Berlomba dalam Kebaikan’

by admin
January 21, 2021
0

MADRASAHDIGITAL.CO, Oleh: Ahmad Soleh, Penulis Buku Wajah Islam Kita “Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu...

Harun Nasution

Pandangan Harun Nasution Seputar Teologi dan Filsafat

by Rahmad Tri Hadi
November 27, 2020
0

MADRASAHDIGITAL.CO - Seiring perkembangan dinamika keilmuan, persoalan antara teologi dan filsafat seakan tak habis-habisnya, sejak zaman teologi klasik hingga kontemporer....

Seyed Naquib Al-Attas

Falsafah Pendidikan Islam Sayed Naquib Al-Attas

by Raha Bistara
November 27, 2020
0

MADRASAHDIGITAL.CO, Oleh: Raha Bistara Bangkitnya gerakan modernis pada umat Islam bukanlah kebangkitan intelektual, spiritual dan kearifan, melainkan hanya menandai mulainya...

Buya Syafii Maarif

Syafii Maarif Bicara tentang Intelektualisme Muhammadiyah

by Asep Saepullah
November 24, 2020
0

MADRASAHDIGITAL.CO - Ahmad Syafii Maarif, selanjutnya ditulis Syafii Maarif, merupakan salah satu tokoh intelektual Muslim dari organisasi sosial keagamaan Muhammadiyah....

Tradisi Penerjemahan dalam Dunia Islam (Bagian III)

by Raha Bistara
November 23, 2020
0

MADRASAHDIGITAL.CO, Oleh: Raha Bistara Khalifah al-Ma’mun yang berkuasa pada tahun 813-833 M dalam menjaga marwah keilmuwan Islam ia berusaha mendirikan...

Next Post
Harun Nasution

Pandangan Harun Nasution Seputar Teologi dan Filsafat

Rektor Uhamka: 'Perempuan dan Anak adalah Penentu Masa Depan'

Pusat-Pusat Pendidikan Islam Klasik (Bagian I)

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

Recent Posts

  • IMM dan Transformasi Kader
  • Hakikat Tugas Kekhalifahan Manusia
  • Pimpinan IMM Kota Yogyakarta Resmi Dilantik.
  • Ingin Mempunyai Mental Strength? Lakukan Kebiasaan Ini
  • KALBU Gelar Webinar Internasional dan Galang Dana Bencana

Recent Comments

  • Yunita on Pembelajaran Daring, Orang Tua Siswa Harus Melek Teknologi
  • Najib on Pembelajaran Daring, Orang Tua Siswa Harus Melek Teknologi
  • Aulia Septi on Pembelajaran Daring, Orang Tua Siswa Harus Melek Teknologi
  • Dinda on Pembelajaran Daring, Orang Tua Siswa Harus Melek Teknologi
  • Anita Lestari on Pembelajaran Daring, Orang Tua Siswa Harus Melek Teknologi

Archives

  • February 2021
  • January 2021
  • December 2020
  • November 2020
  • October 2020
  • September 2020
  • August 2020
  • July 2020
  • June 2020
  • May 2020
  • April 2020
  • March 2020
  • February 2020
  • January 2020
  • December 2019
  • November 2019
  • October 2019
  • September 2019
  • August 2019
  • July 2019
  • June 2019
  • May 2019
  • April 2019
  • March 2019
  • February 2019
  • January 2019

Categories

  • Analisis
  • Bahasa
  • Berita
  • Cerpen
  • Event
  • Gaya Hidup
  • Komunitas
  • Life Hack
  • Materi Pelajaran
  • Opini
  • Pemikiran Tokoh
  • Resensi
  • Rilis
  • Ruang Konsultasi
  • Ruang Madrasah
  • Sastra
  • Surat Pembaca
  • Tips
  • Umum
  • Wacana
  • Wawasan

Meta

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org

Madrasah Digital

Madrasah Digital

Madrasah Digital

Kategori

  • Analisis
  • Bahasa
  • Berita
  • Cerpen
  • Event
  • Gaya Hidup
  • Komunitas
  • Life Hack
  • Materi Pelajaran
  • Opini
  • Pemikiran Tokoh
  • Resensi
  • Rilis
  • Ruang Konsultasi
  • Ruang Madrasah
  • Sastra
  • Surat Pembaca
  • Tips
  • Umum
  • Wacana
  • Wawasan

Sekretariat

Learning Center Madrasah Digital

Alamat
Graha Inkud Lt. 6, Jln. Warung Buncit Raya No. 18-20, Jakarta Selatan, 12740.

Telp
0817123002/085717051886

E-mail
redaksimadrasah@gmail.com

  • Redaksi

© 2019 Madrasah Digital

No Result
View All Result
  • Masuk / Daftar
    • Tulis Postingan
    • Tulisan Saya
  • Berita
  • Wacana
  • Gaya Hidup
  • Komunitas
  • Opini
  • Sastra
  • Umum

© 2019 Madrasah Digital

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In