Madrasah Digital
Ketentuan Kirim Tulisan
Buat Akun
  • Berita
    • Rilis
    • Komunitas
    • Surat Pembaca
  • Gaya Hidup
    • Tips
    • Hobi
  • Wawasan
    • Analisis
    • Wacana
    • Tadarus Tokoh
    • Resensi
    • Bahasa
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
    • Esai Sastra
  • Ruang Madrasah
    • Materi Pelajaran
    • Online Learning
    • Ruang Konsultasi
Senin, Juli 14, 2025
No Result
View All Result
  • Berita
    • Rilis
    • Komunitas
    • Surat Pembaca
  • Gaya Hidup
    • Tips
    • Hobi
  • Wawasan
    • Analisis
    • Wacana
    • Tadarus Tokoh
    • Resensi
    • Bahasa
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
    • Esai Sastra
  • Ruang Madrasah
    • Materi Pelajaran
    • Online Learning
    • Ruang Konsultasi
No Result
View All Result
Madrasah Digital
No Result
View All Result

Mengenal Tasawuf Modern Ala Buya HAMKA

admin by admin
Juli 30, 2019
in Opini, Pemikiran Tokoh
4 min read
0
Buya HAMKA. Sumber: https://www.voa-islam.com/photos6/sidikadi/buyahamka5.jpg

Buya HAMKA. Sumber: https://www.voa-islam.com/photos6/sidikadi/buyahamka5.jpg

4.6k
SHARES
7.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Bayujati Prakoso*

Pada dasarnya semua manusia tidak bisa hidup sendiri. Maka dari itu, mereka (baca; manusia) itu disebut sebagai makhluk sosial. Makhluk sosial yang tersemat dan diciptakan dengan nilai spiritual. Kerap kali manusia terjangkiti proses kesedihan, kegundahan, menipisnya prinsip moralitas-etis. Selain itu, di tengah situasi yang semakin kompleks ini, tidak sedikit sikap pragmatisme, materialisme itu ada dan menggejala dalam masyarakat kita. Itu semua adalah hal yang biasa terjadi di kalangan manusia modern ini.

Alternatif dalam menjawab persoalan kalimat diatas dalam ditelisik dalam pemikiran buya HAMKA. Menelisik Buya HAMKA adalah sosok intelektual muslim, ulama, sekaligus sastrawan. Beliau yang memiliki pemikiran yang sampai saat ini berpengaruh dan memiliki efek yang positif dikalangan cendekiawan muslim, maupun orang banyak. Pemikiran yang membumi dan bervisi masa depan, pernyataan ini tidaklah berlebihan jika generasi saat ini melihat betapa banyak karya dan buah pikiran HAMKA yang turut mewarnai perkembangan kemajuan dunia, khususnya Islam.

Melalui pemikiran, pandangan Buya HAMKA menjadi sangat cocok dan relevan jika diterapkan di era kini. Kemudian, sebagai arus yang semakin kompleks, gugatan untuk kembali pada nilai-nilai kepribadian religus (transenden) yang kuat di zaman sekarang ada keharusan di tengah zaman yang kian pragmatis, hedonis, bahkan materialistis, Selain itu, juga perilaku tercela semakin banyak muncul di tengah masyarakat, seperti masih banyaknya kekerasan dalam keluarga, sekolah, banyak pembunuhan dengan beragam motif, degradasi moral, maraknya KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme), dan lain sebagainya.

Melihat gejala seperti itu tasawuf modern HAMKA[1] (yang terwujud dalam integrasi doktrin sharîʻah dan ajaran tasawuf) layak dijadikan rujukan dalam kehidupan yang dilematis dan kompleks tersebut. Hal ini karena, menurut hemat penulis, pemikiran tasawuf HAMKA mampu memberikan pemahaman untuk mengatasi krisis spiritual manusia modern dan dampak yang ditimbulkannya. Tasawuf, oleh HAMKA, diposisikan sebagai instrumen penting dalam pembinaan moral manusia modern.

Begitu, dalam tasawuf modern yang ditawarkan oleh HAMKA, seorang sufi harus menempatkan Tuan dalam skala “tauhid”. Tauhid dini artinya : Tuhan yang Esa itu ada pada posisi transenden (berada di luar dan di atas terpisah dari makhluk) tetapi sekaligus terasa dekat dalam hati (qalb). Pengertian ini merupakan gabungan antara konsep keakidahan (ilmu kalam) dan konsep “ihsan” menurut Rasulullah SAW. Dengan demikian Tuhan tidak ditempatkan “terlalu jauh” tetapi juga tidak “terlalu dekat”. Akidah ini disebut juga dengan akidah sufisme (meminjam istilah Prof. Dr. Simuh).

Dalam aspek spiritual, masyarakat modern senantiasa terbuai dalam situasi kegelamoran, mendewakan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menjadikan mereka meninggalkan pemahaman agama di mana mereka hidup dalam sikap sekular yang menghapus visi keilahian. Hilangnya visi keilahian tersebut mengakibatkan manusia jauh dari Sang pencipta-Nya, meninggalkan ajaran-ajaran yang dimuat dalam dogma agama.

Akibatnya, dalam kehidupan manusia modern sering dijumpai banyak orang yang stress, gelisah, dan tidak percaya diri. Sebagai akibat lanjutan adalah bahwa dalam realitas kehidupan sering ditemukan anggota masyarakat dalam menempuh kehidupannya mengalami distorsi-distorsi nilai kemanusiaan dan dehumanisasi yang disebabkan oleh kapasitas intelektual, mental dan jiwa mereka yang tidak siap untuk mengarungi samudra peradaban modern. Seperti adanya problem kebangsaan negeri ini; ekstrimisme-terorisme, degradasi moral/akhlak, pelecehan seksual, minim pemerataan pendidikan, kesenjangan sosial, dan lain sebagainya.

Masyarakat modern yang saat ini berada dalam keadaan terkungkung oleh skenario sosial pada akhirnya ada yang lebih memilih menempuh jalan esoteris dalam Islam, yakni bertasawuf. Bertasawuf juga berarti membersihkan hati, menanggalkan pengaruh instink, memadamkan sifat-sifat kelemahan sebagai manusia, menjauhi segala seruan hawa nafsu, dan mendekati sifat-sifat suci kerohanian. Tasawuf, menurut HAMKA, menjadi penguat pribadi bagi orang yang lemah serta menjadi tempat berpijak bagi orang yang kehilangan tempat berpijak.[2]

Bertasawuf, dengan demikian, dapat menimbulkan keyakinan dan ketenangan jiwa bagi pelakunya dalam menghadapi dan menjalani kehidupan, sebab tasawuf lebih menekankan nilai-nilai rohani dan intuisi. Jika manusia modern menginginkan jalan spiritual dalam rangka menemukan kembali nilai-nilai ketuhanan, maka tasawuf merupakan jawaban bagi keinginan itu. Dalam konteks ini pula HAMKA menekankan urgensi tasawuf bagi kehidupan masyarakat modern.

Tawaran HAMKA tentang tasawuf yang bersifat aktif, dinamis dan progresif ini sangatlah tepat dan relevan sebagai solusi krisis spritual manusia modern sekarang ini. Menurut HAMKA, dimensi spiritualitas dari paham dan penghayatan keberagamaan pada dasarnya merupakan sebuah perjalanan ke dalam diri manusia sendiri. Bisa jadi masyarakat modern di era global yang memiliki fasilitas transportasi canggih merasa telah melanglang buana, bahkan telah melakukan perjalanan ke planet lain, namun amat mungkin masih miskin dalam pengembaraannya dalam upaya mengenal dimensi batinnya, bahwa ia adalah makhluk spiritual. Pencapaian sains dan teknologi memang membuat manusia lupa bahwa dirinya adalah makhluk spiritual, sehingga ia menjadi terasing dari dirinya sendiri dan dari Tuhannya. Inilah yang disebut situasi kehampaan spiritual. Itu terjadi akibat gaya hidup serba kebendaan di zaman modern (era global) yang menyebabkan manusia sulit menemukan dirinya dan makna hidupnya yang terdalam.

Seyogianya sebagai makhluk religius, wajib menerapkan nilai tauhid, berparadigma moralitas-akhlak, adalah wajib bagi umat beragama, berbangsa, dan bernegara. Namun, pada tataran aplikatif, masih dapat dikatakan minim aksi. Hal ini semakin terkikis nilai spiritualitas dalam jiwa, dan menjadi semakin jauh dari Tuhan. Padahal, sekali lagi, manusia adalah makhluk ber-Tuhan (tauhid). Sebagaimana dalam Surat Ar-Rum Ayat 30[3],

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

Artinya: Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.

Dari ayat tersebut dijelaskan mengenai fitrah manusia. Manusia memiliki fitrah untuk selalu beribadah kepada Allah SWT. Fitrah Allah bersifat tetap dan wajib menjalaninya[4]. Wallahu a’lam bishawab.

Daftar Referensi

Buku:

HAMKA. 1985. Tafsir Al-Azhar Juz X. Jakarta. Pustaka Panjimas.

_______. 2003. Tasawuf Modern. Cet. IV. Jakarta: PT. Pustaka Panjimas.

_______. 1984. Tasawuf Perkembangan dan Pemurniannya. Cet. XI, PT. Jakarta: Pustaka Panjimas.

[1] Prof. Dr. Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih dikenal dengan julukan Hamka. HAMKA adalah akronim dari nama aslinya Haji Abdul Malik bin Abdul Karim bin Muhammad Amrullah bin Abdullah Shalih bin Abdullah Arif. (Untuk penulisan selanjutnya ditulis Hamka). Lebih jauh lihat HAMKA, Tafsir Al-Azhar, hlm. 1

[2] HAMKA, Tasauf: Perkembangan dan Pemurnianya. Hlm. 9. Berkaitan dengan ilustrasi di atas, dia secara eksplisit menyebut pengaruh tasawuf dalam kehidupan manusia yang memerlukan siraman rohani, bahkan terhadap dirinya sendiri pada saat-saat menjalani pemeriksaan dan penahanannya oleh polisi. Lihat juga HAMKA, Tasauf Modern (Jakarta: Yayasan Nurul Iman, 1970). Hlm. 14-16.

[3] Lihat pada https://tafsirq.com/30-ar-rum/ayat-30 (Diakses pada 30 Juli 2019, pukul 13.55 WIB)

[4] Lihat pada https://www.cahayaislam.id/tahukah-kamu-tentang-tafsir-al-quran-surat-ar-rum-ayat-30/ (Diakses pada 30 Juli 2019, pukul 13.55 WIB).

*Kepala Madrasah Digital DKI Jakarta, Ketua Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan PC IMM Jakarta Selatan 2018-2019

Tags: buya hamkaspiritualitastasawuf modern
Share1832Tweet1145SendShare
Previous Post

Pengilmuan IMM: Mungkinkah?

Next Post

HUT Ke-60 LIA, Siswa SMP-SMA Islam Harapan Ibu Turut Serta Catatkan Rekor MURI

admin

admin

Related Posts

Fenomena IMMfluencer di tubuh Ikatan

Fenomena IMMfluencer dalam tubuh Ikatan

by admin
Juni 30, 2025
0
228

MADRASAHDIGITAL.CO- Oleh: Gunawan Firmansyah (Kader IMM Bandung) Hari ini, IMMfluencer sudah menjadi fenomena dalam tubuh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Sebagai bagian dari...

Pulau yang Hilang di Atas Meja: Perampokan Wilayah Disiang Bolong dengan Tanda Tangan

by admin
Juni 15, 2025
0
76

MADRASAHDIGITAL.CO- Oleh: Tamara Rizki SH (Mahasiswi Pascasarjana Hukum Universitas Islam Indonesia) Pada peta yang diam, empat pulau kecil tampak tenang mereka...

Maksimalkan Dakwah: Muhammadiyah Wajah Al-Hikmah

by admin
Juni 11, 2025
0
45

MADRASAHDIGITAL.CO- Oleh: Kens Geo Danuarta (Kader IPM Lampung Timur) Amar ma’ruf nahi munkar adalah nafas dari gerakan Persyarikatan Muhammadiyah, yang...

Suara Sunyi Dalam Selimut Kota: Menggugah Potensi Menuju Pemberdayaan

by admin
Juni 11, 2025
0
66

MADRASAHDIGITAL.CO- Oleh: Muhammad Awaluddin Rahmat (Anggota Bidang Kader PK IMM FAI UMY) Di balik riuhnya deru kendaraan dan gemerlap lampu kota,...

Mengislamkan Pancasila, Memancasilai Islam

by admin
Juni 11, 2025
0
25

MADRASAHDIGITAL.CO- Oleh: Annas Firmansyah (Sekbid Olahraga dan Kepemudaan DPD IMM Jawa Tengah) Melalui pergolakan sejarah yang cukup panjang, negara kita...

Peran Diaspora IMM dalam Politik Kebangsaan

by admin
Juni 4, 2025
0
136

MADRASAHDIGITAL.CO- Oleh: Tio Muhammad Bahauddin (Ketua Bidang Organisasi PC IMM AR Fakhruddin Kota Yogyakarta)Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sebagai organisasi mahasiswa islam, yang...

Next Post

HUT Ke-60 LIA, Siswa SMP-SMA Islam Harapan Ibu Turut Serta Catatkan Rekor MURI

Etos Kerja Gen Milenial

Gambar Resmi Ahmad Dahlan

151 Usia Ahmad Dahlan: Menghidupi Kehidupan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Menyambut Pembelajaran Koding dan AI, Madrasah Digital Gelar Diskusi Publik
  • Luncurkan Beasiswa, MPKSDI PP Muhammadiyah Dukung Akses Pendidikan Kader
  • DPP IMM Dukung Penuh Kemerdekaan Palestina dan Mendorong Two-State Solution sebagai Jalan Menuju Perdamaian Abadi
  • Risalah Melayu Deli: IMM Harus Jadi Suluh Peradaban
  • DPP IMM Dukung Usul DPR Ubah BP Haji Jadi Kementerian Haji

Komentar Terbaru

  • Rin Hillary pada Kehilangan Diri Sendiri
  • Program latihan diet sehat pada Adil Gender: Bagaimana Realitas Masyarakat Kita?
  • admin pada Agar Perempuan Tidak Mudah Diremehkan
  • Agar Perempuan Tidak Mudah Diremehkan – Madrasah Digital pada Feminisme adalah Hal Yang Salah?
  • Cece Maoludin pada Hikmah Berbagi Sebungkus Biskuit

Arsip

  • Juli 2025
  • Juni 2025
  • Mei 2025
  • April 2025
  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Januari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • September 2024
  • Agustus 2024
  • Juli 2024
  • Juni 2024
  • Mei 2024
  • April 2024
  • Maret 2024
  • Februari 2024
  • Januari 2024
  • Desember 2023
  • November 2023
  • Oktober 2023
  • September 2023
  • Agustus 2023
  • Juli 2023
  • Juni 2023
  • Mei 2023
  • April 2023
  • Maret 2023
  • Februari 2023
  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Januari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juli 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • September 2020
  • Agustus 2020
  • Juli 2020
  • Juni 2020
  • Mei 2020
  • April 2020
  • Maret 2020
  • Februari 2020
  • Januari 2020
  • Desember 2019
  • November 2019
  • Oktober 2019
  • September 2019
  • Agustus 2019
  • Juli 2019
  • Juni 2019
  • Mei 2019
  • April 2019
  • Maret 2019
  • Februari 2019
  • Januari 2019

Kategori

  • Analisis
  • Bahasa
  • Berita
  • Cerpen
  • Esai Sastra
  • Event
  • Gaya Hidup
  • Hobi
  • Kajian Islam
  • Komunitas
  • Materi Pelajaran
  • Opini
  • Pemikiran Tokoh
  • Puisi
  • Resensi
  • Rilis
  • Ruang Konsultasi
  • Ruang Madrasah
  • Sastra
  • Surat Pembaca
  • Tadarus Tokoh
  • Tips
  • Umum
  • Wacana
  • Wawasan

Meta

  • Masuk
  • Feed entri
  • Feed komentar
  • WordPress.org

Kategori

  • Analisis
  • Bahasa
  • Berita
  • Cerpen
  • Esai Sastra
  • Event
  • Gaya Hidup
  • Hobi
  • Kajian Islam
  • Komunitas
  • Materi Pelajaran
  • Opini
  • Pemikiran Tokoh
  • Puisi
  • Resensi
  • Rilis
  • Ruang Konsultasi
  • Ruang Madrasah
  • Sastra
  • Surat Pembaca
  • Tadarus Tokoh
  • Tips
  • Umum
  • Wacana
  • Wawasan

Sekretariat

MD Academy

Alamat
Kantor MD Grup, Meijing Lor, Ambarketawang, Kec. Gamping, Kab. Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55294

Telp
081385772458 (Saipul Haq)/0817123002 (Muhammad Fakhruddin)

E-mail
redaksimadrasah@gmail.com

  • Redaksi

© 2019 Madrasah Digital

No Result
View All Result
  • Masuk / Daftar
    • Tulis Postingan
    • Tulisan Saya
  • Berita
  • Wacana
  • Gaya Hidup
  • Komunitas
  • Opini
  • Sastra
  • Umum

© 2019 Madrasah Digital

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In