MADRASAHDIGITAL.CO –Oleh : Raychan Assabiq Mahasiswa S1 Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Seni adalah sebuah dimensi ciptaan atau rasa manusia yang dituangkan dalam media tertentu untuk menyalurkan atau mengimplementasikannya kepada orang lain.
Perkembang seni itu sendiri, misalnya seni musik dapat diartikan sebagai suatu aliran seni yang menggunakan nada dan suara atau kombinasi hubungan temporal untuk menyampaikan ekspresi, pesan, atau nilai-nilai seni kepada orang lain dalam satu kesatuan dan kesinambungan.
Pengertian seni musik adalah sebuah cabang seni yang lebih fokus mengutamakan penggunaan harmoni, melodi, irama, tempo, dan vokal sebagai sarana menyampaikan nilai-nilai seni itu sendiri dari seniman kepada para penikmat seni.
Sedangkan adzan terdiri dari irama dan vokal. Maka, penulis menyebut bahwa adzan adalah bagian dari seni, karena sejarah adzan sendiri adalah ide dari salah seorang sahabat yang bermimpi.
Berikut adalah asal usul adzan, pengucapannya bersumber dari sebuah hadits tentang adzan dan iqamah. Daud meriwayatkan bahwa Abdullah bin Abbas berkata sebagai berikut: Berdiskusi, suatu malam dalam tidur saya bermimpi lonceng, saya mendekati pria itu dan bertanya kepadanya, “apakah dia bermaksud menjual lonceng? Kalau begitu, saya ingin sekali anda menjualnya kepada saya. “Orang itu bertanya, “Untuk apa?” Saya menjawab, “Bahwa dengan membunyikan lonceng, kita bisa memanggil umat Islam untuk menunaikan shalat. Orang itu berkata lagi,” Apakah Anda ingin? Apakah saya telah mengajari Anda hal-hal yang lebih baik? Dan saya menjawab, “ya”
Allahu Akbar Allahu AkbarAsyhadu alla ilaha illallah Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah
Hayya ‘alash sholah (2 kali)Hayya ‘alal falah (2 kali)Allahu Akbar Allahu Akbar La ilaha illallah
Ketika saya bangun keesokan harinya, saya bertemu Nabi Muhammad SAW. dan bercerita tentang mimpi saya alami, kemudian Nabi Muhammad SAW bersabda, “Itu adalah mimpi yang benar-benar nyata, berdirilah di samping Bilal dan ajari dia bagaimana membaca kalimat tersebut. Dia harus mengumandangkan adzan seperti itu dan dia memiliki suara yang sangat nyaring.” Lalu aku melakukannya dengan Bilal.” Ternyata Umar juga mengalami mimpi serupa. Ia pun menceritakannya kepada Nabi Muhammad SAW.
Kesimpulanya adzan adalah ide ide dari para sahabat yang mereka dapatkan dari burhani. Burhani adalah cabang epistimologi islam bahwasanya seseorang tau suatu hal yaitu melalui pengalaman yang dia lihat (empiris).
Penulis disini menggunakan kata burhani dan tidak menggunakan kata empiris? Karena adzan itu adalah panggilan sakral dan memiliki nilai nilai mengajak manusia untuk beribadah kepada Allah,dan kalimat burhani adalah cabang filsafat epistimologi islam
Kesalehan atau gangguan kebisingan?
Semua manusia tidak suka diganggu apalagi di jam tidur yang harusnya tertidur lelap malah ada gangguan yang membuatnya terbangun, itu menjadi hal yang sangat memicu emosi apalagi orang yang punya penyakit mental gangguan kecemasan (anxiety disorder) itu sangat menganggu sekali. Namun hampir semua orang merasa cemas berusaha untuk menenangkan diri dengan cara yang bermacam-macam salah satunya ke bidang seni dan hal itu sangat menenangkan pikiran dan hati.
Jika suara adzan menganggu anda jangan menggunakan seni musik untuk menenangkan. Adzan juga bagian dari seni yang menenangkan hati, maka dari itu sampai hari kiamat adzan akan terus digunakan untuk mengajak orang untuk sholat, karena sholat tanpa hati yang belum tenang maka sholatnya tidak khusyuk. Maka dari itu, ditetapkan adzan berkumandang untuk menenangkan hati.
Telah ramai di media sosial Menteri Agama Republik Indonesia membuat heboh se-antero nusantara, terutama umat muslim. Penduduk Indonesia mayoritas adalah seorang muslim. Yaqut Cholil Qoumas Menteri Agama Republik Indonesia awalnya membuat keputusan volume adzan dikecilin karena suara adzan yang terlalu keras akan menganggu masyarakat non muslim.
Tidak hanya itu Yaqut Cholil Qoumas juga menyamakan suara adzan dengan gonggongan anjing. Di dalam video yang beredar di sosial media maupun media visual televisi bahwasanya Yaqut dengan suara yang sangat frontal membandingkan suara adzan dengan gonggongan anjing.
Dari perkataan yaqut tersebut, penulis menanggapi bahwa gonggongan anjing tidak bermakna dan tidak menjadi objek hukum dalam ibadah. Sedangkan lafal adzan, baik maknanya dan kedudukannya bersifat sakral karena bernilai ibadah.
Sangat tidak pantas sekali jika perkataan ini dilontarkan oleh umat islam, apalagi memiliki kedudukan sebagai Menteri Agama. Menurut pandangan penulis adzan termasuk seni yang sangat sakral, karena dengan adzan orang-orang muslim bersegera melaksanakan kewajibanya yaitu sholat lima waktu.
Irama yang dikumandangkan muadzin sangatah menenangkan hati. Bagi penulis bukan hanya umat muslim saja, akan tetapi umat non muslim pun juga menikmati lantunan adzan yang dikumandangkan muadzin, lantaran di Indonesia adzan sudah menjadi tradisi masyarakat.
Jika sudah masuk waktu sholat dan masyarakat non muslim pun menghargai adzan sebagai rasa toleransi beragama.
Sungguh lucu apabila umat islam yang diberi kedudukan sebagai Menteri Agama justru malah membuat keputusan yang mengubah teradisi selama bertahun-tahun bahkan menyamakan lantunan adzan dengan gonggongan anjing, ketauhidan islamnya perlu ditanyakan mengapa bisa terjadi di ucapan yang tidak pantas di ucapkan oleh seorang Menteri Agama.
Harapan penulis teragedi semacam ini jangan sampai terulang Kembali lantaran akan membuat malu umat islam, karena yang mengatakan beragama islam apalagi memiliki kedudukan sebagai Menteri Agama yang harusya tau menau bahwasanya Indonesia rata-rata penduduknya beragama islam.
Perlu diurai Kembali jika suara adzan dibatasi dan dibbuat peraturan yang sangat konyol di negeri yang mayoritas muslim.
Red: Saipul Haq