MADRASAHDIGITAL.CO OLEH: Slamet Sukmawijaya
Islam hadir sebagai sebuah sistem kehidupan dan juga sejatinya sebagai rahmat bagi seluruh alam. Hal tersebut tentu tidaklah mudah untuk diperjuangkan, namun kita mesti yakin tatkala Allah SWT berkehendak atas suatu perubahan, maka terjadilah.
Perubahan tidak akan terjadi jika didalam diri kita sendiri tidak ada kemauan untuk mengubahnya. Ummat terbaik menjadi status yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita selaku hamba-Nya.
Peran Manusia Dalam Al-Quran
Hal tersebut mesti selaras dengan perintah untuk menjalankan tugas amar ma’ruf, nahi munkar sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S Ali-Imran ayat 103-104:
وَٱعْتَصِمُوا۟ بِحَبْلِ ٱللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا۟ ۚ وَٱذْكُرُوا۟ نِعْمَتَ ٱللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِۦٓ إِخْوَٰنًا وَكُنتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ ٱلنَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمْ ءَايَٰتِهِۦ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Yang Artinya: Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya.
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (Q.S Ali-Imran Ayat 103).
وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى ٱلْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ ۚ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ
Artinya: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (Q.S Ali-Imran Ayat 104).
Peran Kader IMM Sebagai Seorang Muslim
Hal tersebut menjadi konsekuensi logis dari komitmen ketauhidan kita kepada Allah SWT, dan komitmen kita sebagai seorang kader IMM yang senantiasa menyeru kepada kebajikan.
Secara historis, proses perjuangan ummat islam selalu memiliki tantangan yang berbeda-beda. Tentu hal tersebut menjadi ujian dalam proses perjuangan.
Spirit untuk tetap melakukan perubahan ke arah yang lebih baik tentu mesti senantiasa hadir didalam diri setiap muslim. IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) sebagai salah satu mata rantai perjuangan ummat Islam, mengambil peranan penting dalam kontribusi dakwah tersebut. Sudah saatnya, gerakan dakwah IMM menjadi gerakan yang rapi dan konsisten.
Era gobalisasi menuntut kita untuk menjadi salah satu bagian di dalam masyarakat dunia yang dinamis dan kompetitif. Tanpa kedua kemampuan tersebut, mustahil kita sebagai bangsa hidup sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Dimensi penting untuk bisa mengikuti perkembangan bangsa-bangsa lain dalam IPTEK adalah peningkatan kualitas SDM.
Masyarakat memiliki kecenderungan selalu berubah dan berkembang, dan perubahan tersebut akan selalu berlaku pada semua masyarakat, setiap saat dimanapun mereka berada. Kadangkala perubahan itu berlangsung secara tiba-tiba dan serentak.
Manusia yang hidup bermasyarakat dapat menjadi subjek serta objek perubahan. Proses perubahan mungkin berlangsung dalam berbagai jenis kemajuan, yang lambat atau sedang dan yang cepat atau secara evolusi dan revolusi.
Di Era modern seperti sekarang ini, umat Islam sering dihadapkan pada sebuah tantangan, di antaranya adalah menjawab pertanyaan tentang di mana posisi Islam dalam kehidupan modern, serta bentuk Islam yang bagaimana yang harus ditampilkan guna menghadapi modernisasi dalam kehidupan publik, sosial, ekonomi, hukum, politik dan pemikiran. Yang dimaksud dari akibat modernisasi di sini adalah perubahan yang biasanya terjadi bersamaan dengan usaha modernisasi.
Perubahan itu bisa terjadi dalam enam bidang besar: demografi, sistem stratifikasi, pemerintahan, pendidikan, sistem keluarga, dan nilai, sikap serta kepribadian.
Tantangan Hari ini Yang Harus Dihadapi Oleh Mahasiswa Muhammadiyah?
Pertama, persoalan krisis spiritual dan dekadensi moral menyebabkan seseorang kehilangan kendali ketika seseorang harus mengambil keputusan dan sikap, sehingga perilakunya tidak terkontrol.
Hal ini akan berdampak luas terhadap integritas kepribadian dan keharmonisan hubungan dengan masyarakatnya. Akibat lebih jauh dari itu adalah kerusakan masyarakat yang disebabkan oleh sikap dan perilaku anggota-anggotanya.
Kedua, penyimpangan aqidah berdampak pada semakin jauhnya seseorang dari hakikat dan misi penciptaan manusia sebagai hamba (Abdullah) dan wakil Allah SWT. (Khalifatullah). Keadaan demikian mendorong seseorang cenderung menjadikan kepentingan, hawa nafsu, pemikiran sebagai seseuatu yang dituhankan.
Dampak lebih jauh dari hal itu adalah masyarakat akan mengalami disorientasi kehidupan sehinggan akan terjadi pola dan langkah hidup yang salah arah, longgar nilai, hedonistik dan terjebak dalam materialism.
Fenomena yang disampaikan diatas merupakan persoalan yang mesti segera dibenahi dan juga sangat berkaitan erat dengan persoalan iman dan taqwa yang secara hakikat tidak dapat dilepaskan daripada nilai-nilai tauhid (mengesakan Allah SWT). Menurut Engineer, doktrin tauhid menempati posisi sentral dalam Islam. Ia menjadi core dan jantung Islam.
Doktrin ini terefleksi pada kalimat lā ilāha illallah (tidak ada Tuhan selain Allah). Kalimat tersebut tidak hanya melahirkan konsekuensi agama, tetapi juga menyangkut konsekuensi sosio -ekonomi.
Nabi Muhammad dalam “mengkampanyekan” kalimat lā ilāha illallah tidak hanya menegasikan berhala-berhala yang dianggap sebagai tuhan-tuhan masyarakat Arab pada waktu itu, tetapi juga menolak secara tegas pengakuan adanya kekuatan atau otoritas dibalik berhala-berhala tersebut serta kekuasaan yang dibentuk secara sosial dan ekonomi. Yang disebut terakhir seringkali menjadi elemen penting dalam menciptakan penindasan terutama kelompok masyarakat biasa yang tidak memiliki basis ekonomi yang kuat.
Dimensi pertama terkait dengan aspek keagamaan atau spiritualitas, sementara dimensi kedua merupakan aspek sosio-politik. Nabi tidak hanya membebaskan masyarakat dari aspek ketuhanan yang menyesatkan tetapi juga membebaskan manusia dari praktek sosial, politik, dan ekonomi yang menghegemoni.
Pandangan Engineer di atas relevan dengan pendapat Ali Syariati bahwa tauhid bukan hanya mengandung prinsip-prinsip pokok dalam Islam seperti iman akan risalah dan Hari Peradilan tetapi tauhid juga melandasi dimensi-dimensi yang lain.
Tauhid adalah dasar kehidupan individual dan sosial seorang muslim. Artinya segala kegiatan dan hubungan manusiawi, politik, ekonomi, sastra atau artistik seharusnya tegak di atas titik pusat tauhid. Tauhid memberikan satu arah tunggal, dan ia menjamin kesatuan semangat di antara para penganutnya.
Dengan kata lain, tauhid tidak saja memberikan kepastian, perasaan aman, dan ketenangan batin kepada manusia, ia juga menjadikannya untuk bertanggung jawab terhadap kesejahteraan dirinya dan masyarakat yang lain dengan memberikan arti dan kepada eksistensinya.
Tauhid mencakup semua manifestasi keyakinan agama dalam kehidupan spiritual maupun material manusia.
Solusi IMM Sebagai Mata Rantai Perjuangan Ummat Islam?
Maka daripada itu, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sebagai organisasi Mahasiswa yang bertujuan “mengusahakan terbentuknya Akademisi Islam yang Berakhlak Mulia dalam rangka mencapai Tujuan Muhammadiyah” mencoba berusaha mengambil peran di luar keluarga dan Pendidikan Kampus.
Dengan Cara Menanamkan Nilai-nilai Trilogi IMM pada setiap Kadernya.
Religiusitas, sebagaimana termaktub di dalam Trilogi IMM yang menempatkan IMM sebagai wadah pembentukan Mahasiswa yang religius maka dari itu bertanggung jawab untuk menanamkan nilai-nilai keislaman pada setiap individu kadernya.
IMM sebagai organisasi Mahasiswa yang berasaskan islam dan meyakini bahwa nilai-nilai islam adalah nilai yang benar dan wajib diimplementasikan. Pelajar sebagai entitas social dalam arti lain memiliki sikap ketundukan hanya kepada Allah saja dalam arti konsepsi dan cara pandang, sikap dan aktualisasi berada dalam garis bimbingan dan ridla Allah.
Intelektualitas, Menjadi Mahasiswa yang kritis mempunyai arti bersifat tidak cepat percaya, tajam menganalisis & bersifat selalu berusaha meraih celah kesalahan atau kekeliruan.
Berpikir kritis merupakan suatu proses berpikir yang mencakup penilain dan analisis secara rasional tentang semua informasi, masukan, pendapat, dan ide yang ada, kemudian merumuskan kesimpulan dan mengambil suatu keputusan.
Hal ini juga berfungsi terhadap penyaringan terhadap berbagai macam informasi, khususnya informasi yang beredar di dunia digital.
Masyarakat yang Berintegritas, Integritas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan konsistensi dalam tindakan, nilai, metode, dan prinsip. Di dalam dunia, orang yang berintegritas umumnya memiliki pribadi yang jujur, dan memiliki karakter yang kuat dalam bermasyarakat.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.