Ekspektasi menjadi harapan yang terus dibentuk oleh mindset manusia yang bersifat egosentris. Respon ini merupakan bentuk alami dan tidak mampu dikontrol oleh diri manusia itu sendiri. Hal ini disebabkan kondisi psikologis manusia yang selalu membutuhkan harapan untuk terus berkembang.
Setiap harapan yang disematkan, akan menjadi motivasi-motivasi luhur yang menaikkan taraf hidup. Namun tak jarang sumber motivasi yang disebut sebagai ekspektasi menyebabkan kekecewaan yang mendalam. Sehingga pengelolaan psikologi dan langkah cerdas menjadi hal mutlak yang harus dilakukan oleh setiap manusia.
Sebagai makhluk perasa, manusia selalu digerakkan oleh keinginan-keinginan yang ikut serta mengubah arah hidupnya. Kebaikan ataupun keburukan akan terus digerakkan oleh keinginan yang berada dalam pikiran. Akan tetapi, gagalnya prediksi yang dilakukan membuat pencanangan keinginan gagal diwujudkan.
Sehingga tak jarang kegagalan yang didapatkan oleh manusia, membuat rasa frustasi dan ingin menyerah. Hal ini disebabkan oleh alam bawah sadar yang menghipnotis pikiran bahwa semua keinginan dapat terkabulkan.
Maka realita menjadi tembok kokoh yang menjadi ruang kosong antara terkabulnya harapan dengan kegagalan. Disinilah pentingnya membangun ekspektasi dalam setiap kehidupan. Mengatur rencana secara matang, agar ekspektasi yang menjadi angan-angan dapat terwujudkan secara sempurna.
Selain itu, langkah usaha dan kerja keras juga menjadi indikator penting akan keberhasilan ekspektasi, yang mana bisa diartikan; ekspektasi tanpa adanya usaha dan kerja nyata hanyalah angan-angan belaka.
Begitu pentingnya manajemen ekspektasi, setiap individu harus merencakan setiap detailnya. Tentang apa saja langkah yang harus dibangun secara konsisten. Kemudian halangan-halangan apa saja yang nantinya akan dihadapi untuk mewujudkan ekspektasi.
Dan langkah strategis menemukan solusi atas setiap permasalahan yang ada. Langkah manajerial seperti itu sangat penting dilakukan untuk mendukung keberhasilan ekspektasi. Secara sederhananya, kita dapat merancangnya menjadi 5 langkah.
1. Membangun Usaha Secara Maksimal
Ekspektasi tanpa usaha hanyalah omong kosong belaka. Mungkin ungkapan seperti ini sering kita dengar dalam seminar motivasi di berbagai kesempatan. Hal itu memang benar adanya, sebab tanpa adanya usaha, tingkat keberhasilan ekspektasi menjadi kecil.
Pun dalam usaha mewujudkan ekspektasi, tidak bisa dilakukan secara serampangan. Penyusunan agenda-agenda di setiap harinya menjadi langkah kecil untuk mewujudkan ekspektasi.
Selain itu, perancangan usaha menjadi langkah terpenting selanjutnya. Usaha tanpa diiringi perencanaan akan terbuang sia-sia. Banyak kegagalan yang akan terjadi, sehingga ungkapan keputusasaan akan menghiasi setiap usaha yang dilakukan.
Jalan yang ditempuh juga akan terasa berat. Oleh karena itu, untuk mewujudkan ekspektasi diperlukan usaha secara maksimal; yaitu dengan memaksimalkan potensi, perencanaan, hingga pengelolaan.
2. Buat Ekspektasi Secara Realistis
Gantungan ekspektasi yang tinggi, memiliki potensi kegagalan yang besar. Hal ini adalah wujud ketidakseimbangan yang digambarkan oleh pembuat ekspektasi. Seyogyanya saat membangun harapan, harus dilengkapi dengan realita yang ada dan rajin instrospeksi diri.
Pemahaman akan kemampuan diri dan pengalaman yang didapatkan sebelumnya adalah modal berharga untuk menyusun ekspektasi yang realistis. Sehingga ekspektasi yang telah diukur secara matang, akan lebih mudah diwujudkan oleh si pembuat harapan.
Rasa kecewa yang ditimbulkan dari kegagalan dalam pemenuhan ekspektasi juga dapat disingkirkan. Sementara itu, keberhasilan-keberhasilan kecil yang mengiringi ekspektasi besar adalah motivasi yang sempurna untuk terus melangkah di jalan yang sama. Maka dapat dipahami, jika membangun ekspektasi secara realistis menjadi langkah yang sangat penting.
3. Menyusun Rencana Saat Kegagalan Menghantam
Kegagalan adalah momok terbesar bagi seorang pembuat ekspektasi. Dalam keadaan ini, kedewasaan dan kesiapan mental dipertaruhkan untuk menghadapi situasi yang pahit. Ada individu yang siap menerima segala kegagalan yang ada, namun ada juga individu yang terlalu kecewa dan mengubur ekspektasinya dalam-dalam.
Oleh karena itu, sebelum kegagalan menerjang, ada baiknya dilakukan prediksi untuk menyiapkan mental sekaligus merancang strategi terbaik untuk mengatasinya. Pun prediksi juga akan memudahkan si pembuat ekspektasi untuk menyiapkan opsi antara melanjutkan ataupun membuat ekspektasi lain, yang mempunyai kemungkinan lebih besar untuk segera diwujudkan.
4. Mengenali Kesalahan dan Kelemahan
Satu hal yang harus dihindari oleh pembuat ekspektasi adalah meminimalisir kesalahan yang terjadi. Kesalahan tidak boleh dilakukan secara berulang karena dapat mengganggu irama untuk menjalankan usaha. Belajar dan belajar adalah cara terbaik untuk segera mewujudkan harapan.
Kemudian agar kesalahan tidak terjadi saat proses mewujudkan ekspektasi, setiap individu dapat mengenali kelemahan masing-masing. Tentu setiap orang memiliki kelemahan yang berbeda-beda. Ada seseorang yang memiliki kelemahan pada bidang psikis, ada pula yang memiliki kelemahan pada kondisi fisik, semua kelemahan itu dapat diatasi apabila setiap individu mau belajar dan sedikit demi sedikit mengenali kelemahan yang ada pada dirinya.
5. Berdamai Dengan Kondisi
Langkah yang terakhir adalah metode untuk lebih siap terhadap apapun yang terjadi. Baik kegagalan ataupun pencapaian harus disikapi secara dewasa. Terkadang seseorang tidak bisa bersikap dewasa terhadap kegagalan yang sedang menghantam dirinya ataupun sebaliknya, sehingga menjadi bom waktu yang menghabisi diri sendiri di puncak kejayaan.
Maka dari itu, metode berdamai dengan segala kondisi adalah metode yang tepat digunakan bagi siapapun yang membangun ekspektasi. Karena dengan metode itulah puncak dari ekspektasi dapat diraih, dan dengan metode itu pula setiap kondisi yang ada dapat terlewati secara sempurna.
Itulah 5 langkah yang dapat diterapkan oleh setiap individu yang ingin meraih keberhasilan dalam membangun ekspektasi. 5 langkah tersebut adalah cara termudah yang dapat dijalankan setiap orang. Menjadi rambu-rambu penting yang harus diperhatikan dan ditaati setiap langkahnya.
Red: Annisya Kurniasih