Pro-Kontra Penerapan Lockdown di Indonesia

-
Kamis, 02 Apr 2020 14:23 WIB
No Comments

WhatsApp Image 2020-03-22 at 20.41.45

Oleh: Agung Wahyu Dwi Putra*

MADRASAHDIGITAL.CO – Kasus pandemi virus Corona atau yang sering kita sebut Covid-19 di Indonesia mulai menyebar luas di Indonesia. Menurut data Palingseru.com, kasus jumlah pasien per Rabu 1 April 2020 adalah 1.677 positif, 157 meninggal, 103 sembuh. Dalam kondisi tersebut menimbulkan pro-kontra terkait penerapan lockdown untuk saat ini. Apakah perlu dilakukan atau isolasi wilayah/daerah ataupun tidak sama sekali keduanya.

Menurut Sekretaris Jenderal Badan Kerja Sama Pembangunan Ragional se-Sulawesi (BKPRS) Aminuddin Ilmar, seluruh gubernur se-Sulawesi menolak adanya lockdown. Ia juga mengatakan, gubernur akan mengimbau warga untuk tidak mudik baik di antara provinsi di wilayah Sulawesi atau di luar Sulawesi. Kesepakatan ini di dapat ketika gubernur se-Sulawesi menggelar rapat online pada Senin, 30 Maret 2020.

“Para gubernur se-Sulawesi tidak menyepakati lockdown, tetapi pembatasan dan pengendalian lalu lintas orang dengan ketat. Kemudian menghimbau warga agar tidak mudik baik yang ada di antara Provinsi di wilayah Sulawesi” ujar Aminuddin pada Senin, 31 Maret 2020.

Di lain pihak, menurut Sekretaris Jenderal Majlis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mendukung pemerintah melakukan total lockdown. Pihaknya juga meminta agar aparat tegas menindak siapa saja yang tidak mematuhi anjuran pemerintah terkait lockdown nanti.

“Melakukan total lockdown di seluruh negeri dan atau local lockdown untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan para ahli. Menindak dengan tegas siapa saja yang tidak mematuhi anjuran dan ketentuan pemerintah tentang lockdown ini,” ujarnya pada Minggu, 29 Maret 2020.

Sementara, menurut Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Indonesia memerlukan karantina wilayah dan keputusan itu ada di pemerintah pusat.

“Keputusan karantina wilayah ada di kewenangan pusat, kami DKI Jakarta mengusulkan itu dan menyampaikan surat,” ujar Anies saat menyampaikan keterangan pers di Balai Kota, Jakarta, Senin, 30 Maret 2020.

Sementara data ter-update kasus corona di Indonesia per Kamis, 2 April 2020, mencapai 1.790 pasien positif, 170 meninggal, 112 sembuh. “Ada penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 113. Sehingga total menjadi 1.790 kasus positif akumulatif,” ujar Juru Bicara Penanganan Corona, Achmad Yurianto, di kantor BNPB, Jakarta, Kamis, 2 April 2020.

Walaupun sudah ada masukan beberapa opsi pendapat tersebut, pemerintahan sendiri belum ada rencana untuk melakukan lockdown. Menarik untuk kita tunggu perkembangan keputusan pemerintah selanjutnya.

*Sekbid Organisasi PK IMM Ushuludin Cabang Ciputat

Share :

Posted in

Berita Terkait

Rekomendasi untuk Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *