MADRASAHDIGITAL.CO – Oleh: Abdul Halim al-Mahdi (Mahasiswa FAI UMY)
Secara etimologi, sejarah berasal dari Bahasa Arab, Syajaratun, yang berarti “Pohon Kayu”. Di sini, kata “pohon kayu” mengacu pada pohon yang tumbuh dari bawah ke atas, bercabang, menumbuhkan dahan, daun, bunga, dan buah. Sejarah, dalam arti luas, adalah kumpulan kejadian, peristiwa, konsekuensi, dan rekam jejak lainnya yang terbentuk selama bertahun-tahun.
Namun, istilah “sejarah” dalam bahasa Inggris berasal dari kata “istoria”, yang berasal dari bahasa Yunani dan berarti “apa yang diketahui karena penyelidikan”, yang tentunya mencakup pengetahuan tentang berbagai peristiwa. Sejarah, kata lain untuk ilmu pengetahuan, lebih sering digunakan untuk menyebutkan penelitian ilmiah tentang gejala alam dari pada sejarah. Masyarakat berkembang dari satu bentuk ke bentuk lain tanpa dipengaruhi oleh faktor luar, ini disebut perkembangan. (Muhammad Zainal Arifin).
***
Sejarah dapat didefinisikan sebagai cabang ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan mencatat aktivitas manusia di masa lalu yang (a) tertentu dalam waktu dan tempat, (b) sosial dalam sifat dan hakikatnya, dan (c) memiliki arti sosial. (Muhammad Zainal Arifin).
Sejarah, menurut sejarawan muslim Ibnu Khaldun, adalah catatan tentang masyarakat umat manusia atau peradaban dunia; tentang perubahan-perubahan pada sifat masyarakat, seperti kelimpahan, keramah-tamahan, dan solidaritas golongan; tentang revolusi pemberontakan oleh satu golongan rakyat melawan golongan yang lain, yang menyebabkan munculnya berbagai kerajaan dan negara-negara di berbagai tingkat; tentang berbagai kegiatan dan kedudukan orang, serta tentang bagaimana mereka menjadi bagian dari masyarakat itu sendiri (Dr. H. Bisri Affandi, 1993).
Tentang Sejarah Peradaban Islam
Dalam Islam, sejarah penuh dengan penggunaan Islam sebagai agama penuntun dan petunjuk bagi umat Islam. Akibatnya, Islam memiliki peran yang lebih besar dan bahkan memengaruhi kehidupan manusia. Agama memberikan aturan dalam hidup manusia, baik di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu, Alquran dan hadis bersumber dari sejarah Islam yang sebenarnya.
Maka, pengertian “Sejarah Peradaban Islam” adalah penjelasan tentang bagaimana peradaban Islam berkembang dan berkembang dari awal Islam hingga masa kini.
Sejarah mencatat kekuatan Islam sebagai pusat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. (Mansur, 2004). Namun, sangat menyedihkan bahwa masyarakat dewasa Indonesia yang religius ini terjepit oleh krisis dan terbelakang dalam berbagai aspek kehidupan. Sejak sepuluh tahun yang lalu, laporan pengamat dari negara lain tentang etos kerja yang buruk dan korupsi yang sangat serius di Indonesia tidak dapat diragukan lagi. (Mas’ud, 2004).
Bahkan saat ini, situasinya terbalik: negara-negara Barat berfungsi sebagai contoh bagi negara-negara yang berkembang, termasuk Indonesia.
Rekonstruksi Sejarah; Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Oleh karena itu, upaya rekonstruksi ilmu pengetahuan dan teknologi harus dilakukan. Setiap peradaban membutuhkan ilmu pengetahuan dan teknologi, bukan hanya agama tertentu. Sebagai umat Islam, kita diharuskan untuk mencari ilmu di seluruh dunia, terlepas dari keyakinan yang berbeda, sebagaimana dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk melakukannya, bahkan sampai ke Cina. Oleh karena itu, kerja sama dari semua orang Indonesia, terlepas dari agama mereka, diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Aturan untuk bekerja sama harus ditegakkan, dan etika atau moral pergaulan harus dikembangkan.
Sejarah memiliki makna besar bagi kehidupan manusia, sehingga tidak boleh diremehkan atau dibiarkan berlalu dengan waktu. Kata-kata mutiara, “Belajarlah dari sejarah,” dapat mengingatkan kita pada arti sejarah. Bahkan “Jasmerah”—akronim dari “Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah”—diberikan oleh Presiden Pertama Republik Indonesia Soekarno.
Sejarah memiliki nilai dan manfaat bagi manusia karena menyimpan atau mengandung kekuatan yang dapat menghidupkan kembali dan menciptakan nilai baru. Untuk memahami sejarah peradaban Islam, penting untuk memahami tidak hanya tahun, bulan, tahun, dan abad yang terlibat. Tetapi juga bagaimana peristiwa tersebut terjadi dalam masyarakat Muslim. (Mansur, 2004)
Mengkaji sejarah memberikan informasi tentang segala sesuatu yang terjadi dalam peradaban Islam dari zaman Rasulullah hingga sekarang. Mulai dari pertumbuhan, kemajuan, kemunduran, dan kebangkitan kembali. Sejarah pada dasarnya lebih dari sekadar romantisme; itu lebih dari sekedar refleksi dari masa lalu.
Pentingnya Mempelajari Sejarah Peradaban Islam
Oleh karena itu, mempelajari sejarah peradaban Islam dengan menggunakan teori back projecting dapat membantu untuk membuka lembaran baru dan menciptakan kejayaan atau kemajuan baru. Sejarah peradaban Islam sebagai studi tentang masalah sejarah akan sangat membantu, terutama dalam hal membantu pertumbuhan atau perkembangan peradaban.
Dengan mempelajari sejarah peradaban Islam, seseorang dapat mengetahui dan memahami perkembangan dan pertumbuhannya dari awalnya hingga sekarang. Sejarah peradaban Islam tidak hanya membantu berkembang dan berkembang, tetapi juga dapat menyelesaikan masalah peradaban Islam saat ini. Selain itu, dapat menumbuhkan sikap positif terhadap berbagai perubahan yang terjadi pada struktur peradaban Islam.
Teori-Teori Sejarah Peradaban Islam
Teori konservatif menganggap bahwa peradaban Islam berkembang secara konservatif dan tidak banyak berubah sejak zaman Nabi Muhammad. Teori ini menekankan betapa pentingnya menjaga tradisi dan nilai-nilai Islam yang telah ada sejak dahulu. Menurut teori ini, cara terbaik untuk memastikan keberlanjutan dan kemajuan peradaban Islam adalah dengan mempertahankan tradisi dan nilai-nilai Islam yang telah ada sejak dahulu. (Muhammad Miftah, 2020)
Teori progresif menganggap bahwa peradaban Islam telah mengalami banyak kemajuan dan perubahan sejak zaman Nabi Muhammad. Teori ini menekankan bahwa inovasi dan kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi sangat penting untuk membangun peradaban Islam yang lebih baik, karena kemajuan ini dapat membantu meningkatkan kualitas hidup umat Islam dan memperkuat posisi Islam di dunia.
Teori politik menekankan peran politik dalam perkembangan peradaban Islam. Beberapa teori politik mencakup peran Khalifah dalam memimpin peradaban Islam dan bagaimana kebijakan politik memengaruhi perkembangan peradaban Islam.
Teori ekonomi ini menegaskan bahwa perdagangan dan perdagangan internasional sangat penting, serta pengembangan ekonomi dan perdagangan internasional.
Purna Kata
Kesimpulan dari konsep sejarah peradaban islam: Berdasarkan berbagai perspektif para sejarawan, sejarah peradaban islam dapat dilihat dari berbagai sudut pandang dan memiliki peran yang sama penting dalam membentuk dan memperkuat peradaban islam.
Sudut pandang keagamaan menekankan betapa pentingnya agama islam sebagai landasan moral dan spiritual dalam membentuk peradaban islam. Sudut pandang politik menekankan bagaimana penguasa membentuk dan memperkuat peradaban islam melalui kebijakan politik dan strategi militer.
Sudut pandang ekonomi menekankan bagaimana perdagangan dan sistem ekonomi islam memperkuat ekonomi dan memperluas pengaruh mereka. Sudut pandang sosial dan budaya menekankan betapa pentingnya perdagangan dan sistem ekonomi islam untuk membentuk dan memperkuat peradaban islam.
Kesimpulan teori sejarah islam memberikan gambaran yang jelas dan menyeluruh tentang sejarah perkembangan Islam dan seberapa penting memahami sejarah ini dalam konteks yang lebih luas. Dengan memahami teori ini, kita dapat lebih memahami bagaimana Islam membentuk dunia modern dan bagaimana nilai-nilainya diperkuat dalam kehidupan sosial, politik, dan ekonomi.
Daftar Pustaka
Dr. H. Bisri Affandi, M. (1993). Dirasat Islamiyah III, Sejarah dan Kebudayan Islam. Surabaya: Anika Bahagia Offset.
Mansur. (2004). Peradaban Islam dalam Lintasan Sejarah. Yogyakarta: Global Pustaka Utama.
Mansur. (2004). Sejarah Islam dan Pendidikan Bangsa. Yogyakarta: Pustaka Utama.
Mas’ud, A. (2004). Antologi Studi dan Pendidikan. Semarang: Aneka Ilmu.
Muhammad Miftah, M. N. (2020). Pendekatan Konservatif dalam Pendidikan Islam (Kajian Teori Al Muhafidz Al-Ghazâli dalam Pendidikan Islam).
Muhammad Zainal Arifin, A. (t.thn.). ILMU SEJARAH SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN IPS. Mewancanakan Pendidikan IPS. 2013.