Madrasah Digital
  • Wacana
    • Opini
    • Pemikiran Tokoh
    • Resensi
  • Gaya Hidup
    • Tips
  • Komunitas
  • Umum
    • Berita
  • Sastra
Saturday, January 23, 2021
No Result
View All Result
  • Wacana
    • Opini
    • Pemikiran Tokoh
    • Resensi
  • Gaya Hidup
    • Tips
  • Komunitas
  • Umum
    • Berita
  • Sastra
No Result
View All Result
Madrasah Digital
No Result
View All Result
Home Gaya Hidup

Usia Produktif Jangan Konsumtif

admin by admin
May 8, 2020
in Gaya Hidup, Umum
3 min read
0
Sumber: arryrahmawan.net

Sumber: arryrahmawan.net

18
SHARES
61
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Muhamad Sulaiman

MADRASAHDIGITAL.CO – Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia dengan jumlah penduduk mencapai 250 juta jiwa. Melihat sumber daya manusia yang begitu melimpah, menjadi keunggulan tersendiri bagi peradaban suatu bangsa. Namun, apabila tidak dapat mengelola sumber daya yang besar tersebut dengan baik, maka Indonesia mesti siap menghadapi masalah yang cukup kompleks di kemudian hari.

Baca Juga

Rebahan

Bukan Umat Rebahan

January 17, 2021
Gambar Ahmad Soleh

Menyikapi Vaksin

January 14, 2021
eNYeeS

Kisah Tiga Ibu Muda Sukses Rintis Coffe Shop eNYeeS

January 5, 2021

Namun, sebagian besar SDM Indonesia, terutama usia produktif, masih banyak belum terjamah dalam pengelolaan sumber daya. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya usia produktif kini termakan oleh keadaan yakni dengan tergerusnya arus modernisasi dalam segala bidang. Mulai dari maraknya barang-barang dari luar negeri, seperti barang elektronik, fashion, dan masih banyak yang lainnya. Sehingga, membuat masyarakat khususnya pemuda terlena dan terjebak dalam gaya hidup konsumtif dan condong kearah hedonistis.

Data Kemendikbud terakhir menunjukan jumlah konsumen penduduk Indonesia sebanyak 45 juta dan jumlah penduduk produktif mencapai 53 persen dari total populasi. Dengan usia produktif yang sangat melimpah menjadi keunggulan Indonesia dalam mengembangkan potensi sumber-sumber daya yang ada. Sayangnya, saat ini sebagian besar usia produktif Indonesia hanya berperan sebagai pengguna.

Pada 2030, jumlah konsumen akan meningkat menjadi 135 juta dan jumlah penduduk produktif akan meningkat menjadi 71 persen. Bagaimana perubahan lain akan terjadi pada masa depan Indonesia, khususnya pada Generasi Emas Indonesia? Pernahkah kita berpikir kedepan, misalnya berapa lama lagi NKRI akan eksis? Apakah ada jaminan bahwa negara Indonesia dapat eksis untuk 100 tahun lagi, 50 tahun lagi, 20 tahun lagi?

Pada 2045, bangsa Indonesia akan memperingati 100 Tahun Indonesia merdeka. Bagaimana nasib bangsa Indonesia pada 100 tahun Indonesia merdeka? Berdasarkan hasil analisis ahli ekonomi yang diterbitkan oleh Kemendikbud (2013) bangsa Indonesia akan mendapat bonus demografi (demographic bonus) sebagai modal Indonesia pada tahun 2045 akan mempunyai usia produktif (15-64 tahun) yang berlimpah. Inilah yang dimaksud bonus demografi. Bonus demografi ini adalah peluang yang harus ditangkap dan bangsa Indonesia perlu mempersiapkan untuk mewujudkannya. Usia produktif akan mampu berproduksi secara optimal apabila dipersiapkan dengan baik dan benar, tentunya cara yang paling strategis adalah melalui pendidikan.

Bagaimana kondisi warga negara pada tahun 2045? Apa tuntutan, kebutuhan, dan tantangan yang dihadapi oleh negara dan bangsa Indonesia? Benarkah hal ini akan terkait dengan masalah kewarganegaraan yang akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat Indonesia secara luas? Melihat kondisi tersebut, maka jika kondisi tersebut terus berlangsung dikhawatirkan negara ini akan terus  menjadi ladang yang subur bagi pedagang-pedagang asing dalam memasarkan segala jenis produknya, terlebih lagi sumber daya manusia yang kurang memadai akan berdampak juga pada lapangan pekerjaan yang seharusnya diisi dan dikuasai oleh penduduk lokal akan digantikan oleh derasnya pekerja asing yang masuk  ke dalam negeri, hal ini disebabkan adanya proses globalisasi yang terus berlangsung.

Indikator dalam menentukan kualitas sumber daya manusia dapat dilihat dari rata-rata tingkat Pendidikan anggota masyarakatnya dan kualitas pendidikannya. Saat ini kualitas sumber daya manusia Indonesia sangat jauh tertinggal di belakang, jika kita bandingkan dengan perkembangan negara-negara dunia, bahkan dengan negara tetangga sekalipun. Menurut indeks pengembangan sumber daya manusia, Indonesia berada dibawah peringkat negara-negara ASEAN seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Filipina, dan Vietnam.

Melihat kondisi tersebut upaya yang harus didorong sesegera mungkin adalah melalui upaya-upaya pembenahan disektor-sektor strategis dalam memajukan kemampuan SDM, hal tersebut dapat dilakukan melalui jalur Pendidikan transformasional seperti Pendidikan advokasi yang siap untuk terjun langsung ke lapangan seusai lulus mengenyam pendidikan. Karena dari beberapa persoalan yang berkembang dimasyarakat bahwa Pendidikan advokasi masih kurang berperan dan diperhatikan dalam mendukung kompetensi pekerja di sektor strategis. Kemudian pemerintah perlu membuat pola-pola yang berkesinambungan dalam mengembangkan potensi usia produkif ke dalam beberapa sektor, seperti teknologi, pangan, kelautan dan faktor-faktor lain yang berkaitan dengan ketahanan nasional.

Untuk menyikapi persoalan tersebut tentu ini menjadi persoalan bersama kita sebagai sebuah bangsa, jika peluang itu dapat dimanfaatkan dengan baik maka peluang Indonesia sebagai negara yang kuat dalam ekonomi dan SDM  akan segera terwujud. Tentu hal ini harus diperkuat melalui Pendidikan dan juga Pendidikan karakter yang mesti ditanamkan kepada setiap warga negara dan meyakini bahwa Indonesia adalah negara yang kaya, selanjutnya tinggal bagaimana upaya kita untuk mengelola segala sumber yang ada tersebut dengan sebaik mungkin. Harapannya dengan jumlah SDM yang berlimpah serta memenuhi kualifikasi yang mumpuni akan menjadi modal yang besar bagi kemajuan bangsa Indonesia ke depan. Wallahu’alam.

Tags: konsumtifproduktif
Share7Tweet5SendShare
Previous Post

(Masih) Soal Mudik, Jokowi adalah Filsuf

Next Post

Dapatkah Money Politic Dihentikan?

admin

admin

Related Posts

Rebahan

Bukan Umat Rebahan

by admin
January 17, 2021
0

MADRASAHDIGITAL.CO - Oleh: Rohman Priyanto, Mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga Sebagai umat manusia,...

Gambar Ahmad Soleh

Menyikapi Vaksin

by admin
January 14, 2021
0

MADRASAHDIGITAL.CO - Oleh: Ahmad Soleh, Jurnalis Warga Kemarin, vaksin yang diberi nama Coronavac telah resmi digunakan dalam tahap vaksinasi fase...

eNYeeS

Kisah Tiga Ibu Muda Sukses Rintis Coffe Shop eNYeeS

by admin
January 5, 2021
0

MADRASAHDIGITAL.CO - Oleh: Suryadi, S.Pd, Mantum IMM Depok Saat ini, minum kopi sudah menjadi gaya hidup (lifestyle) di Indonesia. Bagi...

TikTok, Forbes

Tik-Tok Jadi Salah Satu Kendala dalam Pembelajaran Online

by admin
January 5, 2021
0

MADRASAHDIGITAL.CO – Oleh: Alvia, Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP Uhamka Penyebaran virus Corona atau Covid-19 di Indonesia memberikan dampak besar terhadap...

E-Learning

Bosan Belajar Online? Simak Tips Belajar Menyenangkan Ini!

by admin
January 5, 2021
0

MADRASAHDIGITAL.CO – Oleh: Muthiah Rahmatil Haqque, Mahasiswa Fakultas Farmasi dan Sains Uhamka Dalam mencegah penyebaran Covid-19 kita semua diharuskan untuk...

Ilustrasi by Madrasah Digital

4 Langkah Konsisten Wujudkan My Eco-Resolution di 2021

by admin
January 4, 2021
0

MADRASAHDIGITAL.CO - Oleh: Wulandari dan Mansurni Abadi, Kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Malaysia Resolusi menjadi budaya populer yang selalu kita lakukan...

Next Post
Sumber: Voxntt.com

Dapatkah Money Politic Dihentikan?

Nge-Gasss Bareng Kak Ahmed: Produktif Itu Mendatangkan Bahagia

Ekspresi Kecintaan Sang Pujangga (Bagian 1)

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

Recent Posts

  • Problem Pengutamaan Bahasa Indonesia di Ruang Publik
  • PC Aisyiyah Colomadu Peduli Korban Bencana Alam
  • Lukman Harun: ‘Mari Berlomba dalam Kebaikan’
  • Puisi: Duka Nusantara
  • FPI Lahir karena Muhammadiyah dan NU Elitis? Jangan Mengada-ada!

Recent Comments

  • Aditya Utama on Cerpen: Luka yang Indah
  • Salman on Ilusi Kedaulatan Hukum
  • Catatan Belajar Mandiri Filsafat Islam 01 – Judul Situs on Apa Hukum Berfilsafat dalam Al-Quran?
  • CATATAN BELAJAR MANDIRI KE-1 MATA KULIAH FILSAFAT ISLAM – CATATAN BELAJAR MANDIRI FILSAFAT ISLAM on Apa Hukum Berfilsafat dalam Al-Quran?
  • Bunda alifa on Kisah di Balik Senyum Indah Jofi

Archives

  • January 2021
  • December 2020
  • November 2020
  • October 2020
  • September 2020
  • August 2020
  • July 2020
  • June 2020
  • May 2020
  • April 2020
  • March 2020
  • February 2020
  • January 2020
  • December 2019
  • November 2019
  • October 2019
  • September 2019
  • August 2019
  • July 2019
  • June 2019
  • May 2019
  • April 2019
  • March 2019
  • February 2019
  • January 2019

Categories

  • Berita
  • Event
  • Gaya Hidup
  • Komunitas
  • Opini
  • Pemikiran Tokoh
  • Resensi
  • Sastra
  • Tips
  • Umum
  • Wacana

Meta

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org
Facebook Instagram

Madrasah Digital

Madrasah Digital

Madrasah Digital

Kategori

  • Berita
  • Event
  • Gaya Hidup
  • Komunitas
  • Opini
  • Pemikiran Tokoh
  • Resensi
  • Sastra
  • Tips
  • Umum
  • Wacana

Sekretariat

Learning Center Madrasah Digital

Alamat
Graha Inkud Lt. 6, Jln. Warung Buncit Raya No. 18-20, Jakarta Selatan, 12740.

Telp
0817123002/085717051886

E-mail
redaksimadrasah@gmail.com

© 2019 Madrasah Digital

No Result
View All Result
  • Masuk / Daftar
    • Tulis Postingan
    • Tulisan Saya
  • Berita
  • Wacana
  • Gaya Hidup
  • Komunitas
  • Opini
  • Sastra
  • Umum

© 2019 Madrasah Digital

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In