Madrasah Digital
Ketentuan Kirim Tulisan
Buat Akun
  • Berita
    • Rilis
    • Komunitas
    • Surat Pembaca
  • Gaya Hidup
    • Tips
    • Hobi
    • Life Hack
  • Wawasan
    • Analisis
    • Wacana
    • Tadarus Tokoh
    • Resensi
    • Bahasa
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
    • Esai Sastra
  • Ruang Madrasah
    • Materi Pelajaran
    • Online Learning
    • Ruang Konsultasi
Rabu, Agustus 17, 2022
No Result
View All Result
  • Berita
    • Rilis
    • Komunitas
    • Surat Pembaca
  • Gaya Hidup
    • Tips
    • Hobi
    • Life Hack
  • Wawasan
    • Analisis
    • Wacana
    • Tadarus Tokoh
    • Resensi
    • Bahasa
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
    • Esai Sastra
  • Ruang Madrasah
    • Materi Pelajaran
    • Online Learning
    • Ruang Konsultasi
No Result
View All Result
Madrasah Digital
No Result
View All Result
Home Opini

Belajar Antikorupsi untuk Korupsi

admin by admin
Agustus 4, 2022
in Opini
4 min read
0
Pelajaran Korupsi

Sumber: belajarsemua.github.id

32
SHARES
50
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

MADRASAHDIGITAL.CO-  OLEH: Muhammad Novianto Putro (Peserta Sekolah Antikorupsi)

Korupsi menjadi salah satu masalah utama di negara ini dari awal kepresidenan hingga sekarang bahkan sejak Zaman kerajaan. Bukan hal yang asing apabila kita sering menjumpai praktik–praktik korupsi dinegeri ini, mulai dari kalangan elit hingga kalangan yang sering disebut miskin.

Bukan tanpa sebab para pelaku korupsi atau koruptor melakukan tindakan busuk seperti ini, melainkan ada hal–hal yang mendorong mereka.

Kita semua juga tahu bahwa upaya pemberantasan korupsi di Indonesia sudah dilakukan dengan berbagai cara, namun bisa kita lihat sampai saat ini masih saja terjadi tindak korupsi dengan berbagai cara, baik yang dilakukan oleh perorangan, kelompok, bahkan sebuah lembaga.

Tentu saja dari hal tersebut ada beberapa bahaya sebagai akibat tindak korupsi, yaitu bahaya terhadap: masyarakat dan individu, generasi muda, ekonomi bangsa.

Chandra Muzaffar menyatakan bahwa korupsi menyebabkan sikap individu menempatkan kepentingan diri sendiri di atas segala sesuatu yang lain dan hanya akan berpikir tentang dirinya sendiri semata-mata (Muzaffar :1998).

Jika suasana iklim masyarakat telah tercipta demikian itu, maka keinginan publik untuk berkorban demi kebaikan dan perkembangan masyarakat akan terus menurun dan mungkin akan hilang.

Penulis berpendapat bahwa praktik korupsi yang terjadi di negara kita tercinta ini juga turut berkembang dibarengi dengan upaya peningkatan pemberantasan anti korupsi.

Setiap satu langkah upaya pemberantasan dibarengi juga dengan 2 langkah pencarian celah korupsi. Di sisi lain ada orang yang berupaya keras untuk memberantas korupsi di negeri ini, namun disisi lain ada para pelaku yang dengan upaya keras untuk mencari celah dimana dia bisa melakukan tindak korupsi kembali.

penulis berpendapat jika semua upaya yang dibuat untuk memberantas korupsi dengan mencari celah–celah korupsi adalah media untuk mendidik para pelaku korupsi untuk melakukan korupsi dengan belajar mencari celah yang sudah dipelajari.

Mungkin prasangka itu akan benar adanya, apabila kita mampu mencermati pola–pola yang sering digunakan bahkan celah–celah yang biasa dipakai untuk menutupi tindak korupsi yang sedang dilakukan.

Semua sering terbungkus dengan indah dan rapi oleh hal – hal yang terlihat baik meski terkadang hal tersebut masih harus dipertanyakan keterlaksanaannya.

Pola yang sering dilakukan oleh para pelaku tindak korupsi adalah dengan menjadi malware. Apa itu malware? Malware merupakan perangkat lunak yang dibuat dengan tujuan memasuki dan terkadang merusak sistem komputer, jaringan, atau server tanpa diketahui oleh pemiliknya. Istilah malware diambil dari gabungan potongan dua kata yaitu malicious “berniat jahat” dan software “perangkat lunak”. Tujuannya tentu untuk merusak atau mencuri data dari perangkat yang dimasuki.

Malware merupakan perangkat lunak yang melakukan sebuah tindakan tanpa diketahui oleh perangkat yang disusupinya. Kok mirip dengan para pelaku tindak korupsi ya? Yang mana mereka melakukan tindakan korupsi dengan sembunyi – sembunyi agar tidak ketahuan.

Pada umumnya malware diciptakan atau diprogram untuk mencari tahu kelemahan dari sebuah sistem keamanan agar mampu diketahui dan diperbaiki.

Namun bagaimana jadinya apabila penerapan malware ini terjadi dikehidupan kita? Benar, yang terjadi adalah kekacauan yang terus merajalela karena penerapan model malware dinegara kita disalahgunakan.

Banyak contoh kegiatan yang bertujuan baik, tapi disusupi oleh orang–orang yang berniat kurang baik. Apakah sudah benar upaya–upaya penerapan anti korupsi di negeri ini dilaksanakan? Ataukah hanya sebuah program – progam yang hanya semata–semata dilakukan tanpa dilakukan sebuah aksi lanjutan dan pemantauan.

Bukankah hal tersebut hanya menjadi sebuah kesia – siaan? Karena banyak hamburan anggaran yang bermaksud menanggulangi tindak korupsi tapi malah dikorupsi? Setelah saya pikir lagi, korupsi tidak hanya melulu tentang uang namun juga banyak hal.

Jika korupsi dalam suatu masyarakat telah merajalela dan menjadi makanan masyarakat setiap hari, maka akibatnya akan menjadikan masyarakat tersebut sebagai masyarakat yang kacau, tidak ada sistem sosial yang dapat berlaku dengan baik.

Setiap individu dalam masyarakat hanya akan mementingkan diri sendiri (self interest), bahkan selfishness. Bahkan Fakta empirik dari hasil penelitian di banyak negara dan dukungan teoritik oleh para saintis sosial menunjukkan bahwa korupsi berpengaruh negatif terhadap rasa keadilan sosial dan kesetaraan sosial.

Lickona (2013: 81) mengatakan bahwa karakter terdiri atas nilai operatif, nilai dalam tindakan. Nilai dalam tindakan tersebut dibangun atas tiga bagian yang saling berhubungan, yaitu pengetahuan moral, perasaan moral, dan perilaku moral.

Oleh karena itu, Lickona (2013: 82) menegaskan bahwa karakter yang baik terdiri atas mengetahui hal yang baik, menginginkan hal yang baik, dan melakukan hal yang baik. Kita pun perlu menilisik lebih dalam mengenai sebab–sebab tindakan korupsi di negeri ini seakan tak kunjung menemukan titik temu. Siapakah yang harus disalahkan? Dan siapa yang paling pantas disalahkan atas ini semua? Dan jawabannya adalah tidak ada.

Ini semua menjadi Pekerjaan Rumah semua warga negara, yang mana karakter anti korupsi harus dimulai bukan dari pemerintah, bukan dari sekolah, bukan pula teman kita, tapi dimulai dari lingkungan keluarga dan dilakukan sedini mungkin.

Dari sini sebenarnya kita sudah harus memahami bahwa akar dari semua ini adalah pembentukan karakter sejak dini. Karakter anti korupsi harus ditanamkan, bukan hal yang tidak mungkin jika pendidikan anti korupsi sudah diberikan sejak dini.

Karakter-karakter antikorupsi yang diutamakan untuk dikenal dan dihayati sejak usia dini di antaranya adalah kejujuran, disiplin, kerja keras, tanggung jawab, dan rendah hati. Seperti apa yang saya sampaikan diatas bahwa korupsi tidak hanya mengenai materi tapi juga waktu, tenaga, dan lain–lain.

Saya juga tidak menutup telinga dan mata bahwa sebab–sebab orang melakukan tindak korupsi bermacam–macam. Tidak semua tindak korupsi juga berawal dari niat, tapi juga berasal kesempatan/peluang, tekanan atau dorongan. Namun jika karakter anti korupsi sudah tertanam dalam diri, bukan hal yang tidak mungkin jika sebuah sistem anti korupsi bahkan lembaga anti korupsi masih diperlukan di negeri ini.

Daftar Pustaka:
Graf Lambsdorff, Johan, Corruption in Empirical Research: A Review, Transparency International Working Paper, November 1999.
Hamzah, Andi, Korupsi di Indonesia dan Pemecahannya, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1991.
Lickona, Thomas. (1991). Educating for Character. Terjemahan oleh Juma Abdu
Wamaungo. (2012). Jakarta: Bumi Aksara
Setiadi, Wicipto. (2018). KORUPSI DI INDONESIA (Penyebab, Bahaya, Hambatan dan
Upaya Pemberantasan, Serta Regulasi). Jurnal Legislasi Indonesia, Vol. 15 No.3, Hal. 2492602.
Red: Amin Azis
Tags: antikorupsikoruptormentalkoruptorSekolahKorupsi
Share13Tweet8SendShare

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe
Previous Post

Prof Euis: Indonesia Darurat Penyimpangan Seksual

Next Post

Jihad Konstitusi: Sebuah Upaya Pemberantasan Korupsi

admin

admin

Related Posts

IMM Mati

Senior Juga Penyebab IMM Mati

by admin
Agustus 17, 2022
0
20

MADRASAHDIGITAL.CO-  Oleh: Pena Merah Tulisan ini merupakan seri kedua dari tiga serial essay bertema kematian IMM. Tulisan pertama bisa dibaca...

akar korupsi

Akar bawah dari korupsi

by admin
Agustus 17, 2022
0
15

MADRASAHDIGITAL.CO-Oleh: M FIKRI Al Hakim (Peserta Sekolah AntiKorupsi) Jangan pernah menganggap korupsi adalah suatu hal yang lumrah dilakukan, pikiran atau...

Meneropong Peran Perempuan dalam Memperjuangkan Pendidikan Di Kampung Gedong

by admin
Agustus 15, 2022
0
63

MADRASAHDIGITAL.CO - Oleh: Aisyah Nur Syifa, Kader PK IMM FKIP Uhamka Minggu 7 Agustus 2022, telah dilaksanakan RTL SRIKANDI (Rencana...

Pendidikan Moral Bangsa Diatas Merdeka

by admin
Agustus 15, 2022
0
154

MADRASAHDIGITAL.CO - Oleh: Bragie Mahendra, Mahasiswa UMC Merdeka merupakan sebuah kebebasan, bebas dari penjajahan, penghambaan, dan lain sebagainya, tapi apa...

Generasi Stroberi

Realitas Masyarakat Stroberi pada Kemajuan Masyarakat Kota

by admin
Agustus 14, 2022
0
53

MADRASAHDIGITAL.CO- OLEH: Muhammad Iqbal Kholidin (Peserta Lingkar Studi Gerakan Nasional) Hidup di kemajuan zaman memang tidak selamanya menyenangkan, sering kali kemajuan yang ada...

Anarkisme dan gerakan anarkis

Pola Gerakan Anarkis di Indonesia

by admin
Agustus 13, 2022
0
54

MADRASAHDIGITAL.CO– OLEH: Raja Faidz El Shidqi (Peserta Lingkar Studi Gerakan Nasional) Menurut Alexander Berkman, Anarkisme adalah kebalikan dari kapitalisme dan...

Next Post
Jihad Konstitusi pemberantasan korupsi

Jihad Konstitusi: Sebuah Upaya Pemberantasan Korupsi

Cerpen : Ericko dan Pedomannya di La’ Caffeina

Berantas Budaya Korupsi

Berantas Budaya Korupsi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Senior Juga Penyebab IMM Mati
  • Akar bawah dari korupsi
  • Meneropong Peran Perempuan dalam Memperjuangkan Pendidikan Di Kampung Gedong
  • Dosen FISIP Uhamka Adakan Pelatihan Menulis Esai, Kepada Angkatan Muda Muhammadiyah
  • Pendidikan Moral Bangsa Diatas Merdeka

Komentar Terbaru

  • Pg pada Dampak Politik Uang Buat Rakyat
  • Danang Tergalek pada Cerpen : Tak Jadi ke Nevşehir
  • Muhammad Putra Ramadhan pada Jack dan Seorang Teman Lugu
  • XerXes pada Kisah di Balik Senyum Indah Jofi
  • Esti P.J pada Cerpen: Luka yang Indah

Arsip

  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Januari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juli 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • September 2020
  • Agustus 2020
  • Juli 2020
  • Juni 2020
  • Mei 2020
  • April 2020
  • Maret 2020
  • Februari 2020
  • Januari 2020
  • Desember 2019
  • November 2019
  • Oktober 2019
  • September 2019
  • Agustus 2019
  • Juli 2019
  • Juni 2019
  • Mei 2019
  • April 2019
  • Maret 2019
  • Februari 2019
  • Januari 2019

Kategori

  • Analisis
  • Bahasa
  • Berita
  • Cerpen
  • Esai Sastra
  • Event
  • Gaya Hidup
  • Hobi
  • Komunitas
  • Life Hack
  • Materi Pelajaran
  • Opini
  • Pemikiran Tokoh
  • Puisi
  • Resensi
  • Rilis
  • Ruang Konsultasi
  • Ruang Madrasah
  • Sastra
  • Surat Pembaca
  • Tadarus Tokoh
  • Tips
  • Umum
  • Wacana
  • Wawasan

Meta

  • Masuk
  • Feed entri
  • Feed komentar
  • WordPress.org

Madrasah Digital

Madrasah Digital

Madrasah Digital

Kategori

  • Analisis
  • Bahasa
  • Berita
  • Cerpen
  • Esai Sastra
  • Event
  • Gaya Hidup
  • Hobi
  • Komunitas
  • Life Hack
  • Materi Pelajaran
  • Opini
  • Pemikiran Tokoh
  • Puisi
  • Resensi
  • Rilis
  • Ruang Konsultasi
  • Ruang Madrasah
  • Sastra
  • Surat Pembaca
  • Tadarus Tokoh
  • Tips
  • Umum
  • Wacana
  • Wawasan

Sekretariat

Learning Center Madrasah Digital

Alamat
Graha Inkud Lt. 6, Jln. Warung Buncit Raya No. 18-20, Jakarta Selatan, 12740.

Telp
0817123002/085717051886

E-mail
redaksimadrasah@gmail.com

  • Redaksi

© 2019 Madrasah Digital

No Result
View All Result
  • Masuk / Daftar
    • Tulis Postingan
    • Tulisan Saya
  • Berita
  • Wacana
  • Gaya Hidup
  • Komunitas
  • Opini
  • Sastra
  • Umum

© 2019 Madrasah Digital

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In