Madrasah Digital
  • Wacana
    • Opini
    • Pemikiran Tokoh
    • Resensi
  • Gaya Hidup
    • Tips
  • Komunitas
  • Umum
    • Berita
  • Sastra
Friday, January 22, 2021
No Result
View All Result
  • Wacana
    • Opini
    • Pemikiran Tokoh
    • Resensi
  • Gaya Hidup
    • Tips
  • Komunitas
  • Umum
    • Berita
  • Sastra
No Result
View All Result
Madrasah Digital
No Result
View All Result
Home Berita

Refleksi Sejarah Muhammadiyah bagi Kaum Muda

admin by admin
December 3, 2020
in Berita
3 min read
0
16
SHARES
52
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

MADRASAHDIGITAL.CO, JAKARTA – Pada Kamis (3/12), Madrasah Digital mengadakan Kuliah Umum dan Refleksi 108 Tahun Muhammadiyah dengan tema “Muhammadiyah Digital: Jalan Dakwah Virtual Muhammadiyah” secara virtual.

Diskusi ini dimoderatori oleh Pemimpin Redaksi MadrasahDigital.co Ahmad Sholeh dan dihadiri tiga narasumber dengan berbagai pandangan yang berbeda, yaitu Prof. Dr H Dadang Kahmad M.Si (ketua PP Muhammadiyah), Azrohal Hasan, M.Hum (sejarawan muda Muhammadiyah), dan Kiai Cepu atauKusen Ph.D (budayawan).

Baca Juga

PC Aisyiyah Colomadu Peduli Korban Bencana Alam

January 22, 2021
Gambar: Line Today

Puisi: Duka Nusantara

January 21, 2021

IMM FKIP Uhamka Salurkan Bantuan kepada Korban Banjir Bandang Bogor

January 21, 2021

Dalam diskusi ini, sejarawan muda dan aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), aktivis sosial, dan tim perumus museum Muhammadiyah, Azrohal Hasan, mengatakan, sejarah adalah masa lalu, masa kini, dan masa depan. Menurut dia, penting sekali anak muda Muhammadiyah hari ini mengetahui kilas balik sejarah berdirinya Muhammadiyah adalah bukan proses yang instan.

Muhammadiyah, kata dia, adalah organisasi Islam yang konsisten pada misi kemanusiaan pada tiap perkembangan zaman pra dan pasca kemerdekaan Republik Indonesia.

Azrohal Hasan menganalogikan Muhammadiyah sebagai sebuah oase di tengah padang pasir yang memberikan kesegaran. “Kehidupan di tengah padang pasir tersebut entah kehidupan untuk manusia ataupun hewan tumbuhan dan lain sebagainya, manusia yang diberikan oase tersebut diharapkan untuk tidak dapat merusak oase tersebut,” ujarnya.

Dia juga menjelaskan, dalam Almanak Moehammadijah Tahoen Hidjriah 1354 halaman 120 dikemukakan, “Muhammadiyah bukanlah suatu jaring manusia pada umumnya ketika Muhammadiyah memberikan dakwah sosial atau pertolongan tidak ada keinginan khusus.”

Misalnya, kata dia, Muhammadiyah memberikan pertolongan kepada orang Kristen untuk diberikan keringanan dalam pengobatan karena sebagian besar Rumah Sakit Muhammadiyah sangat administratif dalam proses bantuan kesehatan. Landasan dasar ini yang menjadi dasar Kiai Syujak mendirikan klinik Muhammadiyah di Surabaya.

Azrohal mengatakam, penasihatnya adalah tokoh nasional Dr Soetomo dan Dr Soewandi keduanya adalah salah satu penasehat dalam proses pendirian klinik Muhammadiyah pertama di Surabaya. Ada proses kolaborasi pada saat itu antara KH Ahmad Dahlan dengan unsur Boedi Oetomo, salah satunya Dr Soetomo. Pada saat itu, KH Ahmad Dahlan ingin Dr Soetomo menjadi penasihat langsung pendirian klinik Muhammadiyah pertama di Surabaya.

Surabaya merupakan kota pahlawan. Surabaya memiliki para pejuang kemerdekaan, terutama dalam perannya mengusir penjajah. Muhammadiyah dalam bidang kesehatan memiliki peranan penting dalam proses membantu keperluan kesehatan masyarakat dan memenuhi kebutuhan medisnya pada saat itu.

Azrohal Hasan menceritakan, pada saat itu, asas tersebut menjadi landasan ideologis, klinik Muhammadiyah pada saat itu menjadi klinik rakyat karena banyak pejuang di Surabaya, terutama saat peristiwa 10 November, ketika ada yang perlu perawatan medis dibawa ke klinik rakyat Muhammadiyah ini. “Betul-betul gerakan filantropi kesehatan sangat dimunculkan pada saat itu,” kata Azrohal, Kamis (3/12).

Hal ini, kata dia, tidak terlepas dari konsep humanisme, pendekatan Muhammadiyah dalam menjawab krisis kemanusiaan universal hal ini telah terkonsep dari tujuan awal Muhammadiyah sebagai organisasi Islam yang mempunyai hubungan erat dengan anggotanya mempunyai hubungan timbal balik.

Azrohal Hasan juha mengatakan, Muhammadiyah selalu menjunjung tinggi kemanusiaan tidak memandang latar belakang agama, ras, ataupun suku siapa pun yang membutuhkan pertolongan dalam misi kemanusiaan harus ditolong oleh Muhammadiyah sebagai kewajiban ideologis sendiri. Kita cukup banyak menemukan dari bidang pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan.

Muhammadiyah memiliki kekuatan historis sebagai organisasi Islam yang memiliki peregerakan yang modern pada setiap zamannya. Azrohal mengatakan, akar pergerakan Muhammadiyah dimulai pada 1903. Pada saat itu, kata dia, ide tersebut sudah muncul ketika Ahmad Dahlan melihat konsep Kristianiti (kembali ke kristus) diimplementasikan oleh KH Ahmad Dahlan menjadi Muhammadianisme yang kita kenal sekarang Muhammadiyah (pengikut Nabi Muhammad).

Bentuk gerakan modernisme Islam yang didapat ketika Ahmad Dahlan belajar kepada Muhammad Rasyid Ridho, Jamaludin al-Afghani, dan Muhammad Abduh. Ketika kita bicara masa lalu, berarti kita sedang berbicara masa depan yang pertama ketika tahun 2000 masuk globalisasi sudah muncul mengakibatkan kemajuan teknologi, pasar bebas, pemikiran masyarakat yang semakin liberal dan munculnya karya atau karakter generasi milenial yang saat ini kita ketahui.

Selain itu, munculnya era disrupsi membuat ruang batas dan waktu sudah tidak ada batasan lagi. Dia berharap generasi milenial Muhammadiyah mampu memunculkan banyak inovasi. Seperti halnya kita dapat memulai membuka marketplace itu isinya anggota Muhammadiyah bersama dan membuat sosio-preuner pedagang atau UMKM Muhammadiyah diberdayakan di yberbagai daerah selain berdikari secara ekonomi juga konsep dakwah dapat ditonjolkan dengan kegiatan sosiopreneur dan technopreneur dengan era seperti ini.

Gerakan Postmodern saat ini kita hanya mengenal ustadz-ustadz yang bermain di media sosial. Gerakan itu yang dinamakan gerakan postmodern mereka semakin terbuka dan inklusif tidak ada sekat-sekat kalau di Muhammadiyah jelas, gerakannya sangat ideologis. Yang dikhawatirkan dalam era dakwah digital ini adalah sangat bahaya akan terbawa propaganda oleh tokoh-tokoh tertentu.

Merefleksikan kondisi hari ini, dia mengatakan, Muhammadiyah harus menjadi gerakan yang inklusif tetap ideologis tapi bisa mengontekskan dengan kondisi digital saat ini. Mayoritas masjid Muhammadiyah berada di perumahan-perumahan mewah, sangat jarang ada di kampung-kampung kumuh atau di kota-kota besar. “Sangat jarang sekali ada masjid Muhammadiyah ada di gang-gang sempit sangat jarang sekali, selain geraka dakwah digital, gerakan kultural ataupun inklusivitas Muhammadiyah masih sangat kurang,” kata Azrohal.

Azrohal Hasan dalam refeleksinya mengatakan bahwa Muhammadiyah berawal dari organisasi modern dizamannya, namun jika tidak mampu mengikuti konteks perkembangan zaman maka akan menjadi organisasi klasik. “Relevan atau tidak Muhammadiyah bergantung siapa dan apa yang dilakukan orang-orang yang berkecimpung di dalam Muhammadiyah. Jangan jadikan Muhammadiyah sebagai gajah yang tidur,” ujarnya.

Jurnalis: Wikka Essa Putra

Share6Tweet4SendShare
Previous Post

Muhammadiyah Mesti Menghadirkan Wajah Baru dalam Berdakwah

Next Post

Komunikasi Empatik dan Upaya Penanganan Kekerasan Perempuan dan Anak

admin

admin

Related Posts

PC Aisyiyah Colomadu Peduli Korban Bencana Alam

by admin
January 22, 2021
0

MADRASAHDIGITAL.CO, COLOMADU – Pimpinan Cabang Aisyiyah Colomadu (PCA Colomadu) melakukan penggalangan dana bantuan untuk para korban Gempa Bumi di Sulawesi...

Gambar: Line Today

Puisi: Duka Nusantara

by admin
January 21, 2021
0

MADRASAHDIGITAL.CO, Oleh: Rohman Priyanto* Duka Nusantara Demi Nun yang terpancar sinar Matanya membendung air, Seolah berkata; “Ada apa dengan Januari?”...

IMM FKIP Uhamka Salurkan Bantuan kepada Korban Banjir Bandang Bogor

by admin
January 21, 2021
0

MADRASAHDIGITAL.CO, BOGOR - Akhir-akhir ini banyak bencana yang terjadi di Indonesia. Salah satunya bencana banjir bandang yang menerjang Kampung Gunung...

Muhammadiyah Jateng Kirim Tim Alfa SAR Bantu Korban Gempa Sulawesi Barat

by Muhammad Taufiq Ulinuha
January 19, 2021
0

MADRASAHDIGITAL.CO - Indonesia kembali diguncang gempabumi. Kali ini gempabumi melanda Provinsi Sulaweai Barat. Gempa pertama terjadi pada Kamis 14 Januari...

Dilantik, IMM Kota Semarang Luncurkan Buku ‘Ekspedisi Ideologi’

by admin
January 19, 2021
0

MADRASAHDIGITAL.CO, SEMARANG - Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Kota Semarang periode 2020/2021 secara resmi dilantik pada Ahad, 17...

IMM Pekanbaru Galang Donasi Bantu Korban Bencana Alam

by admin
January 19, 2021
0

MADRASAHDIGITAL.CO, PEKANBARU - Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Kota Pekanbaru melakukan penggalangan dana untuk korban bencana alam yang...

Next Post

Komunikasi Empatik dan Upaya Penanganan Kekerasan Perempuan dan Anak

Dayat Wijanarko

Jadi Manusia Ramah Lingkungan

Cerpen: Nenek Ontoh dan Surau Tua

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

Recent Posts

  • PC Aisyiyah Colomadu Peduli Korban Bencana Alam
  • Lukman Harun: ‘Mari Berlomba dalam Kebaikan’
  • Puisi: Duka Nusantara
  • FPI Lahir karena Muhammadiyah dan NU Elitis? Jangan Mengada-ada!
  • IMM FKIP Uhamka Salurkan Bantuan kepada Korban Banjir Bandang Bogor

Recent Comments

  • Aditya Utama on Cerpen: Luka yang Indah
  • Salman on Ilusi Kedaulatan Hukum
  • Catatan Belajar Mandiri Filsafat Islam 01 – Judul Situs on Apa Hukum Berfilsafat dalam Al-Quran?
  • CATATAN BELAJAR MANDIRI KE-1 MATA KULIAH FILSAFAT ISLAM – CATATAN BELAJAR MANDIRI FILSAFAT ISLAM on Apa Hukum Berfilsafat dalam Al-Quran?
  • Bunda alifa on Kisah di Balik Senyum Indah Jofi

Archives

  • January 2021
  • December 2020
  • November 2020
  • October 2020
  • September 2020
  • August 2020
  • July 2020
  • June 2020
  • May 2020
  • April 2020
  • March 2020
  • February 2020
  • January 2020
  • December 2019
  • November 2019
  • October 2019
  • September 2019
  • August 2019
  • July 2019
  • June 2019
  • May 2019
  • April 2019
  • March 2019
  • February 2019
  • January 2019

Categories

  • Berita
  • Event
  • Gaya Hidup
  • Komunitas
  • Opini
  • Pemikiran Tokoh
  • Resensi
  • Sastra
  • Tips
  • Umum
  • Wacana

Meta

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org
Facebook Instagram

Madrasah Digital

Madrasah Digital

Madrasah Digital

Kategori

  • Berita
  • Event
  • Gaya Hidup
  • Komunitas
  • Opini
  • Pemikiran Tokoh
  • Resensi
  • Sastra
  • Tips
  • Umum
  • Wacana

Sekretariat

Learning Center Madrasah Digital

Alamat
Graha Inkud Lt. 6, Jln. Warung Buncit Raya No. 18-20, Jakarta Selatan, 12740.

Telp
0817123002/085717051886

E-mail
redaksimadrasah@gmail.com

© 2019 Madrasah Digital

No Result
View All Result
  • Masuk / Daftar
    • Tulis Postingan
    • Tulisan Saya
  • Berita
  • Wacana
  • Gaya Hidup
  • Komunitas
  • Opini
  • Sastra
  • Umum

© 2019 Madrasah Digital

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In