Madrasah Digital
Ketentuan Kirim Tulisan
Buat Akun
  • Berita
    • Rilis
    • Komunitas
    • Surat Pembaca
  • Gaya Hidup
    • Tips
    • Hobi
  • Wawasan
    • Analisis
    • Wacana
    • Tadarus Tokoh
    • Resensi
    • Bahasa
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
    • Esai Sastra
  • Ruang Madrasah
    • Materi Pelajaran
    • Online Learning
    • Ruang Konsultasi
Sabtu, Maret 25, 2023
No Result
View All Result
  • Berita
    • Rilis
    • Komunitas
    • Surat Pembaca
  • Gaya Hidup
    • Tips
    • Hobi
  • Wawasan
    • Analisis
    • Wacana
    • Tadarus Tokoh
    • Resensi
    • Bahasa
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
    • Esai Sastra
  • Ruang Madrasah
    • Materi Pelajaran
    • Online Learning
    • Ruang Konsultasi
No Result
View All Result
Madrasah Digital
No Result
View All Result

Laskar Pelangi dan Realita Pendidikan

Kader IMM FIP UMJ

Mamay Nurbayani by Mamay Nurbayani
April 29, 2020
in Opini, Sastra, Umum
3 min read
0
Para Pemain Film Laskar Pelangi

Para Pemain Film Laskar Pelangi

1k
SHARES
1.6k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

MADRASAHDIGITAL.CO – Tokoh inspiratif yang selalu diidolakan seperti sekarang karena kesadarannya akan pentingnya pendidikan. Siapakah dia? Dia adalah Andrea Hirata, seorang penulis yang menciptakan tetralogi Laskar Pelangi.

Novel Laskar Pelangi hanya memakan waktu pengerjaan sekitar 6 bulan. Bukunya itu merujuk pada pengalaman masa kecilnya selama di Belitung Timur. Ia kemudian menggambarkannya sebagai “sebuah ironi tentang kurangnya akses pendidikan bagi anak-anak di salah satu pulau terkaya di dunia”.

Novel Laskar Pelangi merupakan novel pertama dari tetralogi Laskar Pelangi (Sang Pemimipi, Edensor, Maryamah Karpov) yang menjadi buku sastra Indonesia terlaris sepanjang sejarah. Tak heran, buku ini berhasil menggambarkan dengan kocak sekaligus mengharukan oleh Andrea Hirata. Yang jelas, ia dapat membukakan realita pendidikan formal di Indonesia yang nyatanya masih sangat terbatas dan ada perbedaan kelas di dalamnya.

Misalnya tentang biaya sekolah sekarang makin mahal dan menjadi halangan terbesar untuk bisa mengenyam bangku sekolah. Akan tetapi jika semangat untuk belajar tak pernah padam, bukan tidak mungkin jika kita berprestasi lebiuh baik daripada orang-orang yang mendapatkan fasilitas berlimpah. Keterbatasan bukanlah alasan untuk berhenti bermimpi dan berjuang. Inilah pesan yang terkandung dalam novel ini.

Jika memang ada yg belum membaca buku ini pastilah semua orang pernah melihat film pada masa kanak-kanak dulu. Film Laskar Pelangi menjadi film paling laris di Indonesia pada 2008. Film ini tercatat telah ditonton lebih dari 4,6 juta orang semasa tayang di layar perak. Karya Andrea Hirata menjadi inspirasi bagi banyak orang. Berbagai adaptasi turut dibuat seiring kesukesannya. Original soundtrack dengan judul yang sama dibuat oleh Nidji untuk mengiringi filmnya. Sebuah serial televisi dan drama musikal dibuat pada 2011 dengan dasar cerita dari novel Andrea Hirata ini.

Realita ini yang diangkat oleh salah satu karya sastra terlaris karya Andrea Hirata ini mencoba menggambarkan keadaannya yang serba terbatas saat mengenyam bangku Sekolah Dasar dan SMP di kampungnya, Gantong, Belitung. Cerita dalam novel roman ini dimulai ketika seorang anak, sang tokoh utama, bernama Ikal yang berada dalam sebuah sekolah Muhammadiyah yang akan dibubarkan jika muridnya tidak sampai 10 orang.

Si Ikal ini akhirnya dapat masuk ke sekolah ini dan bertemu dengan teman-teman barunya–minimum kuota sekolah 10 orang–yang mempunyai berbagai karakter yang menarik. Teman satu angkatan si Ikal ini adalah Lintang, Mahar, A-Kiong, Syahdan, Kucai, Sahara, Borek, Trapani, dan Harun. Selain itu, mereka juga bertemu dengan sang kepala sekolah yang bijak, Pak Harfan dan juga Ibu Muslimah, guru terbaik mereka yang patut dijadikan contoh bagi guru-guru era sekarang.

Menurutku sangatlah bagus ketika sebuah novel yang mempunyai nilai moral tentang pendidikan laris di pasaran. Sebab, kaum milenial lebih gemar membaca novel dibanding dengan karya ilmiah, buku penelitian, dan lain-lainnya. Dengan kemasan seperti ini dapat memberikan edukasi yang sangat menarik bagi orang-orang yang malas membaca buku buku berat prihal pendidikan. Yang biasanya novel menyajikan kisah kisah cinta masa remaja yang berakhir bahagia dengan adanya laskar pelangi semuanya terasa berbeda. Bahwa kehidupan itu tidak bertitik fokus pada diri kita sendiri. Banyak kawan-kawan atau bahkan adik-adik kita diluar sana yang sedang berjuang untuk mengenyam bangku sekolah, ketika kita sibuk dengan aktivitas hedon yang biasa terjadi di kota.

Jika kita berbicara pendidikan diindonesia novel ini menjadi saksi atas semua yang terjadi. Atas realita yang tidak sebanding dengan janji-janji manis para pemimpin negri. Namun, negeri ini tidak bisa dibandingkan dengan negara yang pendidikan nya sudah maju seperti Finland, tak sebanding ketika kita menyamakan antara kedua negara ini. Dalam ukuran taraf rakyat nya saja sudah sangat jauh, tak bisa dipungkiri memang sangat sulit untuk mengetahui setiap pendidikan anak anak diindonesia dengan jumlah rakyat yang sangat banyak sekali.

Dengan kehadiran cerita seperti ini semoga dapat mengetuk hati para pengamat pendidikan untuk lebih serius dan menyuluruh dalam memberikan askses serta fasilitas yang memadai dalam proses belajar mengajar pun ketika kita berbicara tentang seorang guru. Pastilah para mahasiswa fakultas ilmu pendidikan sudah sangat hafal dengan semua mata kuliah etika dan profesi pendidikan bahkan lebih mendalam dengan adanya kegiatan magang di tiap jenjang semester.

Sudah di luar kepala ketika berbicara prihal guru yang baik adalah lulusan S1 dan sudah mengikuti berbagai pelatihan-pelatihan penunjang lainnya, bahwa itu yang dinamakan guru profesional. Lantas bagaimana ketika dihadapkan dengan realita seperti cerita pada novel Laskar Pelangi? Bahkan beberapa tenaga kependidikan sangat malas ketika ditempatkan ditempat pelosok dan terpencil, mereka sibuk dengan urusan pelatihan-pelatihan yang tiada hentinya lalu mendaptar menjadi seorang PNS agar tiap bulan gaji dari pemerintah selalu mengalir.

Laskar Pelangi menegaskan bahwa pendidikan adalah tindakan memberikan hati kepada anak-anak. Bukan sekadar memberikan instruksi atau komando karena setiap anak memiliki potensi unggul yang akan tumbuh menjadi prestasi cemerlang pada masa depan apabila diberi kesempatan dan keteladanan. Selain itu, Laskar Pelangi membuktikan bahwa kemiskinan tidak selalu memiliki korelasi dengan kebodohan atau kegeniusan. Semua orang berhak mempunyai mimpi tidak terpaku pada apa pun yang melekat pada dirinya. “Sesuatu yang dilakukan oleh hati, akan sampai kehati.”

Tags: andrea hiratalaskar pelangipendidikan
Share410Tweet256SendShare
Previous Post

Geliat Gerakan Literasi Muhammadiyah

Next Post

Mengurai Kerentanan Sosial di Masa Pagebluk

Mamay Nurbayani

Mamay Nurbayani

Antara rasa, asa dan manusia.

Related Posts

Perjalanan Spiritual; Refleksi Milad IMM ke-59

by admin
Maret 22, 2023
0
34

MADRASAHDIGITAL.CO- Oleh: Syifa Rachmania Lathifah, Pimpinan Cabang IMM Jakarta Timur Memulai perjalanan menjadi kader IMM itu bukan hal yang sulit....

Manusia, Kekerasan, dan Irasionalitas

by admin
Maret 21, 2023
0
51

MADRASAHDIGITAL.CO - Oleh: Atief Arezal Fatah Tidak ada satu pun manusia yang menyukai kekerasan, dialog kita sebagai seorang manusia tidak...

Anwar Usman Ketua MK

Anwar Usman Terpilih Kembali: Ancam Integritas Mahkamah Konstitusi

by admin
Maret 17, 2023
0
53

MADRASAHDIGITAL.CO- Oleh: Rizki Abiyoga (Pegiat Rumah Muda Integritas) Baru-baru ini Mahkamah Konstitusi telah rampung melaksanakan pemilihan Ketua dan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi...

Risalah Jumat: Mengapa Perempuan Tidak Sholat Jumat?

by admin
Maret 17, 2023
0
29

MADRASAHDIGITAL.CO - Sholat Jumat merupakan bentuk hari raya kaum muslimin selian hari raya idul fitri maupun idul adha. Hal itu...

IMM Mahasiswa dan Masalah Akademik

Pandangan Mahasiswa Terhadap IMM dan Masalah Akademik

by admin
Maret 15, 2023
0
19

MADRASAHDIGITAL.CO- Oleh: Sakca Garda Pratama, Kader PK IMM FT UMY Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dalam pandangan mahasiswa pasti berbeda, khususnya dalam...

Kondisi Demokrasi Indonesia Dan Peran Mahasiswa

Kondisi Demokrasi di Indonesia dan Peran Mahasiswa?

by admin
Maret 9, 2023
0
14

MADRASAHDIGITAL.CO- Oleh: M. Miftahul Hidayat Kira-kira 500 tahun sebelum masehi, sejarah demokrasi dicatat karena wujudnya sekumpulan kecil masyarakat di Yunani kuno....

Next Post
Sumber: Bandung Kita

Mengurai Kerentanan Sosial di Masa Pagebluk

Ilustrasi. Sumber Gambar: https://www.pexels.com/id-id/foto/bersinar-cahaya-desain-diterangi-2233416/

Refleksi Puasa Ramadan

Webinar, Sumber: Pixabay

Normal Baru Pendidikan Kita Pasca-Covid

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Tarawih Pertama, Haedar Nashir: 5 Ciri Puasa yang Berkualitas
  • Perjalanan Spiritual; Refleksi Milad IMM ke-59
  • Manusia, Kekerasan, dan Irasionalitas
  • Montase, Media Pembelajaran yang Menarik untuk PAUD
  • Refleksi 59 Tahun IMM: Intelektualisme ke Gerakan sosial baru

Komentar Terbaru

  • admin pada Agar Perempuan Tidak Mudah Diremehkan
  • Agar Perempuan Tidak Mudah Diremehkan – Madrasah Digital pada Feminisme adalah Hal Yang Salah?
  • Cece Maoludin pada Hikmah Berbagi Sebungkus Biskuit
  • Cece Maoludin pada Mengenal Self Esteem, Cara untuk Mengevaluasi Diri
  • Cece Maoludin pada Mengenal Self Esteem, Cara untuk Mengevaluasi Diri

Arsip

  • Maret 2023
  • Februari 2023
  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Januari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juli 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • September 2020
  • Agustus 2020
  • Juli 2020
  • Juni 2020
  • Mei 2020
  • April 2020
  • Maret 2020
  • Februari 2020
  • Januari 2020
  • Desember 2019
  • November 2019
  • Oktober 2019
  • September 2019
  • Agustus 2019
  • Juli 2019
  • Juni 2019
  • Mei 2019
  • April 2019
  • Maret 2019
  • Februari 2019
  • Januari 2019

Kategori

  • Analisis
  • Bahasa
  • Berita
  • Cerpen
  • Esai Sastra
  • Event
  • Gaya Hidup
  • Hobi
  • Kajian Islam
  • Komunitas
  • Materi Pelajaran
  • Opini
  • Pemikiran Tokoh
  • Puisi
  • Resensi
  • Rilis
  • Ruang Konsultasi
  • Ruang Madrasah
  • Sastra
  • Surat Pembaca
  • Tadarus Tokoh
  • Tips
  • Umum
  • Wacana
  • Wawasan

Meta

  • Masuk
  • Feed entri
  • Feed komentar
  • WordPress.org

Kategori

  • Analisis
  • Bahasa
  • Berita
  • Cerpen
  • Esai Sastra
  • Event
  • Gaya Hidup
  • Hobi
  • Kajian Islam
  • Komunitas
  • Materi Pelajaran
  • Opini
  • Pemikiran Tokoh
  • Puisi
  • Resensi
  • Rilis
  • Ruang Konsultasi
  • Ruang Madrasah
  • Sastra
  • Surat Pembaca
  • Tadarus Tokoh
  • Tips
  • Umum
  • Wacana
  • Wawasan

Sekretariat

Learning Center Madrasah Digital

Alamat
Graha Inkud Lt. 6, Jln. Warung Buncit Raya No. 18-20, Jakarta Selatan, 12740.

Telp
0817123002/085717051886

E-mail
redaksimadrasah@gmail.com

  • Redaksi

© 2019 Madrasah Digital

No Result
View All Result
  • Masuk / Daftar
    • Tulis Postingan
    • Tulisan Saya
  • Berita
  • Wacana
  • Gaya Hidup
  • Komunitas
  • Opini
  • Sastra
  • Umum

© 2019 Madrasah Digital

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In