Madrasah Digital
Kirim Tulisan
Buat Akun
  • Berita
    • Rilis
    • Komunitas
    • Surat Pembaca
  • Gaya Hidup
    • Tips
    • Hobi
    • Life Hack
  • Wawasan
    • Analisis
    • Wacana
    • Tadarus Tokoh
    • Resensi
    • Bahasa
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
    • Esai Sastra
  • Ruang Madrasah
    • Materi Pelajaran
    • Online Learning
    • Ruang Konsultasi
Tuesday, April 13, 2021
No Result
View All Result
  • Berita
    • Rilis
    • Komunitas
    • Surat Pembaca
  • Gaya Hidup
    • Tips
    • Hobi
    • Life Hack
  • Wawasan
    • Analisis
    • Wacana
    • Tadarus Tokoh
    • Resensi
    • Bahasa
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
    • Esai Sastra
  • Ruang Madrasah
    • Materi Pelajaran
    • Online Learning
    • Ruang Konsultasi
No Result
View All Result
Madrasah Digital
No Result
View All Result
Home Wacana

Pentingnya Filsafat dalam Pendidikan

Pengelola pendidikan harus memahami filsafat pendidikan sebagai basis penyelenggaraan dan pelaksanaan pendidikan.

salman syahireza by salman syahireza
April 7, 2020
in Berita, Wacana
5 min read
0
Ilustrasi Filsafat, Sumber: Olympic30

Ilustrasi Filsafat, Sumber: Olympic30

2.3k
SHARES
7.6k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

MADRASAHDIGITAL.CO – Filsafat berasal dari bahasa Yunani, philosophia. Philo,yang berarti cinta dalam arti luas, yaitu ingin dan karena itu lalu berusaha mencapai yang dinginkan itu; shopia artinya kebijakan dalam arti pandai, pengertian yang mendalam, cinta pada kebijakan (Ahmad Tafsir, 2001: 9).

Filsafat memang dimulai dari rasa yang ingin tahu. Keingintahuan manusia ini kemudian melahirkan pemikiran. Manusia memikirkan apa yang ingin diketahuinya. Pemikiran inilah yang kemudian disebut sebagai filsafat. Dengan berfilsafat manusia kemudian menjadi pandai. Pandai artinya juga tahu atau mengetahui, dengan kepandaiannya manusia harusnya menjadi bijaksana. Bijaksana adalah tujuan dari mempelajari filsafat itu sendiri. Filsafat merupakan kegiatan pikiran.

Baca Juga

Merantau ke Deli, Karya Buya Hamka yang Sarat Nilai

April 10, 2021
Milad 57 tahun IMM (Madrasah Digital)

12 Tokoh Ini Bakal Menerima Award dalam Resepsi Milad IMM

March 25, 2021

KABAR DUKA: SYAIKH MUHAMMAD ALI ASH-SHABUNI WAFAT

March 19, 2021

Pikiran manusia ini menerawang dan menelaah segala yang ada di alam semesta. Penelaah ini melahirkan tentang realitas itu, tentang segala itu. Upaya mengetahui segala itu dilakukan secara sistematis, artinya menggunakan hukum berfikir. Pikiran filosofis ini mencari hakikat segala sesuatu itu sampai pengertian yang paling dasar, paling dalam. Menurut Rassel (2004:xiii), filsafat adalah sesuatu yang berada di tengah-tengah antara teologi dan sain. Filsafat berisiksan pemikiran-pemikiran mengenai masalah-masalah yang secara definitif belum jelas pengertiannya.

Pertanyaan-pertanyaan seperti apakah dunia terbagi menjadi dua: jiwa dan materi, apakah jiwa dan materi itu?, apakah alam semesta ini mempunyai maksud tertentu? Apakah alam semesta ini sedang bergerak ke suatu tujuan? dan seterusnya. Pertanyaan-pertanyaan seperti itu adalah pertanyaan pertanyaan filsafat. Harald Titus, mengemukakan bahwa dalam arti sempit adalah science of science.

Tugas utama filsafat adalah memberikan analitis secara kritis terhadap asumsi-asumsi dan konsep sains, dan mengadakan sistematisasi sain. Dalam pengertian luas, filsafat berusaha mengintegrasikan pengetahuan manusia dari berbagi lapangan pengalaman manusia yang berbeda-beda dan menjadikan sutau pandangan yang konprehensip tentang alam semesta, hidup, dan makna hidup. Dari pendapat Titus diatas, filsafat adalah kegiatan manusia terutama aspek berfikirnya.

Pemikiran manusia ini kemudian menjadi pengetahuan bagi manusia untuk menjadi hidup di dunia ini. Filsafat dengan demikian dapat menjadi pandangan hidup manusia. Radikal berasal dari kata radix yang berarti akar. Maksudnya dari berpikir radikal ini adalah berpikir sampai ke hakikatnya, sampai keesensinya. Filsafat pendidikan adalah hasil pemikiran dan perenungan secara mendalam tentang pendidikan sampai ke akar-akarnya. Filsafat pendidikan pada dasarnya menjawab tiga permasalahan pokok pendidikan, yaitu: (1.) Apakah itu pendidikan?, (2.) Apa tujuan yang hendak dicapai?, (3.) Bagaimana cara yang baik untuk merealisasikan tujuan tujuan tersebut?

Made Pidarta (2007:86) mengutip Zanti Arbi mengungkapkan tentang tujuan filsafat pendidikan, yaitu menginspirasi, menganalisis, mengpreskripkan, dan menginvestigasi. Maksud menginspirasi yaitu memberikan inspirasi kepada para pendidik untuk melaksanakan ide tertentu dalam pendidikan. Melalui filsafat tentang pendidikan, filosof memaparkan idenya: Bagaimana pendidikan itu? Ke mana diarahkan pendidikan itu? Siapa saja yang patut menerima pendidikan? dan bagaimana cara mendidik dan peran pendidik?

Selanjutnya yang dimaksud dengan menganalisis dalam filsafat pendidikan adalah memeriksa secara teliti bagain-bagian pendidikan agar dapat diketahui secara jelas validasinya. Hal ini perlu dilakukan agar penyusunan konsep pendidikan secara untuh tidak terjadi kerancuan, tumpang tindih, serta arah yang simpang siur. Mendeskriptifkan dalam filsafat pendidikan pendidikan adalah upaya mejelaskan atau memberi pengarahan kepada pendidik melalui filsafat pendidikan.

Yang dijelaskan dapat berupa hakikat manusia, aspek peserta didik yang perlu dikembangkan, batas-batas keterlibatan pendidik, arah dan target pendidikan sesuai dengan minat dan bakat peserta didik. Maksud menginvestigasi adalah memeriksa atau meneliti kebenaran teori pendidikan. Pendidik tidak dibenarkan begitu saja mengambil konsep atau teori pendidikan untuk dipraktikkan di lapangan. Senada dengan Made Pidarta, J.M.Daniel 1986:26) mengatakan bahwa filsafat memiliki tujuan-tujuan sebagai berikut:

1. Inspirasional, yaitu tujuan filsafat pendidikan yang menyatakan cita-cita utopia bagi pendidikan manusia, baik pendidikan formal maupun informal.

2. Analitik, menemukan dan menafsirkan makna dalam percakapan/bahasa dan praktek pendidikan.

3. Preskriptif, yaitu tujuan filsafat pendidikan memberikan panduan yang jelas dan tepat bagi praktik pendidikan.

4. Investigasi, yaitu tujuan filsafat pendidikan menyelidiki kebijakan dan praktek pendidikan yang diadopsi. Filsafat pendidikan Islam tentu sangat diperlukan sebagai aplikasi filsafat dalam pendidikan. Hal ini mengingat bahwa tujuan dari pendirian lembaga pendidikan senantiasa berhubungan dengan individu dan masyarakat yang menyelenggarakan dan mengkonsumsi pendidikan.

Oleh karena itu, pengelola pendidikan harus memahami filsafat pendidikan sebagai basis penyelenggaraan dan pelaksanaan pendidikan, termasuk di dalamnya metode dalam pendidikan. Metode merupakan langkah atau cara menyelenggarakan pendidikan. Karenanya, metode merupakan salah satu hal krusial yang perlu dirumuskan.

Dalam serangkaian aktifitas belajar-mengajar, metode seringkali menjadi satu hal yang inheren, sehingga pengajar maupun pelajar kerap mengabaikannya. Karenanya, sekalipun tidak dipikirkan, metode tetap includ di dalam proses kependidikan. Menurut H.M. Arifin metode dalam pandangan filosofis pendidikan merupakan alat yang dipergunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Alat itu mempunyai fungsi yang bersifat polipragmatis yakni bilamana metode itu mengandung kegunaan yang serba ganda di satu sisi memberikan manfaat dan berdampak positif.

Namun, di sisi lain bisa menjadi sesuatu yang membahayakan dan berdampak negatif sebagaimana media yang berbasis IT (informsi teknologi) dan monopragmatis atau alat yang hanya dapat dipergunakan untuk mencapai satu macam tujuan saja seperti laboratorium. Sebagai sebuah disiplin ilmu, filsafat pendidikan islam sudah dipastikan memiliki metode pengembangan dan pengkajiannya yang khas, karena metode inilah sesungguhnya yang memberikan petunjuk operasional dan teknis dalam mengembangkan suatu ilmu. Sebagai suatu metode, pengembangan suatu ilmu biasanya memerlukan empat hal sebagai berikut:

1. Bahan-bahan yang akan digunakan untuk pengembangan filsafat pendidikan. Dalam hal ini dapat berupa bahan tertulis yaitu, al-Quran dan al-Hadist yang disertai pendapat ulama.

2. Serta para filosof lainnya; dan bahan yang diambil dari pengalaman empirik dalam praktik pendidikan.

3. Metode pencarian bahan. Untuk mencari bahan-bahan yang bersifat tertulis dapat dilakukan melalui studi kepustakaan dan studi lapangan yang masing-masing prosedurnya telah diatur sedemikan rupa. Namun demikian, khusus dalam menggunakan al-Quran dan Al-Hadist dapat digunakan jasa Ensiklopedi al-Quran semacam mu’jam al-Mufahras li alfazh al-Quran al-Karim, karangan Muhammad Fuad Abd Al-Baqi (Kamus untuk mencari ayat-ayat yang diperlukan), dan mu’jan al-Mufahras li alfazh al-Hadist karangan Weinseink (Kamus untuk mencari hadist yang diperlukan)

4. Metode pembahasan. Untuk ini Muzayyin Arifin mengajukan alternatif metode analitis-sintetis, yaitu suatu metode yang berdasarkan pendekatan rasional dan logis terhadap sasaran pemikiran secara indukatif, dedukatif, dan analisa ilmiah.

5. Metode pendekatan. Pendekatan ini biasanya diperlukan dalam analisa, dan berhubungan dengan teori-teori keilmuan tertentu yang akan dipilih untuk menjelaskan fenomena tertentu pula. Selanjutnya, karena yang ingin dikembangkan dan dikaji masalah filsafat pendidikan Islam, maka pendekatan yang harus digunakan adalah perpaduan dari ketiga ilmu tersebut yaitu filsafat, ilmu pendidikan, dan keislaman (Abuddin Nata, 2005: 20-24).

Secara filosofis, hakikat pendidikan berkaitan dengan hakikat para pendidik, anak didik, lembaga pendidikan, dasar-dasra dan tujuan pendidikan, hak dan kewajiban, tugas dan kedudukan semua yang terlibat dalam pendidikan. Selain itu, secara epistemologi sumber-sumber dan tolak ukur pendidikan dikaji secara kritis dan mendalam sehingga akan berjalan harmonis dengan tujuan pendidikan yang dimaksudkan. Ahmad D. Marimba (1980: 45) mengartikan pendidikan Islam sebagai usaha untuk membimbing keterampilan jasmaniah dan rohaniah berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam menuju terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.

Ukuran-ukuran Islam ditujukan pada akhlak anak didik, perilaku konkrit yang memberi manfaat kepada kehidupannya di masyarakat. Hasan Langgulung (1980:23) mengatakan bahwa pendidikan Islam ialah pendidikan yang memiliki empat fungsi, yaitu (1.) Fungsi edukatif, artinya mendidik dengan tujuan memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik agar terbebas dari kebodohan; (2.) Fungsi pengembangan kedewasaan berfikir melalui proses transmisi ilmu pengetahuan; (3.) Fungsi penguatan keyakinan terhadap kebenaran dengan pemahaman ilmiah; (4.) Fungsi ibadah sebagai bagian pengabdian hamba kepada Sang Pencipta yang telah menganugerahkan kesempurnaan jasmani dan rohani kepada manusia. Sebagaimana Allah S.W.T berfirman dalam surah At-Tin ayat 4: “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”

Muzayyin Arifin menyatakan bahwa mempelajari filsafat pendidikan Islam berarti memasuki arena pemikiran yang mendasar, sistematis, logis, dan menyeluruh (universal) tentang pendidikan, yang tidak hanya di latarbelakangi oleh pengetahuan agama Islam saja, melainkan menuntut kita untuk mempelajari ilmu-ilmu yang relevan. Pendapat ini memberikan petunjuk bahwa ruang lingkup filsafat pendidikan Islam adalah maslah-masalah yang terdapat dalam kegiatan pendidikan, seperti masalah tujuan pendidikan, masalah guru, kurikulum, dan metode lingkungan.

Karena itu dalam mengkaji filsafat pendidikan Islam seseorang akan diajak memahami konsep tujuan pendidikan, konsep gyry yang baik, konsep kurikulum, dan seterusnya yang dilakukan secara mendalam, sistematik, logis, radikal dan universal berdasarkan tuntutan agama Islam, khususnya berdasarkan al-Qur’an dan al-Hadist (Abuddin Nata, 2005:16).

Jadi, janganlah berpikiran bahwasanya filsafat adalah ilmu yang menyesatkan ataupun radikal. Karena filsafat mengajarkan kita untuk berpikir secara sistematis dan teratur, ilmu filsafat ini sangat membantu dalam pembelajaran maupun pendidikan, banyak cabang-cabang ilmu filsafat yang digunakan contohnya saja filsafat pendidikan islam dalam pengkaderan, ilmu filsafat ini bisa diterapkan dalam perkaderan karena di dalam ilmu ini mempelajari tentang pemikiran yang mendasar, sistematis, logis, dan menyeluruh tentang pendidikan yang tidak hanya di latarbelakangi oleh pengetahuan agama Islam saja, melainkan menuntut kita untuk mempelajari ilmu-ilmu yang relevan.

Tags: filsafatpendidikan
Share913Tweet571SendShare
Previous Post

Puisi: Orang Asing

Next Post

Mengenal Jurnal Al-Manar Karya Muhammad Rashid Ridha

salman syahireza

salman syahireza

Related Posts

Merantau ke Deli, Karya Buya Hamka yang Sarat Nilai

by admin
April 10, 2021
0

MADRASAHDIGITAL.CO, JAKARTA - Sebagai upaya mengenal Buya HAMKA lebih dekat lagi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Uhamka adakan diskusi...

Milad 57 tahun IMM (Madrasah Digital)

12 Tokoh Ini Bakal Menerima Award dalam Resepsi Milad IMM

by admin
March 25, 2021
0

MADRASAHDIGITAL.CO, SURABAYA – Ketua Forum Keluarga Alumni (Fokal) IMM Jawa Timur Suli Da’im MM mengungkapkan, milad IMM tahun ini akan...

KABAR DUKA: SYAIKH MUHAMMAD ALI ASH-SHABUNI WAFAT

by admin
March 19, 2021
0

MADRASAHDIGITAL.CO, oleh: Nia Ariyani   Kabar duka menyelimuti Umat Islam diberbagai penjuru dunia. Syaikh Muhammad Ali Ash-Shabuni dikabarkan wafat pada...

Bicara Kekerasan Seksual Dalam Berbagai Perspektif.

by admin
March 18, 2021
0

MADRASAHDIGITAL.CO, Oleh: Yeni Firdhausiah, Sekretaris Bidang Organisasi PK IMM FIKES UHAMKA JAKARTA SELATAN- Dalam kesempatan pada 13 Maret 2021 lalu, Korps...

Memperingati IWD, IMM BK, PGSD, PGPAUDSelenggarakan Webinar Nasional

by admin
March 18, 2021
0

MADRASAHDIGITAL.CO-Memperingati International Woman Day (IWD), IMM Komisariat PGPAUD, PGSD dan BK (IMM BPP) Universitas Ahmad Dahlan mengadakan Webinar Nasional bertajuk...

Milad 57 tahun IMM (Madrasah Digital)

Refleksi 57 Tahun IMM: Mengasah Pena Intelektual Ikatan

by admin
March 14, 2021
0

MADRASAHDIGITAL.CO, Oleh: Ahmad Soleh, Sekretaris Bidang RPK DPP IMM Budi Darma dalam salah satu esai di buku bertajuk Solilokui: Kumpulan...

Next Post
Sumber: Republika.co.id

Mengenal Jurnal Al-Manar Karya Muhammad Rashid Ridha

Ramadhan Sebentar Lagi: Kita Harus Lakukan Apa?

Alam. Sumber: Magdalene

Perempuan di Balik Konflik Ekologis

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

Recent Posts

  • Rektor Uhamka: Sambut Ramadhan, Hidupkan Kemanusiaan
  • Merantau ke Deli, Karya Buya Hamka yang Sarat Nilai
  • Makna Puasa Bagi Seorang Muslim
  • Bullying Privacy Is Dark Jokes, dari Tabu ke Lumrah
  • Emotional Intelligence untuk Meningkatkan Hablumminallah-Hablumminannas

Recent Comments

  • Salmafjr on Cerpen: Tomo dan Setan Rumah Kosong
  • Muhammad Daffa on Cerpen: Tomo dan Setan Rumah Kosong
  • Ummu Ahya FKIP UHAMKA 1998 on Islam Agama Perjuangan
  • Fadhlina shifa h on Pembelajaran Daring, Orang Tua Siswa Harus Melek Teknologi
  • Ridwan on Pelajar dan Guru Menanti Bantuan Kuota Internet Gratis 2021

Archives

  • April 2021
  • March 2021
  • February 2021
  • January 2021
  • December 2020
  • November 2020
  • October 2020
  • September 2020
  • August 2020
  • July 2020
  • June 2020
  • May 2020
  • April 2020
  • March 2020
  • February 2020
  • January 2020
  • December 2019
  • November 2019
  • October 2019
  • September 2019
  • August 2019
  • July 2019
  • June 2019
  • May 2019
  • April 2019
  • March 2019
  • February 2019
  • January 2019

Categories

  • Analisis
  • Bahasa
  • Berita
  • Cerpen
  • Event
  • Gaya Hidup
  • Komunitas
  • Life Hack
  • Materi Pelajaran
  • Opini
  • Pemikiran Tokoh
  • Resensi
  • Rilis
  • Ruang Konsultasi
  • Ruang Madrasah
  • Sastra
  • Surat Pembaca
  • Tips
  • Umum
  • Wacana
  • Wawasan

Meta

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org

Madrasah Digital

Madrasah Digital

Madrasah Digital

Kategori

  • Analisis
  • Bahasa
  • Berita
  • Cerpen
  • Event
  • Gaya Hidup
  • Komunitas
  • Life Hack
  • Materi Pelajaran
  • Opini
  • Pemikiran Tokoh
  • Resensi
  • Rilis
  • Ruang Konsultasi
  • Ruang Madrasah
  • Sastra
  • Surat Pembaca
  • Tips
  • Umum
  • Wacana
  • Wawasan

Sekretariat

Learning Center Madrasah Digital

Alamat
Graha Inkud Lt. 6, Jln. Warung Buncit Raya No. 18-20, Jakarta Selatan, 12740.

Telp
0817123002/085717051886

E-mail
redaksimadrasah@gmail.com

  • Redaksi

© 2019 Madrasah Digital

No Result
View All Result
  • Masuk / Daftar
    • Tulis Postingan
    • Tulisan Saya
  • Berita
  • Wacana
  • Gaya Hidup
  • Komunitas
  • Opini
  • Sastra
  • Umum

© 2019 Madrasah Digital

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In