Oleh : Nashrul Mu’minin (Content Writer Universitas Cokroaminoto)
MADRASAHDIGITAL.CO- Bulan Sya’ban kembali hadir, membawa keberkahan dan peluang emas bagi umat Islam untuk meningkatkan ibadah sebelum memasuki bulan suci Ramadhan. Sering kali terlupakan karena berada di antara bulan Rajab dan Ramadhan, Sya’ban justru memiliki keistimewaan yang patut direnungkan. Rasulullah ﷺ memberikan perhatian khusus pada bulan ini, menjadikannya waktu yang tepat untuk mempersiapkan diri secara spiritual.
Sya’ban adalah bulan kedelapan dalam kalender Hijriyah, yang menyimpan peristiwa penting dalam sejarah Islam. Salah satu peristiwa bersejarah yang terjadi di bulan ini adalah perubahan arah kiblat dari Masjidil Aqsa di Yerusalem ke Ka’bah di Mekkah. Peristiwa monumental ini menandai penegasan identitas umat Islam serta kemandirian dalam menjalankan ibadah.
Lebih dari sekadar catatan sejarah, bulan ini juga disebut sebagai bulan di mana amal perbuatan manusia diangkat kepada Allah SWT. Oleh karena itu, Rasulullah ﷺ menganjurkan umatnya untuk memperbanyak ibadah, terutama puasa sunnah, sebagaimana yang diriwayatkan dalam hadits dari Aisyah radhiyallahu ‘anha:
“كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ، يَصُومُ شَعْبَانَ إِلَّا قَلِيلًا“
Artinya: *“Rasulullah ﷺ biasa berpuasa hampir seluruh bulan Sya’ban, beliau berpuasa Sya’ban kecuali sedikit (hari yang tidak berpuasa).”
Hadits ini menunjukkan betapa pentingnya bulan Sya’ban sebagai sarana latihan sebelum memasuki bulan Ramadhan. Selain puasa, ada berbagai amalan lain yang bisa dilakukan untuk menyambut Sya’ban dengan penuh makna.
Keistimewaan Malam Nisfu Sya’ban
Salah satu malam yang paling dinantikan di bulan ini adalah **malam Nisfu Sya’ban**, yaitu malam pertengahan bulan Sya’ban. Pada malam ini, Allah SWT memberikan ampunan kepada seluruh hamba-Nya, kecuali mereka yang menyekutukan-Nya dan yang masih menyimpan permusuhan dengan sesama. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits:
“إِنَّ اللَّهَ لَيَطَّلِعُ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ”
Artinya: “Sesungguhnya Allah melihat pada malam pertengahan Sya’ban. Maka Dia mengampuni semua makhluk-Nya, kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan.”
Malam Nisfu Sya’ban menjadi momentum untuk memperbanyak istighfar dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Banyak ulama menyebut malam ini sebagai malam penuh rahmat, yang bisa dimanfaatkan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah.
Amalan yang Dianjurkan di Bulan Sya’ban
Agar dapat memanfaatkan bulan ini secara maksimal, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan beberapa amalan berikut:
1. Puasa Sunnah
Rasulullah ﷺ sangat menganjurkan puasa sunnah di bulan Sya’ban. Selain menjadi latihan sebelum Ramadhan, puasa ini juga memiliki keutamaan besar dalam meningkatkan ketakwaan dan menambah pahala.
2. Memperbanyak Doa dan Istighfar
Malam Nisfu Sya’ban menjadi waktu yang tepat untuk memperbanyak doa, memohon ampunan, dan memperbaiki hubungan dengan Allah SWT.
3. Meningkatkan Kualitas Ibadah
Selain puasa, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak shalat sunnah, membaca Al-Qur’an, serta berdzikir agar lebih siap menyambut Ramadhan.
4. Memperbaiki Hubungan Sosial
Bulan Sya’ban juga menjadi waktu yang tepat untuk membersihkan hati dari dendam dan permusuhan. Sebab, ampunan Allah SWT diberikan kepada mereka yang menjaga hubungan baik dengan sesama.
Menghidupkan Semangat Menyambut Ramadhan
Bulan Sya’ban bukan sekadar bulan biasa, melainkan bulan persiapan menuju Ramadhan. Seperti seorang atlet yang berlatih sebelum bertanding, umat Islam juga perlu melatih diri sebelum memasuki bulan suci. Dengan memperbanyak puasa, meningkatkan ibadah, serta membersihkan hati, seseorang dapat merasakan manfaat spiritual yang lebih besar di bulan Ramadhan nanti.
Sebagai umat Islam, kita bisa menjadikan Sya’ban sebagai momentum refleksi dan persiapan. Ramadhan adalah bulan penuh berkah, tetapi keberkahannya bisa dirasakan lebih optimal jika persiapannya sudah dilakukan sejak Sya’ban.
Maka, mari jadikan bulan Sya’ban sebagai ajang untuk memperbaiki diri, meningkatkan ketakwaan, serta menyambut Ramadhan dengan hati yang bersih dan penuh semangat. Semoga Allah SWT memberikan keberkahan kepada kita semua dan menerima amal ibadah yang kita lakukan di bulan yang mulia ini.
Red, M. Rendi Nanda Saputra