MADRASAHDIGITAL.CO – Oleh: Annisya Kurniasih
Pendidikan berbasis teknologi adalah sistem yang memanfaatkan teknologi seluas-luasnya dalam kegiatan belajar mengajar. Salah satu wadah yang dirasa paling berperan dalam dunia teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia saat ini adalah internet. Informasi melalui media internet, bisa menjadi salah satu kunci untuk membuat dunia pendidikan di Indonesia mempunyai standart yang sama dengan negara lain.
Salah satu metode yang mulai diterapkan yaitu pembelajaran distance learning. Metode ini merupakan suatu metode alternative dalam pemerataan kesempatan dalam bidang pendidikan. Sistem ini diharapkan dapat mengatasi beberapa masalah yang ditimbulkan akibat keterbatasan tenaga pengajar yang berkualitas. Penggunaan teknologi dalam proses pendidikan sudah menjadi kebutuhan primer. Indonesia masih sangat tertinggal dari negara-negara maju dalam bidang teknologi pendidikan
Menurut Rosenberg dalam Gunawan (2009) dalam Sudibyo (2011), dengan berkembangnya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi maka ada 5 pergeseran dalam proses pembelajaran, yaitu: 1.) dari pelatihan ke penampilan, 2.) dari ruang kelas ke dimana dan kapan saja, 3.) dari kertas ke “on line” ata saluran, 4.) dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, 5.) dari waktu siklus ke waktu nyata.
Berikut beberapa kelebihan penerapan teknologi di bidang pendidikan:
- Menjadi alat bagi guru menyampaikan materi pengajaran mereka kepada siswa
- Memicu kreativitas guru dalam menciptakan metode pengajaran
- Membantu siswa belajar implementasi teknologi dalam pengajaran dan pembelajaran
- Membuat siswa mudah mencari sumber belajar
- Bisa meningkatkan standar sekolah
Kendala penggunaan teknologi di sekolah:
- Anggaran: dibutuhkan biaya yang besar untuk membangun sistem berbasis teknologi yang komprehensif.
- SDM: selain tenaga pendidik yang menguasai perkembangan teknologi, dibutuhkan juga developer atau programmer-programmer yang handal.
- Terbatasnya fasilitas belajar: computer, ruang dan Gedung sekolah yang sempit, perpustakaan yang kurang memadai serta terbatasnya buku penunjang pembelajaran.
- Kurikulum: belum adanya standarisasi dan tanggung jawab penerapan teknologi dalam pembelajaran.
- Kurangnya kompetensi guru: minimnya kompetensi guru dalam mengintegrasikan TIK dalam pedagogis praktek, yaitu tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan computer dan tidak antusias tentang perubahan dan integrase dengan belajar yang menggunakan computer dalam kelas mereka.
- Hardware: susahnya menyediakan perangkat ICT, kurangnya tenaga ahli yang dapat mengoperasikan perangkat, susahnya mengikuti perkembangan ICT yang begitu cepat, sampai terbatasnya dana jika terjadi kerusakan.
7. Software: kurangnya atau sedikit sekali perangkat lunak yang menyediakan semua materi pelajaran. Terbatasnya inovasi pengembangan prangkat lunak untuk mengatasi masalah-masalah dengan penggunaan ICT. Dan kebanyakan software menggunakan bahasa asing seperti bahasa inggris.