Madrasah Digital
  • Wacana
    • Opini
    • Pemikiran Tokoh
    • Resensi
  • Gaya Hidup
    • Tips
  • Komunitas
  • Umum
    • Berita
  • Sastra
Saturday, January 23, 2021
No Result
View All Result
  • Wacana
    • Opini
    • Pemikiran Tokoh
    • Resensi
  • Gaya Hidup
    • Tips
  • Komunitas
  • Umum
    • Berita
  • Sastra
No Result
View All Result
Madrasah Digital
No Result
View All Result
Home Resensi

Laskar Pelangi dan Realita Pendidikan

Kader IMM FIP UMJ

Mamay Nurbayani by Mamay Nurbayani
April 29, 2020
in Opini, Sastra, Umum
3 min read
0
Para Pemain Film Laskar Pelangi

Para Pemain Film Laskar Pelangi

139
SHARES
462
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

MADRASAHDIGITAL.CO – Tokoh inspiratif yang selalu diidolakan seperti sekarang karena kesadarannya akan pentingnya pendidikan. Siapakah dia? Dia adalah Andrea Hirata, seorang penulis yang menciptakan tetralogi Laskar Pelangi.

Novel Laskar Pelangi hanya memakan waktu pengerjaan sekitar 6 bulan. Bukunya itu merujuk pada pengalaman masa kecilnya selama di Belitung Timur. Ia kemudian menggambarkannya sebagai “sebuah ironi tentang kurangnya akses pendidikan bagi anak-anak di salah satu pulau terkaya di dunia”.

Baca Juga

Problem Pengutamaan Bahasa Indonesia di Ruang Publik

January 23, 2021
Lukman Harun

Lukman Harun: ‘Mari Berlomba dalam Kebaikan’

January 21, 2021
Gambar: Line Today

Puisi: Duka Nusantara

January 21, 2021

Novel Laskar Pelangi merupakan novel pertama dari tetralogi Laskar Pelangi (Sang Pemimipi, Edensor, Maryamah Karpov) yang menjadi buku sastra Indonesia terlaris sepanjang sejarah. Tak heran, buku ini berhasil menggambarkan dengan kocak sekaligus mengharukan oleh Andrea Hirata. Yang jelas, ia dapat membukakan realita pendidikan formal di Indonesia yang nyatanya masih sangat terbatas dan ada perbedaan kelas di dalamnya.

Misalnya tentang biaya sekolah sekarang makin mahal dan menjadi halangan terbesar untuk bisa mengenyam bangku sekolah. Akan tetapi jika semangat untuk belajar tak pernah padam, bukan tidak mungkin jika kita berprestasi lebiuh baik daripada orang-orang yang mendapatkan fasilitas berlimpah. Keterbatasan bukanlah alasan untuk berhenti bermimpi dan berjuang. Inilah pesan yang terkandung dalam novel ini.

Jika memang ada yg belum membaca buku ini pastilah semua orang pernah melihat film pada masa kanak-kanak dulu. Film Laskar Pelangi menjadi film paling laris di Indonesia pada 2008. Film ini tercatat telah ditonton lebih dari 4,6 juta orang semasa tayang di layar perak. Karya Andrea Hirata menjadi inspirasi bagi banyak orang. Berbagai adaptasi turut dibuat seiring kesukesannya. Original soundtrack dengan judul yang sama dibuat oleh Nidji untuk mengiringi filmnya. Sebuah serial televisi dan drama musikal dibuat pada 2011 dengan dasar cerita dari novel Andrea Hirata ini.

Realita ini yang diangkat oleh salah satu karya sastra terlaris karya Andrea Hirata ini mencoba menggambarkan keadaannya yang serba terbatas saat mengenyam bangku Sekolah Dasar dan SMP di kampungnya, Gantong, Belitung. Cerita dalam novel roman ini dimulai ketika seorang anak, sang tokoh utama, bernama Ikal yang berada dalam sebuah sekolah Muhammadiyah yang akan dibubarkan jika muridnya tidak sampai 10 orang.

Si Ikal ini akhirnya dapat masuk ke sekolah ini dan bertemu dengan teman-teman barunya–minimum kuota sekolah 10 orang–yang mempunyai berbagai karakter yang menarik. Teman satu angkatan si Ikal ini adalah Lintang, Mahar, A-Kiong, Syahdan, Kucai, Sahara, Borek, Trapani, dan Harun. Selain itu, mereka juga bertemu dengan sang kepala sekolah yang bijak, Pak Harfan dan juga Ibu Muslimah, guru terbaik mereka yang patut dijadikan contoh bagi guru-guru era sekarang.

Menurutku sangatlah bagus ketika sebuah novel yang mempunyai nilai moral tentang pendidikan laris di pasaran. Sebab, kaum milenial lebih gemar membaca novel dibanding dengan karya ilmiah, buku penelitian, dan lain-lainnya. Dengan kemasan seperti ini dapat memberikan edukasi yang sangat menarik bagi orang-orang yang malas membaca buku buku berat prihal pendidikan. Yang biasanya novel menyajikan kisah kisah cinta masa remaja yang berakhir bahagia dengan adanya laskar pelangi semuanya terasa berbeda. Bahwa kehidupan itu tidak bertitik fokus pada diri kita sendiri. Banyak kawan-kawan atau bahkan adik-adik kita diluar sana yang sedang berjuang untuk mengenyam bangku sekolah, ketika kita sibuk dengan aktivitas hedon yang biasa terjadi di kota.

Jika kita berbicara pendidikan diindonesia novel ini menjadi saksi atas semua yang terjadi. Atas realita yang tidak sebanding dengan janji-janji manis para pemimpin negri. Namun, negeri ini tidak bisa dibandingkan dengan negara yang pendidikan nya sudah maju seperti Finland, tak sebanding ketika kita menyamakan antara kedua negara ini. Dalam ukuran taraf rakyat nya saja sudah sangat jauh, tak bisa dipungkiri memang sangat sulit untuk mengetahui setiap pendidikan anak anak diindonesia dengan jumlah rakyat yang sangat banyak sekali.

Dengan kehadiran cerita seperti ini semoga dapat mengetuk hati para pengamat pendidikan untuk lebih serius dan menyuluruh dalam memberikan askses serta fasilitas yang memadai dalam proses belajar mengajar pun ketika kita berbicara tentang seorang guru. Pastilah para mahasiswa fakultas ilmu pendidikan sudah sangat hafal dengan semua mata kuliah etika dan profesi pendidikan bahkan lebih mendalam dengan adanya kegiatan magang di tiap jenjang semester.

Sudah di luar kepala ketika berbicara prihal guru yang baik adalah lulusan S1 dan sudah mengikuti berbagai pelatihan-pelatihan penunjang lainnya, bahwa itu yang dinamakan guru profesional. Lantas bagaimana ketika dihadapkan dengan realita seperti cerita pada novel Laskar Pelangi? Bahkan beberapa tenaga kependidikan sangat malas ketika ditempatkan ditempat pelosok dan terpencil, mereka sibuk dengan urusan pelatihan-pelatihan yang tiada hentinya lalu mendaptar menjadi seorang PNS agar tiap bulan gaji dari pemerintah selalu mengalir.

Laskar Pelangi menegaskan bahwa pendidikan adalah tindakan memberikan hati kepada anak-anak. Bukan sekadar memberikan instruksi atau komando karena setiap anak memiliki potensi unggul yang akan tumbuh menjadi prestasi cemerlang pada masa depan apabila diberi kesempatan dan keteladanan. Selain itu, Laskar Pelangi membuktikan bahwa kemiskinan tidak selalu memiliki korelasi dengan kebodohan atau kegeniusan. Semua orang berhak mempunyai mimpi tidak terpaku pada apa pun yang melekat pada dirinya. “Sesuatu yang dilakukan oleh hati, akan sampai kehati.”

Tags: andrea hiratalaskar pelangipendidikan
Share56Tweet35SendShare
Previous Post

Geliat Gerakan Literasi Muhammadiyah

Next Post

Mengurai Kerentanan Sosial di Masa Pagebluk

Mamay Nurbayani

Mamay Nurbayani

Antara rasa, asa dan manusia.

Related Posts

Problem Pengutamaan Bahasa Indonesia di Ruang Publik

by admin
January 23, 2021
0

MADRASAHDIGITAL.CO, Oleh: Taufik Indarto, Pemerhati dan Dosen Bahasa Indonesia Pemanfaatan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara sekaligus bahasa pemersatu sudah di...

Lukman Harun

Lukman Harun: ‘Mari Berlomba dalam Kebaikan’

by admin
January 21, 2021
0

MADRASAHDIGITAL.CO, Oleh: Ahmad Soleh, Penulis Buku Wajah Islam Kita “Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu...

Gambar: Line Today

Puisi: Duka Nusantara

by admin
January 21, 2021
0

MADRASAHDIGITAL.CO, Oleh: Rohman Priyanto* Duka Nusantara Demi Nun yang terpancar sinar Matanya membendung air, Seolah berkata; “Ada apa dengan Januari?”...

FPI Lahir karena Muhammadiyah dan NU Elitis? Jangan Mengada-ada!

by Raja faidz el shidqi
January 21, 2021
0

MADRASAHDIGITAL.CO, Oleh: Raja Faidz el Shidqi, Sekretaris Bidang HIKMAH PK IMM FISIP UMJ Barusan saja, saya menerima sebuah pesan singkat...

Catatan Buat Pandji Soal FPI, Muhammadiyah, dan NU

by admin
January 21, 2021
0

Oleh: Robby Karman Pernyataan Pandji Pragiwaksono, seorang komika yang cukup intelek viral dan ramai di medsos, yang membandingkan FPI (Front...

Bola (Berita Satu)

Meneropong Nasib Sepak Bola Indonesia

by admin
January 20, 2021
0

MADRASAHDIGITAL.CO - Oleh: Farhan Ramadhan, Mahasiswa Pendidikan Olahraga Universitas Muhammadiyah Jakarta Liga 1 dan Liga 2 sampai saat ini belum...

Next Post
Sumber: Bandung Kita

Mengurai Kerentanan Sosial di Masa Pagebluk

Ilustrasi. Sumber Gambar: https://www.pexels.com/id-id/foto/bersinar-cahaya-desain-diterangi-2233416/

Refleksi Puasa Ramadan

Webinar, Sumber: Pixabay

Normal Baru Pendidikan Kita Pasca-Covid

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

Recent Posts

  • Problem Pengutamaan Bahasa Indonesia di Ruang Publik
  • PC Aisyiyah Colomadu Peduli Korban Bencana Alam
  • Lukman Harun: ‘Mari Berlomba dalam Kebaikan’
  • Puisi: Duka Nusantara
  • FPI Lahir karena Muhammadiyah dan NU Elitis? Jangan Mengada-ada!

Recent Comments

  • Aditya Utama on Cerpen: Luka yang Indah
  • Salman on Ilusi Kedaulatan Hukum
  • Catatan Belajar Mandiri Filsafat Islam 01 – Judul Situs on Apa Hukum Berfilsafat dalam Al-Quran?
  • CATATAN BELAJAR MANDIRI KE-1 MATA KULIAH FILSAFAT ISLAM – CATATAN BELAJAR MANDIRI FILSAFAT ISLAM on Apa Hukum Berfilsafat dalam Al-Quran?
  • Bunda alifa on Kisah di Balik Senyum Indah Jofi

Archives

  • January 2021
  • December 2020
  • November 2020
  • October 2020
  • September 2020
  • August 2020
  • July 2020
  • June 2020
  • May 2020
  • April 2020
  • March 2020
  • February 2020
  • January 2020
  • December 2019
  • November 2019
  • October 2019
  • September 2019
  • August 2019
  • July 2019
  • June 2019
  • May 2019
  • April 2019
  • March 2019
  • February 2019
  • January 2019

Categories

  • Berita
  • Event
  • Gaya Hidup
  • Komunitas
  • Opini
  • Pemikiran Tokoh
  • Resensi
  • Sastra
  • Tips
  • Umum
  • Wacana

Meta

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org
Facebook Instagram

Madrasah Digital

Madrasah Digital

Madrasah Digital

Kategori

  • Berita
  • Event
  • Gaya Hidup
  • Komunitas
  • Opini
  • Pemikiran Tokoh
  • Resensi
  • Sastra
  • Tips
  • Umum
  • Wacana

Sekretariat

Learning Center Madrasah Digital

Alamat
Graha Inkud Lt. 6, Jln. Warung Buncit Raya No. 18-20, Jakarta Selatan, 12740.

Telp
0817123002/085717051886

E-mail
redaksimadrasah@gmail.com

© 2019 Madrasah Digital

No Result
View All Result
  • Masuk / Daftar
    • Tulis Postingan
    • Tulisan Saya
  • Berita
  • Wacana
  • Gaya Hidup
  • Komunitas
  • Opini
  • Sastra
  • Umum

© 2019 Madrasah Digital

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In