- Materi Pelajaran
Jumat, 20 Agu 2021 14:59 WIB
No Comments
MADRASAHDIGITAL.CO, Oleh: Hendra Fokker
Masa Pra Sejarah merupakan masa yang terkenal dengan hasil kebudayaan purbanya. Sebelum memasuki masa mengenal tulisan, para manusia purba memperkenalkan hasil kebudayaannya melalui karya dari bahan-bahan yang ada disekitarnya.
Bentuk kebudayaan yang hadir dijadikan sebagai pelengkap kebutuhan sehari-hari kehidupannya. Baik dalam hal ekonomi ataupun religinya. Hasil-hasil kebudayaan tersebut diantaranya adalah:
Menhir
Pada dasarnya Menhir adalah batu besar yang ditegakkan, menyerupai penanda terhadap suatu wilayah dan memiliki beberapa pahatan ataupun ukiran yang menggambarkan suatu peristiwa.
Fungsi Menhir ini umunya dibuat untuk penempatan lokasi perkuburan, menjadi tempat pemujaan terhadap suatu kepercayaan, dan monumen suatu peristiwa penting pada masa pra sejarah. Dapat ditemukan dibeberapa lokasi di Indonesia, diantaranya Jogjakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat hingga Sumatera Barat.
Umumnya Menhir dibuat pada masa Megalithikum yang dianggap sebagai puncak dari kebudayaan masa batu besar di Indonesia.
Baca Juga: Analisis Keterkaitan Peristiwa Sejarah dengan Peristiwa Masa Kini
Waruga
Peninggalan purba berupa Waruga banyak diketemukan di Minahasa, Sulawesi Utara. Tujuan pembuatannya adalah sebagai kubur batu menyerupai rumah yang dipahat kasar menggunakan peralatan tradisional.
Dalam kepercayaan animisme dan dinamisme masyarakat purba, Waruga dipercaya sebagai rumah kedua bagi manusia yang telah meninggal. Maka, konsep pembuatan Waruga yang menyerupai rumah, dimaksudkan untuk memberikan tempat tinggal bagi manusia untuk kehidupan selanjutnya.
Dolmen
Wujudnya berupa meja yang terbuat dari batu pipih besar dan memanjang. Dipergunakan untuk tempat sesaji pada ritual-ritual keagamaan pada masa purba. Upacara keagamaan yang sesuai dengan konsep animisme dan dinamisme diwujudkan dalam persembahan hasil bumi ataupun berupa makanan.
Dolmen juga terkadang difungsikan sebagai tempat meletakkan jenazah manusia yang tengah mengikuti prosesi pemakaman. Peletakkannya pada dolmen dimaksudkan untuk menghindari serangan dari hewan buas. Pemujaan terhadap roh nenek moyang juga biasa dilakukan di Dolmen sebagai medianya. Penemuan Dolmen di Indonesia banyak terdapat di daerah Jawa Timur dan Sumatera Selatan.
Baca Juga: Tokoh-Tokoh Dunia dalam PD I
Punden Berundak
Situs Punden Berundak dapat ditemukan di Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Bali. Merupakan sebuah area yang dibuat secara berundak-undak memakai struktur batu alam yang banyak ditemukan di daerah-daerah tersebut.
Fungsi utama Punden Berundak adalah sebagai tempat upacara adat menghormati roh para leluhur, selain daripada pemjuaan terhadap kepercayaan purba. Dalam sebuah ritual keagamaan di Punden Berundak, biasanya melibatkan banyak masyarakat, yang membuat kontruksi punden menjadi luas dan lebar.
Sarkofagus
Fungsinya tidak jauh berbeda dengan Waruga, tetapi lebih simple dan mudah dikenali. Sarkofagus adalah kubur batu persegi yang memiliki tonjolan di ujungnya, dan banyak diketemukan di hampir seluruh daerah Indonesia.
Mekanisme penguburan jenazah pada masyarakat purba, masih bersifat lahiriyah. Artinya para jenazah pada umumnya ditempatkan tidak jauh dari lingkungan sekitar masyarakat purba. Bahkan ada yang diletakkan disekitar pemukiman tempat tinggalnya.
Baca Juga: Masa Logam dan Manusia Purba Floresiensis
Hal tersebut dilakukan guna menghormati leluhur yang terikat dengan sistem kepercayaan setempat. Keyakinan bahwa kematian adalah proses perjalanan kehidupan baru, dianggap sebagai kepercayaan yang tidak dapat dilepaskan dari manusia yang masih hidup.
Kubur Batu
Perbedaan dengan Sarkofagus adalah berupa bentuk dari Kubur Batu lebih umum seperti peti mati. Bedanya peti mati terbuat dari kayu, Kubur Batu ya auto terbuat dari batu tentunya. Fungsinya sama dengan Waruga dan Sarkofagus, tetapi lebih umum diketemukan pada masyarakat purba Indonesia.
Situs Kubur Batu juga banyak diketemukan di seluruh daerah Indonesia. Identifikasi selanjutnya adalah Kubur Batu diperuntukkan untuk masyarakat umum, sedangkan Sarkofagus diperuntukkan untuk manusia yang memiliki status tertentu di sebuah masyarakat purba.
Peninggalan masyarakat purba Indonesia tentu tidak hanya sebatas penemuan yang sudah dijelaskan diatas. Masih banyak lagi penemuan purba yang dapat ditelaah lebih jauh keberadaannya, seperti arca ataupun totem di Papua. Ukiran ataupun lukisan purba juga menjadi simbol budaya pada masa prasejarah.
Pemahaman terhadap peninggalan ini diharapkan dapat memberikan abstraksi terhadap sistem kepercayaan animisme dan dinamisme, sebelum memasuki masa sejarah dan perkembangan agama di Indonesia.
Terima kasih. Semoga bermanfaat. Jangan lupa disebarkan kepada yang lain ya!
Posted in Materi Pelajaran