MADRASAHDIGITAL.CO – Oleh: Annisya Kurniasih
Ujian merupakan suatu hal yang pasti dirasakan setiap manusia selama hidupnya. Tidak ada manusia yang tidak akan diuji. Namun seringkali dalam menghadapi ujian tersebut kita berkeluh kesah. Serta bertanya-tanya dalam pikiran sendiri, mengapa kita senantiasa diuji?
Atau sekedar mempertanyakan, mengapa ujian tersebut kita yang menerimanya. Apakah kalian yang sedang berada dalam posisi diuji, merasakan hal tersebut juga?
Wajar memang jika manusia mempertanyakan hal-hal tersebut dan memikirkannya. Itu tandanya pikiran kita bekerja untuk memproses suatu hal yang salah dalam hidup.
Dengan hal tersebut, untuk itu kita perlu mencari tau jawabannya seperti apa. Dimana kita dapat mendapat jawabannya?
Tentu jika kita sebagai manusia meyakini suatu kematian, untuk itu artinya kita pun pasti ada yang menciptakan. Allah adalah tuhan yang mematikan dan menghidupkan manusia.
Ketika Allah menciptakan manusia, Allah pun memberi petunjuk kepadanya untuk menjawab segala permasalahan dunia. Analoginya, jika pembuat kulkas saja menciptakan sebuah kulkas, ia pasti akan siapkan buku panduan untuk mengoperasikan ciptaannya. Begitu juga halnya dengan Allah.
Maka agar kita dapat hidup dengan baik di dunia, gunakan petunjuk tersebut yaitu Al-Quran. Untuk itu mengapa manusia selalu diuji oleh tuhannya, jawabannya kita cari langsung di Al-Quran. Berikut 4 alasan di dalam Al-Qur’an, mengapa manusia selalu diuji:
1. Untuk memberi kabar gembira
“Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar” QS. Al-Baqarah:155
Allah mengatakan bahwa hal yang diuji kepada manusia hanya sedikit, dengan sedikit ujian tersebut Allah hanya ingin memberikan kabar gembira setelah manusia bisa melewati ujian tersebut.
Namun ada syarat dan ketentuannya, yaitu kita diminta bersabar dengan hal-hal yang menjadi ujian kita seperti, ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan.
2. Untuk mengetahui manusia yang benar dan dusta
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman,” sedang mereka tidak diuji lagi? dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” QS. Al-Ankabut: 2-3.
Dalam ayat ini Allah akan menguji orang-orang yang mengatakan dirinya telah beriman. Dengan itu, Allah uji keimanannya apakah hanya sebatas di lisan saja atau benar dicerminkan melalui perilakunya.
Dari sana, Allah akan bisa mengetahui mana orang yang benar-benar amalnya sesuai dengan lisannya, dan dengan mereka yang dusta akan ucapannya sendiri.
3. Untuk kembali pada kebenaran (Al-Qur’an)
“Dan Kami pecahkan mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang shalih dan ada yang tidak demikian. Dan Kami uji mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran).” QS. Al-A’raf: 168.
Alasan ketiga yaitu, Allah akan menguji beberapa golongan ini dengan ujian kenikmatan dan keburukan. Agar manusia kembali untuk mengikuti sesuai apa yang Allah arahkan pada yang benar, dan segala yang benar tersebut ada dalam Al-Qur’an. Karena sejatinya hidup tanpa petunjuk bagai berjalan tanpa arah. Maka akan tersesat atau tidak mempunyai tujuan.
4. Untuk mengetahui orang yang bersungguh-sungguh dan bersabar
“Dan sungguh, Kami benar-benar akan menguji kamu sehingga kami mengetahui orang-orang yang benar-benar berjihad dan bersabar di antara kamu; dan akan Kami uji perihal kamu.” QS. Muhammad: 31
Dan yang terakhir adalah agar kita menjadi orang-orang yang dapat dikenal Allah sebagai golongan orang-orang yang menjalankan Islam dengan sungguh-sungguh dan menjadi golongan orang-orang sabar.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.