Madrasah Digital
  • Wacana
    • Opini
    • Pemikiran Tokoh
    • Resensi
  • Gaya Hidup
    • Tips
  • Komunitas
  • Umum
    • Berita
  • Sastra
Saturday, January 23, 2021
No Result
View All Result
  • Wacana
    • Opini
    • Pemikiran Tokoh
    • Resensi
  • Gaya Hidup
    • Tips
  • Komunitas
  • Umum
    • Berita
  • Sastra
No Result
View All Result
Madrasah Digital
No Result
View All Result
Home Wacana

Kesalahpahaman Terhadap Konsep Ekstrover dan Introver

admin by admin
May 15, 2020
in Gaya Hidup, Umum, Wacana
4 min read
1
Sumber: https://leadershipcenter.wharton.upenn.edu/books/five-types-of-extrovert-breaks/

Sumber: https://leadershipcenter.wharton.upenn.edu/books/five-types-of-extrovert-breaks/

65
SHARES
216
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Ahmad Sururi*

MADRASAHDIGITAL.CO – Sering kali kita mendengar kata ekstrover dan introver pada berbagai media, baik cetak maupun online. Media tersebut memberikan definisi-definisi yang mudah dipahami sehingga para pembaca setia media tersebut mudah dalam mencernanya.

Baca Juga

Lukman Harun

Lukman Harun: ‘Mari Berlomba dalam Kebaikan’

January 21, 2021

FPI Lahir karena Muhammadiyah dan NU Elitis? Jangan Mengada-ada!

January 21, 2021

Catatan Buat Pandji Soal FPI, Muhammadiyah, dan NU

January 21, 2021

Sayangnya, media-media tersebut sering kali membuat definisi yang berbeda antara ekstrover dan introver sehingga menjadi dua kepribadian yang sangat berbeda dan bertolak belakang. Hal ini diperparah dengan narasi-narasi yang membuat para pembaca semakin terbuai dan beranggapan bahwa ekstrover dan introver itu sesuatu yang rigid dan statis.

Sebelum membahas lebih jauh dimana letak miskonsepsi ini, perlu rasanya kita meninjau kembali definisi dari ekstrover dan introver. Pada dasarnya, kedua kepribadian ini, merupakan kepribadian yang setiap orang pasti memiliki keduanya.

Dan, biasanya ini dijadikan landasan untuk merekrut sumber daya manusia yang nantinya akan bekerja di perusahaan atau di lembaga lainnya. Ekstrover dan introver ini juga akan dikombinasikan dengan tipologi kepribadian yang lainnya.

Apa Itu Ekstrover dan Introver?

Ekstrover dan introver ini merupakan teori kepribadian yang dikembangkan oleh Carl Jung yang kemudian dilanjutkan oleh Isabel Myers Briggs bersama dengan ibunya Katherine Briggs. Hingga, keduanya mengembangkan instrumen atau alat ukur kepribadian yang kita kenal saat ini dengan sebutan Myers Briggs Type Indicators atau MBTI.

Pada dasarnya ekstrover dan introver merupakan salah satu kepribadian yang melihat diri seseorang dari preferensi orang tersebut dalam melihat sesuatu. Richard S. Sharif, dalam bukunya, menjelaskan, kedua kepribadian tersebut memiliki keterkaitan yang erat.

Keterkaitan itu terdapat pada cara seseorang dalam membuat persepsi dan pertimbangan, apakah itu berasal dari dalam atau luar dirinya. Selain itu, ekstrover dan introver dapat dikatakan juga sebagai cara seseorang dalam memperoleh energi dalam hidupnya.

Dapat dilihat disini bahwa ekstrover dan introver bukan sesuatu yang bersifat rigiditas. Sebaliknya, ekstrover dan introver merupakan sesuatu yang fleksibel. Kepribadian ini akan berubah tergantung pada situasi, kondisi, serta lingkungan dimana kita berada. Selain itu, kepribadian ini berasal dari sesuatu yang memang sedang kita senangi dan dilakukan berulang-ulang.

Miskonsepsi yang Beredar

Semakin banyaknya media, khususnya online yang membahas tentang ekstrover dan introver, sebenarnya semakin menambah kesalahpahaman masyarakat terkait ekstrover dan introver. Memang benar jika seorang ekstrover senang dengan keramaian, banyak bicara, dan mempunyai banyak teman.

Namun, kita tidak bisa sepenuhnya mengatakan bahwa seorang ekstrover tidak bisa berada pada situasi yang sunyi, sepi, dan tenang. Bahkan ada opini yang mengatakan, seorang ekstrover akan “mati” jika ditinggal sendirian dan bukan di tempat keramaian.

Penilaian serupa juga ditujukan pada seorang introver. Mereka yang introver dianggap seseorang yang pemalu, benci orang lain, dan tidak mempunyai teman. Berbeda dengan ekstrover, seorang introver dianggap akan “mati” jika berada di lingkungan yang ramai dan banyak orang.

Stigma Keliru

Pada kondisi sekarang ini, ditengah pandemi covid-19 dimana setiap orang diminta untuk berada di rumah dan mengurangi kegiatan di luar rumah. Salah satu akun Instagram yang fokus pada perkembangan karir (glintsid), mengunggah postingan tentang perbedaan seorang ekstrover dan introver ketika bekerja dari rumah. Pada unggahannya, akun ini memaparkan sikap yang muncul dari minggu ke minggu seorang ekstrover dan introver.

Secara umum akun ini memang memberikan manfaat yang besar bagi pengikutnya. Namun ketika akun ini menjelaskan tentang perbedaan ekstrover dan introver, penulis mendapati kekeliruan yang dapat berimbas pada perspektif pengikutnya terhadap ekstrover dan introver.

Pada postingannya, akun tersebut mengatakan bahwa seorang introver akan lebih sanggup menjalani stay at home ketimbang seorang ekstrover. Pada minggu keempat, seorang introver digambarkan akan merasa nyaman, ketika berada di rumah terus. Sedangkan, seorang ektrover akan merasa sedang mengalami kesulitan yang tidak pernah berakhir.

Hal inilah mengakibatkan pada kesalahpahaman pembacanya. Ketika para pembaca tidak menyaring informasi ini dengan baik, pikiran mereka akan dipenuhi dengan asumsi-asumsi.

Yang lebih mengkhawatirkan, jika para pembaca memberikan penilaian negatif baik untuk ekstrover maupun introver. Penilaian dapat berupa anggapan bahwa seorang ekstrover dan introver seperti apa yang digambarkan pada akun Instagram tersebut.

Pada kenyataannya, baik ekstrover maupun introver sama-sama struggle menjalani masa-masa seperti ini. Teman penulis yang introver mengungkapkan, bahwa ia juga mengalami kesulitan dalam menjalani karantina di rumah saja.

Bahkan, kesulitan itu ia rasakan sejak minggu-minggu awal menjalani karantina. Ada juga seorang ekstrover yang merasa biasa saja dan tidak kesulitan dalam menjalaninya. Walaupun demikian, hal seperti ini tidak dapat kita generalisir sesuai kasus yang kita lihat.

Jadi, Bagaimana Sebaiknya?

Sebagaimana para ahli menyampaikan tentang ekstrover dan introver, kepribadian ini hanyalah preferensi dalam mendapatkan energi untuk diri kita. Pada dasarnya setiap dari kita memiliki kepribadian ekstrover dan introver. Hanya saja, kita pasti memiliki satu diantara dua kecendrungan dalam mendapatkan energi. Hal inilah yang membuat kita lebih condong ke salah satu kepribadian tersebut.

Jangan heran, jika ada orang yang mengatakan bahwa memiliki keduanya atau biasa disebut ambivert. Sebenarnya mereka yang seperti itu bukan ambivert namun kecendrungan antara ekstrover dan introver tidak terlalu signifikan perbedanaanya. Sebagai contoh, jika kita presentasikan mungkin seorang ambivert ini memiliki 55% ekstrover dan 45% introver, atau sebaliknya. Jadi akan tetap ada satu kepribadian yang lebih condong dalam diri kita.

Di masa seperti sekarang ini penting untuk kita, mencari tahu lebih dalam tentang diri kita. Gali sedalam-dalamnya sehingga kita mendapatkan insight tentang diri sendiri. Dengan mengetahui diri kita, hal tersebut dapat membantu dalam mengatasi tantangan atau masalah yang akan dihadapi.

Sebagai contoh, saat mengetahui diri kita ekstrover atau introver, kita mengerti bagaimana kita memosisikan diri terhadap orang, situasi yang terjadi, dan lingkungan sekitar. Ketika mengetahui diri kita seorang ekstrover misalnya, lalu terjadi pembatasan dalam skala besar seperti sekarang ini. Kita tahu bagaimana caranya ketika sedang stress dan down di masa sulit ini.

*Mahasiswa Pascasarjana Psikologi Pendidikan International Islamic University of Malaysia

Tags: ekstroverintroverstigma
Share26Tweet16SendShare
Previous Post

Hikmah Wabah Bagi Orang Beriman

Next Post

Wabah Membuka Watak Asli Warga +62

admin

admin

Related Posts

Lukman Harun

Lukman Harun: ‘Mari Berlomba dalam Kebaikan’

by admin
January 21, 2021
0

MADRASAHDIGITAL.CO, Oleh: Ahmad Soleh, Penulis Buku Wajah Islam Kita “Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu...

FPI Lahir karena Muhammadiyah dan NU Elitis? Jangan Mengada-ada!

by Raja faidz el shidqi
January 21, 2021
0

MADRASAHDIGITAL.CO, Oleh: Raja Faidz el Shidqi, Sekretaris Bidang HIKMAH PK IMM FISIP UMJ Barusan saja, saya menerima sebuah pesan singkat...

Catatan Buat Pandji Soal FPI, Muhammadiyah, dan NU

by admin
January 21, 2021
0

Oleh: Robby Karman Pernyataan Pandji Pragiwaksono, seorang komika yang cukup intelek viral dan ramai di medsos, yang membandingkan FPI (Front...

Rebahan

Bukan Umat Rebahan

by admin
January 17, 2021
0

MADRASAHDIGITAL.CO - Oleh: Rohman Priyanto, Mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga Sebagai umat manusia,...

Gambar Ahmad Soleh

Menyikapi Vaksin

by admin
January 14, 2021
0

MADRASAHDIGITAL.CO - Oleh: Ahmad Soleh, Jurnalis Warga Kemarin, vaksin yang diberi nama Coronavac telah resmi digunakan dalam tahap vaksinasi fase...

eNYeeS

Kisah Tiga Ibu Muda Sukses Rintis Coffe Shop eNYeeS

by admin
January 5, 2021
0

MADRASAHDIGITAL.CO - Oleh: Suryadi, S.Pd, Mantum IMM Depok Saat ini, minum kopi sudah menjadi gaya hidup (lifestyle) di Indonesia. Bagi...

Next Post

Wabah Membuka Watak Asli Warga +62

Ilustrasi by Keepo.me

Nikah Muda Solusi Hindari Zina? Mikir Dulu...

Terkait Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan, DPP IMM Kirim Surat Terbuka ke Presiden dan DPR

Comments 1

  1. Khasbi says:
    8 months ago

    Coba fakta media yang tidak sesuai dalam mendefinisikan mana? Kasih liat dong. Biar asumsi yang jadi pegangan penulis bisa makin gamblang. Kalau kaya gini jadi kelihatan ngada ngada.

    Nuhun.

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

Recent Posts

  • Problem Pengutamaan Bahasa Indonesia di Ruang Publik
  • PC Aisyiyah Colomadu Peduli Korban Bencana Alam
  • Lukman Harun: ‘Mari Berlomba dalam Kebaikan’
  • Puisi: Duka Nusantara
  • FPI Lahir karena Muhammadiyah dan NU Elitis? Jangan Mengada-ada!

Recent Comments

  • Aditya Utama on Cerpen: Luka yang Indah
  • Salman on Ilusi Kedaulatan Hukum
  • Catatan Belajar Mandiri Filsafat Islam 01 – Judul Situs on Apa Hukum Berfilsafat dalam Al-Quran?
  • CATATAN BELAJAR MANDIRI KE-1 MATA KULIAH FILSAFAT ISLAM – CATATAN BELAJAR MANDIRI FILSAFAT ISLAM on Apa Hukum Berfilsafat dalam Al-Quran?
  • Bunda alifa on Kisah di Balik Senyum Indah Jofi

Archives

  • January 2021
  • December 2020
  • November 2020
  • October 2020
  • September 2020
  • August 2020
  • July 2020
  • June 2020
  • May 2020
  • April 2020
  • March 2020
  • February 2020
  • January 2020
  • December 2019
  • November 2019
  • October 2019
  • September 2019
  • August 2019
  • July 2019
  • June 2019
  • May 2019
  • April 2019
  • March 2019
  • February 2019
  • January 2019

Categories

  • Berita
  • Event
  • Gaya Hidup
  • Komunitas
  • Opini
  • Pemikiran Tokoh
  • Resensi
  • Sastra
  • Tips
  • Umum
  • Wacana

Meta

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org
Facebook Instagram

Madrasah Digital

Madrasah Digital

Madrasah Digital

Kategori

  • Berita
  • Event
  • Gaya Hidup
  • Komunitas
  • Opini
  • Pemikiran Tokoh
  • Resensi
  • Sastra
  • Tips
  • Umum
  • Wacana

Sekretariat

Learning Center Madrasah Digital

Alamat
Graha Inkud Lt. 6, Jln. Warung Buncit Raya No. 18-20, Jakarta Selatan, 12740.

Telp
0817123002/085717051886

E-mail
redaksimadrasah@gmail.com

© 2019 Madrasah Digital

No Result
View All Result
  • Masuk / Daftar
    • Tulis Postingan
    • Tulisan Saya
  • Berita
  • Wacana
  • Gaya Hidup
  • Komunitas
  • Opini
  • Sastra
  • Umum

© 2019 Madrasah Digital

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In