YOGYAKARTA—Ahad (24/12/2023) dini hari, Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (DPD IMM DIY) periode 2021-2023 resmi demisioner. Prosesi pendemisioneran pengurus disaksikan oleh perwakilan seluruh Pimpinan Cabang se-DIY.
Dalam Laporan Pertanggungjawaban (LPJ), Ketua Umum DPD IMM DIY, Muh Akmal Ahsan menyampaikan 10 poin rekomendasi untuk pengurus selanjutnya, “rekomendasi ini penting sebagai dasar pertimbangan pengurus selanjutnya ketika merumuskan kebijakan dan program organisasi”, ucapnya.
Sepuluh poin rekomendasi tersebut ialah: Pertama, urgensi pembangunan sistem kepemimpinan dan organisasi yang menunjang efisiensi dan efektifitas gerakan IMM. Kedua, mengarahkan kaderisasi pada usaha menmaksimalkan perkaderan formal/utama serata mengembangkan perkaderan pendukung sebagai wadah aktualisasi kader. Bersama dengan itu juga meningkatkan kualitas instruktur. Ketiga, IMM DIY perlu mengembangkan pusat studi sebagai Center Of Excelence yang diharapkan menjadi basis pengembangan pemikiran kader.
Keempat, perlunya IMM DIY memperluas radius jejaring ke seluruh sektor publik. Kelima,urgensi pembangunan program dan kebijakan yang secara langsung berdampak pada pemecahan masalah di masyarakat. Keenam, merumuskan format gerakan digital yang kompatibel dengan situasi mutakhir. Ketujuh, membangun format gerakan ekonomi kader lewat kerja sama dengan stakeholder.
Kedelapan, terlibat dalam penyelesaian masalah diskriminasi terhadap perempuan, termasuk masalah kekerasan seksual, pernikahan dini, ketidak pastian pekerja formal dan informal dan problem keterwakilan perempuan dalam politik. Kesembilan, terlibat dalam penyelesaian masalah lingkungan. Kesepuluh, menangani masalah-masalah krisis generasi muda, seperti masalah ketidakpastian kerja, problema kesehatan mental dan paparan informasi negatif di media sosial.
Akmal menyebut, periode sekarang telah banyak melahirkan warisan (legacy) kepemimpinan yang perlu dikembangkan dan dilanjutkan oleh kepemimpinan yang kuat dan mampu mengakselerasi kemajuan ikatan.
“Di atas segala kekurangan kepemimpinan kami, alhamdulillah ada banyak warisan yang secara fungsional dapat di gunakan oleh periode selanjutnya. Kepemimpinan selanjutnya haruslah gabungan para personalia pengurus yang di dalamnya terdapat man of think, man of ethic dan man of action. Tanpanya, kepemimpinan bisa terpuruk”, tutur Akmal.
Terakhir, Akmal berharap para demisioner pengurus DPD IMM DIY periode 2021-2023 harus menyegerakan diri untuk berdiaspora ke ruang publik strategis.
“Selepas Musyda ini usai dilaksanakan dan setelah periode selanjutnya telah dikukuhkan, fantasyiru fil ardhi, bertebaranlah di muka bumi, berdiaspora, sesaki ruang publik dengan peran-peran strategis. Gugus pengetahuan dan tumpukan pengalaman selama berproses di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah insyallah akan menjadi tonggak besar pencapaian kesuksesan teman-teman”, tutup Akmal.