Oleh: Salmafjr*
Apakah kamu adalah seorang pembaca yang sering kali tersesat ke dalam huru-hara di dalam buku yang sedang kamu baca? Jika iya, maka bagus.
Menurut ilmu pengetahuan, Getting lost in a book sangatlah baik untuk kita. Kenapa? Konon, para peneliti mendapati bahwa kegiatan membaca memenuhi kebutuhan hubungan antarmanusia karena ia dapat menirukan apa yang kita rasakan selama berinteraksi sosial di kehidupan nyata. Dengan membaca, kita juga dapat memahami dengan lebih baik cara berinteraksi dengan orang lain.
Selain itu, membaca membuat otak lebih tajam serta meluaskan cara pandang kita terhadap dunia. Membaca cerita contohnya, memungkinkan kita untuk merasa terhubung dengan orang lain dan bagian dari sesuatu yang lebih besar dari diri kita sendiri.
Seorang peneliti bernama Melanie Green mengatakan kepada NBC News BETTER bahwa “Gagasan tentang ‘tersesat dalam sebuah buku’ akan mungkin terjadi jika kita membaca buku dengan teks berkualitas tinggi. Tapi kualitas di sini adalah subjektif dan hal itu ditentukan oleh pembaca.” Jadi, menurut Green, kita semua akan sangat mungkin segera ‘tersesat’ ketika membaca buku yang berkualitas tinggi menurut kita masing-masing.
Sebab, bagi beberapa orang, bahasan dengan plot yang bergerak cepat adalah bacaan yang membuat pembaca segera tersesat dalam buku, sementara bagi yang lain mungkin akan lebih cepat tersesat ke dalam alur cerita ketika membaca puisi atau kisah asmara.
Cerita tentang orang lain biasanya akan mengajarkan kita bagaimana menjadi sosok yang kita inginkan. Ya, setidak-tidaknya dapat informasi dan motivasi. Dari membaca itulah, kita mendapatkan cerita banyak orang dengan lintas negara, usia, agama, gender dan banyak lagi.
Manfaat lain membaca adalah dapat membantu kita memahami banyak hal dengan lebih baik serta membuat kita cepat terhubung dalam berinteraksi dengan orang lain di dunia nyata. Peneliti neurosains bahkan menunjukkan bahwa membaca sangat baik untuk keterampilan kognitif dan dapat merangsang jaringan saraf di otak yang meningkatkan kesadaran sosial kita.
Lalu, yang paling penting dari membaca adalah seperti judul tulisan ini, yaitu dapat membuat kita “tersesat”. Dan tersesat dalam sebuah buku yang baik adalah cara melarikan diri yang baik. Jika kita butuh beristirahat dari kesibukan sehari-hari yang sering kali membuat cemas, stress, sulit tidur dan membuat kita kehilangan semangat, maka kegiatan membaca dapat mengalihkan pikiran kita dari hal-hal yang membuat khawatir.
Tentu saja, mengabaikan masalah di kehidupan nyata bukanlah jawabannya. Tapi menghabiskan banyak waktu dengan memikirkan hal-hal di luar kendali juga tidaklah baik. Jadi, jika nanti kita dilanda rasa cemas atau stres, gunakan itu sebagai alasan kita menghilangkan debu-debu dari sampul buku di atas meja. Sebab, dalam sementara waktu, buku akan mengajak kita tersesat yang menyenangkan.
*Penulis adalah pegiat literasi