Urgensi Literasi Digital dalam Dakwah IMM

-
Kamis, 04 Mar 2021 14:22 WIB
No Comments

Ahmad Soleh, DAD FISIP Uhamka

MADRASAHDIGITAL.CO, JAKARTA – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IMM FISIP) Uhamka menggelar Darul Arqam Dasar (DAD) secara daring. Dalam salah satu sesi materinya membahas tentang “Literasi Digital dan Urgensinya dalam Gerakan Dakwah IMM”, Kamis (4/3).

Dalam kesempatan itu, hadir sebagai narasumber Sekretaris Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan (RPK) DPP IMM dan penulis, Ahmad Soleh. Pria yang akrab disapa Soleh ini menyampaikan bahwa hidup di era digital ini berarti hidup dalam ruang nyata dan maya sekaligus. Namun, terdapat beberapa ironi.

“Sangat ironis ketika angka konsumsi gadget tinggi, durasi berinternet sangat tinggi, tetapi literasi digital kita rendah,” ujarnya mengutip data yang dilaporkan We Are Social dan Hootsuite (Januari 2020), Kamis (4/3). Bahkan, daya saing digital Indonesia berada di posisi terendah di Asia.

“Ini tanda-tanda kita sedang mengalami krisis literasi digital,” ungkapnya. Soleh beranggapan bahwa merebaknya hoaks, narasi kebencian, radikalisme, cyberbullying, penipuan, dan lain-lain menjadi pertanda krisis literasi digital tengah meliputi kehidupan masyarakat Indonesia.

Soleh juga mengutip penelitian Microsoft yang menyebutkan netizen Indonesia paling tidak beradab se-Asia Tenggara. Hal tersebut, merupakan bukti kegagapan pengguna internet di Indonesia. “Harusnya, di media apa pun kita tetap mengedepankan keadaban, karena keadaban itu yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya,” ujarnya, Kamis (4/3).

Literasi digital, kata dia, bukan hanya seperangkat keahlian dalam mengoperasikan alat-alat penunjang seperti komputer dan mengakses internet. “Mengutip Jones dan Hafner, literasi digital berarti juga menggunakan alat-alat teknologi itu untuk melakukan sesuatu dalam konteks kehidupan sosial,” katanya, Kamis (4/3).

Dalam kaitannya dengan dakwah Muhammadiyah dan IMM, Soleh mengatakan bahwa ada empat urgensi. Pertama, urgensi informasi, di mana literasi digital merupakan hal mendasar untuk kita bisa menangkap, mencerna, mengolah, dan menyebarkan informasi. Kedua, urgensi dakwah, bahwa di era digital ini tantangan dakwah di dunia digital sangat kompleks. “Salah satunya bagaimana kita gunakan media digital untuk menebarkan narasi Islam yang rahmatan lil alamin,” ujarnya.

Ketiga, urgensi sosial. Menurut dia, kegiatan social campagne, sharing, aksi sosial, fundraising, dan sebagainya merupakan kegiatan amal sosial yang bisa dilakukan lewat media digital. Terakhir, literasi digital dibutuhkan untuk melakukan masifikasi gerakan.  “Medium digital menjadi ruang bebas untuk kita membangun gerakan yang lebih masif dan terstruktur,” ungkapnya.

Share :

Posted in

Berita Terkait

Rekomendasi untuk Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *