Oleh: Muhammad Taufik Sasmita
MADRASAHDIGITAL.CO – Tidak terasa, Ramadhan (bulan yang penuh berkah) telah memasuki 10 hari terakhir. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kesehatan. Bulan Ramadhan kali ini kita lalui dengan cara berbeda dari sebelumnya.
Begitu banyak perbedaan antara Ramadhan tahun ini dengan Ramadhan beberapa tahun belakangan. Mulai dari tidak adanya shalat Tarawih, shalat Jumat, dan shalat lima waktu di rumah, tadarusan di rumah, buka puasa di rumah dan lain sebagainya.
Dari dunia pendidikan juga mengalami perbedaan saat Ramadhan ini. Mulai dari pembelajaran jarak jauh, sidang proposal atau skripsi online, rapat online, kajian online, diskusi online, dan lain sebagainya. Semua dilakukan dengan jarak jauh (online). Semua ini karena saat ini dunia sedang dilanda pandemi Covid-19. Semua menjadi tidak biasa.
Kita tahu bahwasa kesehatan adalah sangat penting. Namun, banyak dari manusia mengetahuinya ketika mereka sedang dilanda sakit, ketika tubuh tidak bisa bekerja lagi, dan ketika penyakit sudah memasuki tingkat keparahannya. Dan dari situ, barulah mereka mengunjungi pelayanan kesehatan, baik itu rumah sakit, Puskesmas, klinik, dan lain sebagainya. Itu merupakan suatu kesalahan yang sangat fatal. Sudah terlambat. Apalagi hingga nyawa telah tiada.
Seharusnya, setiap manusia mengutamakan kesehatan sejak dini mungkin dan tidak mengabaikannya. Seperti menjaga kesehatan, pola makan, olahraga, rajin konsultasi kesehatan, dan lain sebagainya sehingga dapat menunjang kesehatannya.
Sehat itu tidak hanya secara fisik, bahkan mental, spritual maupun sosial dan ekonomi juga harus sehat, agar setiap orang dapat hidup produktif. (UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan). Selain itu, pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang kesehatan itu minim, sehingga sehat itu masih dipandang sebelah mata. Pada praktiknya, ketika sudah sakit sampai tidak bisa bekerja, barulah memeriksakan diri ke rumah sakit.
Semua permasalahan di atas merupakan tanggung jawab bersama, baik itu masyakarat, pemerintah, swasta dan perguruan tinggi. Kita harus saling bekerjasama dalam menyehatkan Indonesia. Saling bahu-membahu dalam membangun negara ini. Yang mana ini telah termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke 4, “… memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan…”
H L Blum, seorang terkemuka dikalangan kesehatan, menyatakan ada empat faktor yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan seseorang, yaitu:
- Perilaku
Perilaku yang sehat akan menunjang meningkatnya derajat kesehatan, hal ini dapat dilihat dari banyaknya penyakit berbasis perilaku dan gaya hidup. Kebiasaan pola makan yang sehat dapat menghindarkan diri kita dari banyak penyakit, diantaranya penyakit jantung, darah tinggi, stroke, kegemukan, diabetes mellitus, dan lain-lain.
- Lingkungan
Dalam kehidupan masyarakat di sekitar kita, dapat kita rasakan daerah yang kumuh dan tidak dirawat, biasanya banyak penduduknya yang mengidap penyakit, seperti gatal-gatal, infeksi saluran saluran pernafasan, dan infeksi saluran pencernaan. Lingkungan yang mendukung gaya hidup bersih juga berperan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Contohnya, penyakit demam berdarah.
Lingkungan tidak bersih, banyaknya tempat penampungan air yang tidak pernah dibersihkan menyebabkan perkembangkan nyamuk Aedes Aegypti. Hal ini menyebabkan penduduk di sekitar memiliki risiko tergigit nyamuk dan tertular DBD.
- Keturunan
Banyak penyakit-penyakit yang dapat dicegah, namun sebagian penyakit tidak dapat dihindari, seperti penyakit akibat dari bawaan atau keturunan. Semakin besar penduduk yang memiliki risiko penyakit bawaan akan semakin sulit upaya meningkatkan derajat kesehatan. Contoh : Penyakit Diabetes Mellitus
Oleh karena itu, kita perlu mengetahui kesehatan kita dan juga perlu menjaganya. Untuk pasangan yang ingin menikah, perlu adanya konseling perkawinan, serta diadakannya tes kesehatan sebelum menikah, agar pasangan saling tahu tentang kesehatan dirinya dan pasangannya, serta agar dapat menghindar dari penyakit bawaan atau keturunan.
- Fasilitas Kesehatan
Ketersediaan fasilitas dengan mutu pelayanan yang baik akan mempercepat perwujudan derajat kesehatan masyarakat. Dengan menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan yang bermutu secara merata dan terjangkau akan meningkatkan akses masyarakat ke fasilitas pelayanan kesehatan.
Ketesediaan fasilitas tentunya harus ditopang dengan tersedianya tenaga kesehatan yang merata dan cukup jumlahnya, serta memiliki kompetensi di bidangnya. Selain itu, akses terhadap fasilitas kesehatan juga harus mudah dan terjangkau, agar terciptanya kesehatan yang merata di masyarakat.
Nah, selain kita harus tau dan paham tentang faktor-faktor yang dapat membuat derajat kesehatan meningkat atau menyebabkan orang sakit. Kita juga harus tau dan paham bagaimana cara pencegahan penyakit. Menurut Leavel and Clark upaya pencegahan (preventive) terbagi menjadi 5 :
- Masa sebelum sakit
- Mempertinggi nilai kesehatan. (Health promotion)
Promosi kesehatan adalah tahapan yang pertama dan utama dalam hal mencegah penyakit agar masyarakat berubah perilakunya, dari perilaku yang tidak baik menjadi baik.
Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya.
beberapa usaha di antaranya : peningkatan gizi, kebiasaan hidup, perbaikan sanitasi lingkungan seperti penyediaan air rumah tangga yang baik, perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran, air limbah, hygiene perorangan, rekreasi, sex education, persiapan memasuki kehidupan pra nikah dan persiapan menopause.
- Memberikan perlindungan khusus terhadap sesuatu penyakit. (Specific protection)
Perlindungan khusus yaitu perlindungan yang diberikan kepada orang-orang atau kelompok yang beresiko terkena suatu penyakit tertentu, agar kelompok yang beresiko tersebut dapat bertahan dari serangan penyakit yang mengincarnya.
Contohnya : penggunaan kondom untuk mencegah penularan HIV/AIDS, penggunaan sarung tangan dan masker saat bekerja sebagai tenaga kesehatan, vaksinasi untuk mencegah penyakit-penyakit tertentu, isolasi penderitaan penyakit menular, dan pencegahan terjadinya kecelakaan baik di tempat-tempat umum maupun di tempat kerja.
- Pada masa sakit
- Mengenal dan mengetahui jenis pada tingkat awal, serta mengadakan pengobatan yang tepat dan segera. (Early diagnosis and treatment)
Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat dan cepat merupakan langkah pertama ketika seseorang telah jatuh sakit, agar sakit yang dideritanya dapat segera diidentifikasi dan dapat mencegah orang yang sudah sakit, agar penyakinya tidak tambah parah. Semakin cepat pengobatan diberikan kepada penderita, maka semakin besar pula kemungkinan untuk sembuh.
Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat dan cepat, dapat mengurangi biaya pengobatan dan dapat mencegah kecacatan, yang mungkin timbul jika suatu penyakit dibiarkan tanpa tindakan kuratif.
Contohnya: Mencari penderita di dalam masyarakat dengan jalam pemeriksaan, misalnya pemeriksaan darah, roentgent paru-paru dan sebagainya serta segera memberikan pengobatan
- Pembatasan kecacatan dan berusaha untuk menghilangkan gangguan kemampuan bekerja yang diakibatkan sesuatu penyakit. (Disability limitation)
Kecacatan yang ditakutkan yaitu kecacatan yang terjadi karena disebabkan pengobatan kepada penderita yang tidak sempurna. Banyak penyakit yang dapat menimbulkan kecacatan dapat dicegah dengan pengobatan yang lebih sempurna. Salah satunya adalah dengan meminum obat yang diberikan oleh dokter sampai habis. Pengobatan yang tidak layak dan tidak sempurna, dapat mengakibatkan orang yang bersangkutan cacat atau ketidakmampuan. Misalnya, TBC.
Orang yang sudah terkena penyakit TBC, harus melakukan pengobatan secara tuntas selama 6 bulan. Dan jika itu tidak dilakukan secara tuntas, maka penyakit yang diderita akan semakin parah, virusnya menjadi resisten dan sulit untuk disembuhkan.
- Rehabilitasi (Rehabilitation)
Rehabilitasi merupakan tahapan yang sifatnya pemulihan. Ditujukan pada kelompok masyarakat yang dalam masa penyembuhan sehingga diharapkan agar benar- benar pulih dari sakit, sehingga dapat beraktifitas dengan normal kembali. Apalagi kalau suatu penyakit sampai menimbulkan cacat kepada penderitanya, maka tahapan rehabilitasi ini bisa dibilang tahapan yang menentukan hidupnya kedepan akan seperti apa nantinya.
Perlu diketahui bahwa dalam tahapan rehabilitasi minimal ada 4 poin yang harus diperhatikan, yakni pemulihan fisiknya (penderita memperoleh perbaikan fisik), pemulihan mentalnya (penderita dapat menyesuaikan diri dalam hubungan perorangan dan sosial), pemulihan status sosialnya dalam masyarakat (penderita menempati suatu pekerjaan/jabatan dalam masyarakat dengan kapasitas kerja), serta pemulihan estetis (penggunaan mata palsu, kaki palsu).
Jadi, dari sini kita dapat simpulkan, bahwa kesehatan itu sangat penting, dan harus diupayakan sedini mungkin, agar penyakit dapat dikendalikan dan tidak terjadi hal yang fatal terhadap pasien, bahkan hingga catat atau meninggal.
Jaga kesehatan, sayangi diri anda, keluarga, dan masyarakat sekitar. Generasi muda yang sehat akan menghasilkan bangsa yang kuat.
* Anggota IAKMI DKI Jakarta, Penulis buku Nafas Cendikiawan Muslim, Korps Sukarelawan PMI Jakarta Timur, Enumerator SEANUTS (South East Asia Nutrition Surveys) II Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Sumber:
Notoatmodjo, S. 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/sainmed/article/view/1012/1125