MADRASAHDIGITAL.CO, BANDUNG – Pada Rabu, 30 Agustus 2023, salah satu dosen PGSD FKIP Uhamka, Puri Pramudiani, melaksanakan Sidang Promosi Program Doktor di Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Kegiatan ini disiarkan secara langsung di Auditorium Gedung Sekolah Pascasarjana UPI dan melalui Zoom Meeting.
Puri Pramudiani adalah salah satu mahasiswa S3 Program Studi Pendidikan Dasar UPI yang juga merupakan ibu dari tiga anak, yakni Hasbya Dzikra Arsyrizal (11 tahun), Kahfya Zhian Alfikra (7 tahun), dan Nahla Raspati Aurasyifa (2 tahun) dari pasangan Iwan Sukmana (40 tahun), dapat menyelesaikan studi S3 dengan predikat cumlaude dan IPK 4,0.
Puri Pramudiani merupakan salah satu peserta Sabbatical Leave yang diselenggarakan oleh Uhamka pada Januari–Maret 2022. Sabbatical Leave merupakan sebuah program di mana para dosen yang sedang studi S3 diberikan kesempatan untuk lebih fokus dalam menyelesaikan disertasinya.
Selain itu, Puri memiliki kesempatan mengikuti kegiatan Research Internship di Belanda selama tiga bulan (Agustus–November 2022) di bawah bimbingan Tim Promotor: Prof. Dr. H. Tatang Herman, M.Ed. (UPI), Prof. Turmudi, M.Ed., M.Sc., Ph.D. (UPI), Prof. Dr. Maarten Dolk (Utrecht University, the Netherlands).
Puri yang merupakan alumnus International Master Program on Mathematics Education (IMPoME) in collaboration between Unsri and Utrecht University, the Netherlands, kembali memilih untuk melanjutkan risetnya saat S2 dengan menggandeng ko-promotor dari Belanda, Prof. Dr. Maarten Dolk, dan mengambil tema tentang Professional Development for Supporting Primary School Teachers in Promoting Students’ Mathematical Reasoning Using Realistic Mathematics Education (RME), sebuah design research dalam pengembangan profesi guru dalam menanamkan penalaran matematis siswa di sekolah dasar.
Selain itu, Puri juga lolos dalam program World Class University UPI dengan skema kolaborasi riset internasional dan berhasil memublikasikan artikel hasil penelitiannya di jurnal internasional terindeks Scopus Q1 dan beberapa jurnal terakreditasi lainnya.
Ujian Sidang Terbuka ini menghadirkan Prof. Dr. Maarten Dolk, pakar RME dari Belanda yang juga ko-promotor II yang hadir langsung di UPI Bandung. Adapun untuk penguji internal UPI, yakni Prof. Dr. H. Sufyani Prabawanto, M.Ed., dan penguji eksternal, yakni Dr. Drs. Rachmadi Widdiharto, M.A. (Direktur Guru Pendidikan Dasar, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi).
Dalam kesempatan itu, Wakil Rektor IV Uhamka Muhammad Dwi Fajri yang saat itu mewakili Pimpinan Uhamka menyatakan apresiasi atas apa yang dicapai Puri. “Kami sangat mengapresiasi pencapaian Bu Puri yang dapat menyelesaikan studi S3 di Program Studi Pendidikan Dasar UPI, dan beliau berkontribusi di Uhamka tentunya tidak terlepas dari support keluarga, dukungan suami, anak tetap terperhatikan, dan ini merupakan salah satu contoh yang baik bagi kita semua,” ungkapnya.
Sementara itu, ketika diwawancarai, Puri Pramudiani menyatakan bahwa salah satu motivasi untuk menyelesaikan studi tepat waktu ini adalah persembahan untuk suami tercinta yang selalu men-support selama studi, baik di Belanda maupun di Indonesia, di mana sang suami rela menggantikan peran untuk mendidik dan membersamai anak-anak di tengah kesibukannya bekerja di kantor.
“Disertasi ini saya persembahkan untuk suami saya yang kebetulan pada hari ini, tanggal 30 Agustus 2023, berulang tahun yang ke-40,” kata dia.
Selanjutnya, Puri menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah men-support, khususnya pada masa-masa terberat yang dijalani ketika selama masa studi, anak paling kecil yang dipanggil Nara berulang kali dirawat di rumah sakit.
Nara merupakan anak perempuan satu-satunya dari tiga bersaudara dan dilahirkan pada masa pandemi Covid-19 pada tahun 2021 ketika Puri menginjak perkuliahan semester 3 di UPI. Namun, dia melanjutkan, berkat doa dari semua, alhamdulillah Nara sekarang sudah membaik.
Dalam kesempatan tersebut Puri menyatakan, prototipe yang dihasilkan dari disertasi ini NARA CHANTIC (Noticing Ability and Reflective Ability provoked by Challenging and Realistic), hasil dari diskusi dengan para pendidik di Belanda. “Dan ini sekaligus sebagai suatu persembahan untuk putri saya agar kelak menjadi anak yang sholehah dan cantik akhlak serta budi pekertinya,” tutur Puri.
Konteks-konteks pembelajaran matematika realistik yang dibuat dalam penelitian disertasi ini menggunakan cerita kartun dengan menggunakan nama anak-anak Puri, Kakak Haby dan Akang Zhian. Ini menunjukkan bahwa walaupun saat itu tidak bisa membersamai anak-anaknya ketika sedang studi di luar, hati Puri selalu terpaut kepada keluarga tercinta.
“Semoga kelak anak-anak bisa memahami bahwa apa yang dilakukan oleh saya sekarang ini tiada lain untuk masa depan mereka,” tutur Puri. Puri meyakini, sesulit apa pun perjuangan yang dihadapi, semua akan ada jalannya jika disertai dengan ridha suami.