Singapura – Pada 28 Juli 2022, salah satu pengurus RPK IMM Malaysia, Mansurni Abadi, bersama beberapa pengurus PPI Malaysia di antaranya Wajedi Imani (ketua PPI Universitas Pendidikan Sultan Idris di Perak), Rahman Prasetyo (ketua kajian strategis PPI Malaysia 2021/2022), dan Susruhiyatun binti Hayati (PPI UITM Mara cabang Shah Alam) mengadakan kunjungan ke lembaga riset ISEAS Yushof Ishak Institute di Singapura.
Kunjungan ini, selain untuk tur ke Universitas Nasional Singapura (Nus), juga dimaksudkan untuk memperdalam wawasan tentang riset, terutama kajian tentang kawasan Asia Tenggara.
Kunjungan Satu Hari ke lembaga kajian di bawah Pemerintah Singapura yang telah berdiri sejak 1968 ini juga untuk menghadiri konferensi dua harian bertajuk “Covid-19 in Southeast Asia, 2020-2022: Restriction, Relief, Recovery”, yang diisi oleh para panelis dari bidang antropologi, sosiologi, dan ekonomi dari semua negara ASEAN. Namun, karena ada kesibukan di Malaysia, rombongan hanya mengikuti konferensi 1 Hari Saja.
“Kami tiba subuh tadi dengan bus dari Kuala Lumpur, lalu shalat di masjid sultan selepas itu bertolak ke Universitas nasional singapura menuju ISEAS, kami cuma mengikuti conference ini satu hari saja untuk berkoneksi sekaligus belajar tentang riset,” kata Mansurni Abadi.
Menurut Salah satu pengurus lokal ISEAS, hubungan ISEAS dan intelektual Muhammadiyah sangat dekat. Sudah ada beberapa intelektual dari persyarikatan Muhammadiyah yang pernah menjadi fellow maupun mempresentasikan hasil risetnya di ISEAS. Salah satu intelektual Muhammadiyah yang baru-baru ini menjadi periset di lembaga Ini seperti Ahmad Najib Burhani dan pada 6 Juni 2022, ada Ridho al-Hamdi yang merupakan wakil ketua LHKP PP Muhammadiyah mempresentasikan papernya berjudul “Siklus Ruling Elite Muhammadiyah [The cycle of Muhammadiyah’s ruling elite]”.
Bahkan ada dua pengurus ISEAS yang juga telah membaca buku tentang internasionalisasi Muhammadiyah.
Rombongan juga menerima buku gratis dari lembaga Ini terutama yang berkaitan dengan kajian kajian antropologis-sosiologis tentang Asia Tenggara, Menurut Tyo yang merupakan ketua kajian dan riset PPI Malaysia, adanya berkoneksi dengan lembaga riset seperti Ini bagus untuk penguatan wawasan keilmuwan para aktivis PPI Malaysia.
Dalam konferensi ini juga rombongan bertemu dengan para tokoh penelitian dari Indonesia, seperti Prof Yanuar Nugroho (koordinator pencapaian SDGs Republik Indonesia), Siwage Dharma Negara (fellow ISEAS), Soffie Syarif (wartawan Kompas dan fellow ISEAS), dan Arief Ramayandi (ekonom Indonesia Di bank pembangunan Asia).