MADRASAHDIGITAL.CO- Selasa, 21 Januari 2025 pukul 19.30 WIB, Smart Learning Community (SLC) menyelenggarakan agenda “Bincang Santai” yang mengupas strategi membangun budaya literasi pada generasi z. Agenda kali ini mendatangkan pemateri hebat yakni Maritza Putri Nadia selaku Duta Baca Provinsi Jawa Barat 2024 dan di moderatori oleh pengurus SLC, yaitun Sofhia Ainun.
Diskusi berjalan dengan baik membahas topik pertama mengenai tingkat literasi di kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Kemudian dilanjut dengan bahas strategi meningkatkan budaya literasi pada generasi z dan yang terakhir membahas mengenai literasi sebagai pemberdayaan sosial.
****
Bincang kali ini juga Maritza Menyampaikan bahwa “Literasi bisa diartikan sejauh mana memahami apa yang kita baca, bukan sekedar membaca. Bagaimana bacaaan itu mampu untuk diterapkan dan dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari”. Kemudian ia juga menyampaikan bahwa menurut UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,0001 persen yang artinya dari 1.000 orang di Indonesia hanya 1 orang yang gemar membaca dmenurut artikel yang ia baca di Indonesia masyarakatnya rendah dalam berliterasi dibuktikan dengan survei yang dilakukan PISA (Program for International Student Assessment) yang dirilis Organization for Economic Co-operation and development (OECD) pada tahun 2019, Indonesia menempati peringkat ke 62 dari 70 negara.
Dari temuan di atas kemudian Ia mengerucutkan lagi ke daerah Cirebon. Memantik audiens dengan pertanyaan “Kenapa masyarakat Cirebon kurang dalam minat membaca khususnya generasi z?. Salah satu audiens menjawab, generasi z lebih memilih kegiatan yang sifatnya hiburan, seperti main gadget dengan menonton video pendek melalui berbagai platform.
Selanjutnya Maritza menimpal jawaban dari salah satu audiens dengan “IPLM (Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat) di cirebon pada tahun 2024 itu 50% meningkat dari tahun sebelumya 45%. Harapannya di tahun 2025 dan seterusnya dapat meningkat lagi. Artinya kita perlu membantu untuk meningkatkan dengan cara mendorong masyarakat untuk berkunjung ke perpustakaan dan terlibat langsung pada kegiatan literasi.”
****
Adanya gadget menjadi peluang juga untuk meningkatkan minat baca. Aplikasi buatan pemerintah mungkin bisa dimanfaatkan seperti CANDIL (Maca Dina Digital Library) yang merupakan sebuah aplikasi perpustakaan digital milik Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat. Didalamnya terdapat ribuan buku elektronik yang dapat dibaca. Juga ada IPUSNAS buatan dari Pemerintah Pusat yang mengoleksi berbagai buku bacaaan. Selain itu aplikasi seperti Wattpad, Google Play Book, Cabaca dan masih banyak lagi untuk meningkatkan minat baca.
Strategi lain untuk meningkatkan minat baca pada generasi z adalah memanfaatkan kesukaan mereka melalui video pendek dan konten mini blog di sosial media dengan mereview rekomendasi buku bacaan yang menarik, membuat lapak buku di ruang umum, bermain game lalu ajak pelan-pelan untuk membaca buku dan memilih buku yang sesuai dan disukai sebagai pantikan awal. Pemerintah juga punya andil besar dalam menyediakan fasilitas berupa perpustakaan di tiap desa sehingga masyarakat dapat akses yang lebih muda untuk membaca buku. Adanya komunitas literasi juga bisa diajak untuk kolaborasi dalam manajemen buku bacaan dan pelaksanaanya.
****
Kemudian pembahasan terakhir mengenai literasi sebagai pemberdayaan sosial, ka maritza menjelaskan bahwa pengalaman dia selama proses penyeleksian sebagai duta baca provinsi Jawa Barat juga ada hal yang hangat dibahas mengenai literasi sebagai pemberdayaan sosial. Dalam pengalamannya setelah terjun di masyarakat, balai baca/perpustakaan yang ada di beberapa desa mampu menjadi wadah untuk menumbuhkan skill selain sebagai wadah membaca.
“Kalau kita belum mampu untuk membawa masyarakat berkunjung ke perpustakaan, maka kita bisa membawa kehadiran literasi di tengah masyarakat untuk menjawab solusi atas permasalahan yang ada” menjadi closing statement dari ka Maritza dalam bincang santai kali ini.
Terakhir Ketua Smart Learning Community (Sutopo Ibnoris) berharap dengan adanya bincang kali ini dapat mengembangkan kemampuan akal anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya. Kemudian setelah agenda ini harapannya dapat memberikan sumbangsi untuk masyarakat baik melalui ide/gagasan maupun tindakan yang nyata.
Red, M. Rendi Nanda Saputra