- Umum
Jumat, 06 Des 2019 03:44 WIB
No Comments
Oleh: Rahmat Ginanjar, Founder Vellatrust Institute of Peace dan LP-SDMP 7 Suku Papua
Papua merupakan wilayah yang memiliki pesona alam yang indah sekaligus sumber daya alam yang melimpah. Pada 2003, Papua terbagi menjadi dua wilayah administrasi yang berbeda, yaitu Provinsi Papua dan Papua Barat. Meskipun memiliki sumber daya alam yang melimpah, Papua sering kali menjadi lokasi konflik.
Terlebih, dengan adanya Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang menginginkan Papua terlepas dari NKRI. Sejak berdirinya, OPM pada 1965, sudah terjadi ribuan kontak senjata dengan aparat kepolisian dan TNI yang telah banyak memakan korban jiwa.
Selain itu, keberadaan Freeport sebagai sebuah MNC juga belum bisa mengakomodasi kebutuhan masyarakat Papua secara menyeluruh. Meskipun sudah banyak program CSR yang diberikan oleh Freeport, masih banyak penduduk Papua yang merasa tidak puas dengan keberadaan MNC tersebut.
Pemerintah Indonesia tentunya telah melaksanakan berbagai kebijakan untuk membangun Papua, mulai dari pembangunan infrastruktur jalan hingga kesehatan hingga pendidikan. Kontur wilayah Papua yang berbentuk pegunungan tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi Pemerintah Indonesia dalam melakukan pemerataan infrastruktur di Papua.
Pemerataan pendidikan merupakan elemen penting dalam membangun perdamaian di wilayah Papua. Dengan meratanya pendidikan, masyarakat akan menjadi lebih terdidik dan mampu mengolah informasi yang mereka dapatkan, sehingga tidak mudah di provokasi. Institusi pendidikan di Papua perlu berfokus pada peningkatan literasi di murid didiknya. Dengan meningkatnya budaya literasi, maka masyarakat akan lebih berwawasan dan lebih bijak dalam menanggapi informasi yang beredar.
Pendidikan yang diperlukan, tidak hanya pendidikan mata pelajaran yang diwajibkan oleh pemerintah, namun juga pendidikan yang bisa membangun karakter masyarakat Papua. Pendidikan tidak hanya dalam bentuk belajar mengajar di dalam kelas, tapi juga kegiatan-kegiatan positif setelah sekolah, seperti ekstrakurikuler.
Dengan adanya pendidikan di luar kelas ini, maka murid-murid akan memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri dan bahkan berprestasi. Sehingga mereka tidak akan terjerumus kedalam hal-hal yang negatif, karena merasa memiliki kesempatan untuk berkembang. Selain itu, konlfik antar masyarakat juga akan berkurang, karena pemudanya disibukkan oleh aktivitas-aktivitas positif.
Selain pendidikan, infrastruktur kesehatan juga memiliki pengaruh penting dalam menciptakan masyarakat yang kondusif, khsususnya di wilayah Papua. Seperti yang disebutkan diatas, bahwa kontur wilayah Papua yang berbentuk pegunungan memberikan tantangan tersendiri untuk melakukan pemerataan infrastruktur di Papua. Namun, melalui pendidikan hal ini akan mampu diselesaikan apabila terdapat instalasi pendidikan medis yang mengumpulkan representasi masyarakat dari seluruh wilayah Papua.
Dalam instalasi ini, representasi masyarakat tersebut akan diberikan pelatihan medis. Setelah selesai pelatihan, mereka harus kembali ke kelompok masyarakat mereka masing-masing dan mengabdi di wilayah mereka. Setelah itu, tugas pemerintah adalah sebagai pengawas dari representasi-representasi tersebut.
Untuk menghadapi permasalahan-permasalahan tersebut, seluruh elemen masyarakat di wilayah Papua secara khusus, dan seluruh masyarakat Indonesia secara umum perlu ikut berkontribusi dalam membangun perdamaian dan meningkatkan kesejahteraan di wilayah Papua secara merata.
Pemuda dari seluruh Indonesia perlu menyiapkan kegiatan-kegiatan positif untuk di laksanakan di institusi-institusi pendidikan di Papua. Jika memungkinkan pemuda dari berbagai daerah perlu terjun langsung ke lapangan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut, tentunya dengan dukungan dari pemerintah pusat.
Posted in Umum