MADRASAHDIGITAL.CO,– Oleh: M. ikhlas Prayogo (Kader IMM Cirendeu)
Sejarah mencatat tidak ada perubahan besar pada kemajuan bangsa Indonesia bahkan dunia, tanpa sosok dan peran seorang pemuda.
Pantas jika dikatakan pemuda adalah penentu maju mundurnya suatu peradaban. Sudah terbukti sejak dulu kala, sekarang dan yang akan datang sesuai dengan fitrahnya pemuda merupakan tulang punggung negara, penerus estafet perjuangan terhadap bangsanya.
Dalam sejarah bangsa Indonesia setiap tanggal 28 oktober diperingati sebagai hari sumpah pemuda, dengan ikrar pemuda bertanah air satu, berbangsa satu, berbahasa satu Bahasa Indonesia.
Semangat sumpah pemuda harus selalu dijadikan sebagai pintu masuk dan momentum penting dalam membangun bangsa ke arah lebih baik, jika dahulu pemuda mengusir penjajah maka hari ini diharapkan pemuda mampu mengisi pembangunan di berbagai sektor kenegaraan, sehingga kebijakan negara memposisikan pemuda sebagai kelompok strategis (investasi penting) dalam perwujudan bangsa Indonesia yang berdaulat dan berdaya saing tinggi. Untuk itu pemuda diharapkan menjadi harapan baru untuk masyarakat maupun dirinya sendiri.
Di era sekarang dunia semakin dinamis apalagi pada tahun 2045 Indonesia diisukan akan mengalami bonus demografi yaitu dimana meningkatnya usia produktif.
Maka dari itu harapannya semangat seorang pemuda dalam meningkatkan kapasitas dan kualitas tidak pernah luntur, apalagi dalam mengahadapi bonus demografi yang akan datang.
Peran Pemuda Menyongsong Bonus Demografi
Peran pemuda untuk menjawab tantangan bonus demografi yang terpenting ialah revolusi cara berfikir dan mindset.
Selain itu juga aspek pembinaan pemuda ialah karakter, karakter akan membentuk pemuda mampu bersaing, bermoral, beretika, sopan-santun dan mampu berinteraksi dengan segenap masyarakat.
Pada sebuah penelitian dari Havard University Amerika Serikat, bahwa kesuksesan seseorang bukan saja ditentukan semata-mata oleh pengetahuan, kemampuan teknis saja (hard skill), tetapi kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill) juga sangat memberi pengaruh.
Temuan ini memberikan sinyal, selain penyiapan pemuda yang memiliki kemampuan spesifik, perlu juga disiapakan karakter pemuda dalan menghadapi bonus demografi kedepan.
Selain itu juga Integritas menjadi faktor utama yang harus dimiliki oleh pemuda Indonesia. Variable paling besar dalam integritas adalah sikap jujur.
Thomas J. Stanley,Ph. D penulis buku millionaire mind, telah melalukan riset tentang 100 faktor yang menentukan kesuksesan.
Dari hasil riset dari Thomas J.Stanley, ternyata memiliki IQ yang tinggi, lulusan sekolah favorit dan perguruan tinggi bergengsi bukan termasuk 10 faktor utama yang mendukung kesuksesan.
Riset yang dilakukan di Amerika ini menempatkan kejujuran sebagai faktor utama yang mendukung kesuksesan seseorang.
Hari ini dalam dunia yang serba terhubung pemuda dituntut untuk memiliki kemampuan kolaborasi, sebab jika kita melihat di abad 21 ini era kolaborasi perlu ditempatkan di urutan teratas.
Kolaborasi tidah hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga akan membuka peluang-peluang baru dikemudian hari. Di khawatirkan siapa pun ini akan berada di pinggir peradaban, menjadi produsen, bukan konsumen yang menjadi penonton kesuksesan orang lain.
Tidak terbayang, bagaimana ojek pengkolan dengan penghasilan yang sangat terbatas, tiba-tiba berubah menjadi bisnis besar dengan omzet fantastis, hanya karena orang dengan kemampuan kolaborasi luar biasa mampu menyatukan semua potensi, pemilik kendaraan, penyedia system, dan investor.
Tradisi kolaborasi hanya dapat ditumbuhkan dalam kepemimpinan kolektif-kolegial. Kepemimpinan kolektif memiliki ciri setiap orang bertanggung jawab atas kesuksesan organisasi secara keseluruhan, bukan hanya untuk pekerjaan atau jabatannya sendiri.
Kepemimpinan kolektif mendistribusikan dan mengalokasikan kekuatan kepemimpinan seperti keahlian, kemampuan, dan motivasi ke semua lini organisasi.
Maka dari itu, tidak cukup jika pemuda hari ini berada di zona nyaman, akan tetapi pemuda hari ini harus siap menjemput tantangan zaman harus membekali diri dengan ilmu maupun pengalaman, agar terciptanya kepribadian yang aktif, kreatif dan inovatif agar dapat bersaing dan menghadapi berbagai tantangan di dunia yang semakin dinamis
Redaktur: Amin Azis