- Berita
Kamis, 07 Nov 2019 14:11 WIB
No Comments
MADRASAHDIGITAL.CO, JAKARTA – Pencemaran lingkungan di Ibu Kota berada dalam posisi memprihatinkan. Polusi udara misalnya, dalam beberapa waktu belakangan menjadi perhatian kalangan pemerhati lingkungan. Meningkatnya tingkat pencemaran udara dari hari ke hari menjadi persoalan yang seolah tak terbendung. Belum lagi soal sampah dan limbah pabrik yang mencemari sungai-sungai, yang turut mengubah kualitas air. Perlahan namun pasti, baik secara langsung atau tidak, hal itu akan berdampak terhadap masyarakat.
Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadyah (PC IMM) Jakarta Timur merespons hal itu dengan menggelar Darul Arqom Madya (DAM) pada 31 Oktober-4 November 2019, di Kampus FFS UHAMKA, Jakarta, yang mengangkat tema “Mengukuhkan Gerakan IMM Jakarta Timur Guna Merekonstruksi Kesadaran dan Pergerakan Ekologi”.
Para peserta melakukan peninjauan lapangan di kawasan Cakung yang merupakan kawasan industri di Kotamadya Jakarta Timur. “Dari pengamatan lapangan itu, para peserta yang didampingi pengurus IMM Jaktim kemudian melakukan audiensi dengan Suku Dinas Lingkungan Hidup Kotamadya Jakarta Timur,” kata Immawan Haekal, ketua umum PC IMM Jaktim, dalam rilisnya, Senin (4/11).
Permasalahan yang didapatkan peserta DAM IMM Jakarta Timur, kata dia, di antaranya terkait pengelolaan limbah pabrik yang bermasalah. “Limbah itu mengakibatkan polusi yang merusak udara dan limbah cair yang mencemari air sungai,” ujarnya, Senin (4/11).
“Maka, berdasarkan permasalah-permasalah yang ditemukan oleh peserta Darul Arqam Madya Jakarta Timur, disampaikan kepada Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Timur untuk kemudian bisa diselesaikan dan dikawal bersama,” katanya menegaskan.
Para peserta DAM dan pengurus IMM Jaktim diterima pihak Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Timur dalam rangka audiensi dan membicarakan beberapa persoalan lingkungan di daerah Jakarta Timur. Seksi Penataan Hukum Dinas Lingkungan Jakarta Timur, Saprudin, menyatakan terbuka apabila ada yang mengajak bekerja sama, baik itu masyarakat maupun mahasiswa, dalam mengawal pabrik yang mencemari lingkungan di wilayah Jakarta Timur di wilayah tersebut.
“Namun, kalau mau diadvokasi kan harus jelas ada nama industrinya dan dokumentasinya,” ujarnya, Senin (4/11).
Ketua Bidang Kaderisasi IMM Jakarta Timur mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk menjadikan peserta DAM sebagai pionir dalam menjaga lingkungan. “Karena yang harus kita ketahui, kalau ternyata alam juga merupakan subjek yang sama-sama memiliki hak untuk hidup,” ungkap Khonsah. (tim media IMM Jaktim)
Posted in Berita